31 March 2017

Wajib Lapor tak Diindahkan, Kades Lariang Akhirnya Ditahan

PASANGKAYU – Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam kurang lebih selama delapan bulan, mulai dari penyelidikan hingga ke penyidikan, akhirnya Kejaksaan Negeri Pasangkayu menahan Kepala Desa (Kades) Lariang Andi Firdaus, Jumat 31 Maret 2017. 
Kasi Pidsus Kejari Pasangkayu Hidjas Yunus, mengatakan tindakan penahanan yang dilakukan kepada Andi Firdaus, tersangka dugaan kasus korupsi APBDesa tahun 2015. Alasan tepat penahan tersebut, setelah sebelumnya Kejaksaan memberikan kesempatan wajib lapor dua kali satu minggu, namun tak diindahkan.
"Kita sudah melakukan pemanggilan secara patut dan kita juga sudah berikan kesempatan untuk melapor dua kali dalam satu minggu, tapi kebijakan itu dia tidak indahkan, sehingga kami lakukan upaya paksa dengan menahannya, “ terang Hidjas Yunus.
Sebelum melakukan penahanan, Andi Firdaus yang didampingi kuasa hukumnya Baharuddin Polindi, diberikan kesempatan untuk membaca surat penahanannya yang telah ditandatangani Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Pasangkayu Imanuel Rudy Pailang dan selanjutnya dibawah menggunakan mobil tahanan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Pasangkayu di desa Randomayang Kecamatan Bambalamotu Matra.
Sementara penahanan tersangka di Rutan Kelas II Pasangkayu, karena dugaan merugikan masyarakat Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya, sebesar Rp 83 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2015. Sekadar diketahui bahwai penahanan ini masih berstatus titipan, karena penyidik masih membutuhkan beberapa keterangan.
"Kami masih membutuhkan keterangan, karena kemarin-kemarin tidak lanjut pemeriksaannya dengan alasan sakit, selain itu yang bersangkutan juga punya hak untuk diperiksa setelah ditahan" jelasnya.
Selain Kades Lariang, Bendahara Desa Lariang Basri, yang juga menjadi tersangka dan pihak kejaksaan sementara melakukan pencarian, karena yang bersangkutan tidak ada di kediamannya di Dusun Kalukumbeo Desa Lariang.

"Apabila keduanya telah ditahan dan keterangannya juga sudah lengkap, maka kami akan limpahkan ke pengadilan Tipikor di Mamuju," pungkasnya. (bm/as/ars)

24 March 2017

Ini Rangkaian Kegiatan HUT Matra yang Sayang Dilewatkan

foto//geoogle
PASANGKAYU - Berdasarkan agenda kegiatan yang telah disusun oleh panitia, dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten paling utara di Provinsi Sulbar yakni sebanyak 24 agenda, diantaranya lomba lagu dangdut, lomba Tarian Dero, Lomba kebersihan lingkungan, lomba sekolah adiwiyata dan pagelaran seni Budaya Daerah.
Kerja bakti Massal Bersih Pantai Pasangkayu, Lomba presenter dan baca berita televisi yang diadakan oleh TVRI Sulbar, lomba kebersihan Rumah tangga warga kota Pasangkayu, lomba kebersihan kediaman pejabat esolon II Pemkab Matra dan lomba desain tenun khas Matra.

Pemberian penghargaan kepada tokoh pemerhati lingkungan, senam sehat, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, pertandingan tenis lapangan, lomba melukis anak usia dini (PAUD), lomba kebersihan rumah ibadah, lomba ceramah agama anak-anak dan tingkat dewasa, festival budaya daerah dan jalan santai, serta pemilihan Putra-Putri Wisata. (bm/ars)

Lubis Nahkodai PKB Mamuju Utara

Lubis (ke lima dari kiri) foto bersama usai acara Muscab PKB di Kabupaten Mamuju Utara, Jumat 24 Maret 2017.

PASANGKAYU - Musyawarah cabang (Muscab) II Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mamuju Utara (Matra) di kota Pasangkayu berakhir dengan terpilihnya dewan tanfidz, Jumat, 24 Maret 2017.
Pada Muscab tersebut dipimpin langsung Wakil Sekertaris Jendral (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Ali Ansori dan dihadiri ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulbar Hasan Bado, dan diikuti pengurus kecamatan PKB se Kabupaten Mamuju Utara (Matra).
Sebagai pimpinan sidang, Ali Ansori menawarkan dua orang calon kandidat, kepada pengurus kecamatan yang mempunyai hak suara untuk memilih dewan tanfidz atau ketua DPC PKB Matra periode 2017-2022 yakni Suardin dan Lubis.
"Setelah kami pertimbangkan, berdasarkan data dan laporan yang diterima DPP dan DPW maka kami memutuskan dua orang calon, yaitu Suardin dan Lubis dengan posisi sebagai calon dewan syuroh dan dewan tanfidz, berdasarkan musyawarah mufakat dan persetujuan semuan pengurus kecamatan,” jelas Ali Ansori.
Berdasarkan opsi tersebut, musyawarah mufakat menghasilkan keputusan, Lubis menjabat sebagai dewan tanfidz dan Suardin sebagai dewan syuroh PKB Matra periode 2017-2022, setelah di demisioner sebagai pelaksana tugas ketua DPC PKB Matra tahun 2015-2017.
Ketua DPW PKB Sulbar Hasan Bado mengatakan, dewan Tanfidz atau ketua DPC terpilih harus selalu berkoordinasi atau menjalin kembali sinergitas kepada organisasi Nahdatul Ulama (NU) dan Pesantren-Pesantren yang ada serta tokoh agama dan tokoh adat di Kab. Matra, sebagai basis utama PKB.
"Tugas utama ketua terpilih itu membentuk komposisi yang ideal dengan memperhatikan semua konstituen yang ada seperti NU, pesantren, tokoh agama dan tokoh adat yang merupakan basis utama PKB,” ungkap Hasan Bado.
Hasan Bado menekankan kepada Lubis sebagai ketua DPC terpilih, untuk bekerja maksimal di Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 Mendatang dengan target setiap dapil, Partai yang berlambangkan bulan bintang tersebut memenangkan satu kursi.

"Saya siap mengemban tugas yang diberikan DPW kepada saya untuk pertarungan 2019 mendatang, dengan menyaring caleg yang berkompoten dan memiliki aksebilitas dan popularitas di dapilnya, sehingga target satu dapil satu kursi itu bisa di capai" pungkas Lubis. (cps/ars/bm)

23 March 2017

WNA ke Mamuju Utara Harus Mengantongi Izin Jelas

Foto bersama saat seremonial di kegiatan rapat Tim pengawasan orang asing (PORA), di salah satu hotel Pasangkayu, Kamis 23 Maret 2017.



PASANGKAYU - Kementerian Hukum dan HAM RI wilayah Sulawesi Barat, melalui Kantor Imigrasi Kelas II Mamuju bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara, Kepolisian Resort (Polres) Matra, dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Matra, menggelar rapat tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) Kamis 23 Maret 2017.
Kegiatan yang dipusatkan di salah satu hotel di Kota Pasangkayu itu, dibuka langsung oleh Bupati Matra Ir H Agus Ambo Djiwa MP. Selaku pemerintah ia menegaskan agar semua Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Mamuju Utara agar memiliki izin yang jelas.
Olehnya kata Bupati Mamuju Utara agar garis koordinasi antar lembaga pemerintah, baik antar SKPD maupun secara vertikal dengan lembaga pemerintah lainya. Termasuk pihak Imigrasi, Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan Badan Intelejen, melalui rapat Tim PORA ini harus terorganisir dengan baik, guna mengantisipasi maraknya orang asing tersebut.
"Mari kita bekerjasama dengan baik, dan saya usahakan lokasi kantor Tim PORA harus berada di sini (Matra,red)," imbuhnya. Melalui kesempatan itu, H Agus Ambo Djiwa, menginginkan agar setelah dibentuknya Tim PORA tersebut, ke depannya bisa menjalankan tugas-tugasnya untuk melakukan pengawasan terhadap orang asing dengan aktif. Karena dengan peran aktif itu, sehingga diketahui jumlah warga asing yang bekerja ataupun berkunjung sebagai wisatawan.
Selanjutnya kata Bupati, aktivitas yang dilakukan para WNA wajib dikontrol. Saat ini diperkirakan sebanyak 8 kapal dari luar negeri, baik dari negara tetangga Thailand, Jepang, Hongkong, dan Singapore, masuk dan berlabuh bahkan stand by di pelabuhan Tanjung Sarana Lestari (TSL) Pasangkayu.
"Makanya mari kita benar-benar mengawasi kedatangan mereka (WNA) masuk di Pasangkayu ini,” jelasnya.
Senadan dengan Kabid Pengawasan, Intelijen dan Penindakan Imigrasi Sulawesi Barat, Bambang S, menyampaikan, pihaknya bakal mengakomodir Tim PORA untuk tetap stand by, melakukan pengawasan terhadap orang asing di Mamuju Utara.
Bahkan kata dia tidak diperbolehkan adanya aktivitas, tanpa mengantongi izin resmi dari pemerintah. "Semua kapal yang masuk harus melalui mekanisme SOP yang berlaku, jika tidak maka akan ditindaki,"tegas Bambang S.
Sementara Kabid Lalulintas Imigrasi Sulawesi Barat, Samiusin Fattah, menambahkan, dibentuknya Tim PORA ini ke depan diharapkan mampu meminimalisir jalan-jalan tikus, bagi orang asing masuk di wilayah Indonesia. Karena berdasarkan prosedural, tiga hari kedatangannya ke Indonesia maka diwajibkan melapor secara resmi ke pihak Imigrasi.
"Jadi kalau tidak melapor sebelumnya, maka dianggap kedatanganya tanpa memiliki izin resmi,"pungkasnya. (ars/bm/cps//) 

Tanam 5.500 Bakau, PT TSL Terkesan Menghindari Sanksi Pidana

PASANGKAYU – Setelah mendapat sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, pihak PT. Tanjung Sarana Lestari (TSL) anak Perusahaan PT. Astra Agro Lestari (AAL) akhirnya melakukan penanaman kembali pohon bakau di area hutan Mangrove, yang sebelumnya mati mengering karena diduga tercemar limbah pabrik dari perusahaan tersebut.
CDAM PT. AAL Areal Celebes (C1) Budi Sarwono, mengatakan, jumlah penanaman bibit bakau sebanyak 5.500 pohon. Hal ini dilakukan untuk menyikapi kondisi mangrove terkena dampak Polutan atau zat yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.
"Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan saat ini kami dari PT. AAL telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan pembersihan sekitar Mangrove yang terkena polutan yang terjadi di sekitar PT. TSL,” jelas Budi Sarwono.
Dikatkan bahwa pihaknya juga melakukan Pembibitan lebih awal sebagai wujud nyata yang telah dilakukan oleh PT. AAL demi menjaga penghijauan. Olehnya diharapkan agar seluruh elemen yang ada agar bersama-sama menjaga lingkungan ini. “ Karena semua ini adalah tanggung jawab kita bersama," imbuhnya.
Meski demikianpPenanaman pohon bakau ini, tetap saja terkesan tergesah-gesah karena sebelumnya sudah menuai sorotan dari berbagai pihak. Dalam menanaman kali inicmelibatkan unsur Mahasiswa Universita Tadulako (Untad) yang sedang melaksanakan tugas pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara.
Penanaman ini juga melibatkan Kepala desa Ako, Mardin bersama kepala Dusunya, selama tiga hari berturut-turut yang dimulai sejak Jumat 17 Maret 2017.
Anggota DPRD Matra Ikram Ibrahim menilai tindakan PT. TSL yang melakukan penanaman Bakau di sekitar pembuangan Limbah itu adalah hal yang konyol dan tidak mungkin akan tumbuh karena telah terlanjur tercemar dan terkesan menghindari sanksi pidana pengrusakan lingkungan.

"Saya sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh TSL dengan menanam kembali pohon Manggrove, tapi terkesan tergesah-gesah dan tanaman itu tidak mungkin dapat hidup di tempat yang sudah tercemar, dan saya lihat bahwa langkah yang dilakukan itu terkesan menghindari Sanksi Pidana terhadap pengrusakan lingkungan," ungkap Ikram Ibrahim. (bm/ars)

HUT ke-14 Mamuju Utara Disambut Meriah

Inyoman Suandi
PASANGKAYU – Hari jadi Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat, yang jatuh setiap tanggal 18 April kembali akan diperingati dengan pelaksanaan upaca bendera yang rencananya akan berlangsung di alun-alun Smart Kota Pasangkayu yang akan dihadiri langsung oleh Bupati Mamuju Utara Ir H Agus Ambo Djiwa MP dan Wakil Bupati Mamuju Utara, Drs H Muhammad Saal, serta para pejabat eselon di lingkungan Pemkab Mamuju Utara.
Pada tanggal 18 April itu adalah upacara hari jadi Kabupaten Matra yang direncanakan berlangsung di alun-alun Smart kota Pasangkayu dan dilanjutkan dengan kegiatan Napatilas nilai juang pembentukan Kabupaten Pasangkayu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Mamuju Utara, Inyoman Suandi, Selasa 22 Maret 2017.
Inyoman Suandi, menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut hari jadi Mamuju Utara tersebut, pembukaan pameran pembangunan stand pameran SKPD sudah bisa dimulai sejak tanggal 4 April dan berakhir tanggal 11 April 2017 mendatang.
"Jam 12 siang tanggal 11 April itu semua stand pameran setiap SKPD harus sudah selesai didirikan, karena jam kedua itu, ada peninjauan stand oleh Bupati dan wakil Bupati,” jelasnya.
Dijelaskan sedikitnya ada sekitar 24 item kegiata yang telah disusun oleh panitia, dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten paling utara di Provinsi Sulbar itu. Dari 24 item kegiatan ini diantaranya adalah lomba lagu dangdut, lomba Tarian Dero, Lomba kebersihan lingkungan, lomba sekolah adiwiyata dan pagelaran seni Budaya Daerah.
Selanjutnya adalah Kerja bakti Massal Bersih Pantai Pasangkayu, Lomba presenter dan baca berita televisi yang diadakan oleh TVRI Sulbar, lomba kebersihan Rumah tangga warga kota Pasangkayu, lomba kebersihan kediaman pejabat esolon II Pemkab Matra dan lomba desain tenun khas Matra.
Pemberian penghargaan kepada tokoh pemerhati lingkungan, senam sehat, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, pertandingan tenis lapangan, lomba melukis anak usia dini (PAUD), lomba kebersihan rumah ibadah, lomba ceramah agama anak-anak dan tingkat dewasa, festival budaya daerah dan jalan santai, serta pemilihan Putra-Putri Wisata.

Pada malam penutupan atau malam ramah tamah pada tanggal 20 April direncanakan Panitia setelah berkonsultasi kepada Bupati Matra Agus Ambo Djiwa, akan dimeriahkan oleh artis ibu Kota Rita Sugiarto dan Ungu Band. (bm/ars)

13 March 2017

Derby Baras, SMAN 1 Baras Versus Milanisti Berakhir Imbang 1-1

Tim SMAN 1 Baras 
TIKKE – Dua tim sekota dari Kecamatan Baras, yakni tim SMAN 1 Baras dan Milanisti dipertemukan di babak penyisihan grup A Turnamen Sepak Bola Yusuf Suli  Cup II 2017. Kedua tim tersebut tampil sama kuat berakhir dengan kedudukan 1-1.
Pertandingan yang digelari di Dusun Jono, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Senin 13 Maret 2017. SMAN 1 Baras selamat dari kekalahan karena Milanisti dari Baras 4 mampu lebih dulu unggul sebelum Akbar Usman, mencetak gol penyama melalui sepakan bebas.
Di laga selanjutnya SMAN 1 Baras harus menghadapi salah tim yang diperhitungka PS Tanjung dari Kota Pasangkayu. Sementara dilaga terakhir SMAN 1 Baras juga akan menghadapi tim unggulan PS PT Letawa dari Kecamatan Tikke.
PS Tanjung dan PS PT Letawa, yang merupakan lawan selanjutnya SMAN 1 Baras, menjadi jalan terjal bagi Kaswin dkk. Pasalnya dua tim tersebut adalah tim yang memiliki nama besar dipersebak bolaan Mamuju Utara.
“Lawan kami selanjutnya adalah PS Tanjung, kami targetkan agar bisa meraih poin penuh di laga kedua nanti agar menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya,” kata Kaswin kepada Berita Matra usai pertandingan.
Kaswin, mengharapkan agar di laga ke kedua menghadapi PS Tanjung yang akan digelar di lapangan yang sama Rabu 15 Maret 2017, tim yang dibelanya SMA 1 Baras bisa tampil maksimal. “Kami baru mendapat poin satu, makanya incaran kita berikutnya adalah memenangkan pertandingan melawan PS Tanjung,” tandasnya. (ars/bm)

12 March 2017

Kontingen Tiap Kecamatan Meriahkan MTQ di Pedongga

Foto bersama tim samrat dari Kecamatan Doripoku, saat tampil terakhir di MTQ. 
PEDONGGA – Sedkitnya 99 peserta utusan masing-masing 12 kecamatan se Kabupaten Mamuju Utara bersaing menjadi yang terbaik Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-VII 2017. Kali ini diselenggarakan di lapangan sepak bola Desa Malei Kecamatan Pedongga, 10 hingga 12 Maret.
Lomba tahunan itu, diakomodir oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara, melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Layaknya MTQ tingkat nasional, MTQ tingkat Kabupaten ini, juga dilakukan devile masing-masing kontingen dari 12 kecamatan.
Menurut Ketua Panitia Kabag Kesra Mamuju Utara, H Murfin Dj, bahwa MTQ tingkat kabupaten ini dalam rangka mencari kader-kader bru untuk dipersiapkan mewakil Mamuju Utara menuju tingkat provinsi. Olehnya itu diharapkan agar melalui kegiatan tersebut, lahir jawara-jawara yang dapat membawa harum nama Kabupaten Mamuju Utara di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional.
Bupati Mamuju Utara Ir H. Agus Ambo Djiwa MP, yang didaulat membuka resmi MTQ itu, mengapresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya MTQ di Kecamatan Pedongga. Bupati mengharapkan agar ditahun-tahun mendatang MTQ tingkat Kabupaten Mamuju Utara besa lebiah meriah lagi. Namun yang terpenting kata bupati, adalah melalui kegiatan keagamaan ke depannya masyarakat Mamuju Utara menjadi masyarakat yang Qur’ani. (ars/bm)

11 March 2017

Kejuaraan Volly Ball antar Dusun Digelar di Kalola

BAMBALAMOTU – Pemerintah Desa Kalola, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tadulako (Untad) menggelar kejuaraan Volly Ball, yang dimulai Sabtu 11 Maret 2017.
Kepala Desa Kalola, Loga Wali, menyampaikan tujuan utama diselenggarakannya kejuaran tersebut, adalah untuk menjalin hubungan silaturahmi sesama pencinta bola voli yang ada di Desa Kalola. Tujuan lain, adalah menyukseskan program kerja para mahasiswa yang lagi ber-KKN di wilayah pemerintahannya.
“Melalui kejuaraan seperti ini, saya selaku pemerintah desa berharap agar lahir bibit-bibit baru pemain voli yang dapat diandalkan di masa-masa mendatang,” kata Loga Wali, kepada Berita Matra.
Menurutnya dalam pertandinan voli ini diikuti masing-masing peserta dari tiap-tiap dusun yang ada di Desa Kalola. Makanya kejuaraan tersebut, dinamai kejuaraan antar dusun se Desa Kalola. “Ini adalah tontonan sebagai hiburan untuk masyarakat dalam rang mengembangkan olahraga bola voli itu sendiri,” jelas Kades Kalola ini.

Untuk diketahui mahasiswa Untad yang melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Program Kuliah Kerja Nyata, akan berada selama satu bulan di Kalola. KKN Untad tahun ini, sebagian tersebar di wilayah Mamuju Utara, Kota Palu dan Kabupaten Sigi. (ars/bm)

10 March 2017

Gagal di Raksatama Cup, Ini Komentar Pelatih Perseba

Ramli Adi
BARAS – Tim Perseba Baras tak dapat melaju ke babak selanjutnya Turnamen Raksatama Cup 2017 di Palu. Pelatih Perseba Baras Ramli Adi, mengaku sama sekali tida kecewa dengan kekalahan itu.
Ramli, menyampaikan bahwa dua kali kegagalan yang dilami Perseba Baras di dua turnemaen berbeda di Palu, bukan merupakan tamparan keras untuk berhenti berbuat memajukan prestasi sepak bola Kabupaten Mamuju Utara.
“Kami tidak sampai disitu, kami tetap semangat. Kegagalan ini kami anggap kemenangan yang tertunda,” katanya kepada Berita Matra,Sabtu 11 Maret 2017.
Menurutnya kekalahan itu adalah pelajaran buat tim dan management bagaimana membangun tim lebih solid, lebih kreatif di pertandingan  lainnya. “Kami akan lupakan Raksatama Cup, dan Perseba sekarang fokus di turnamen Piala Komite, “ jelasnya.
Untuk diketahui Perseba Baras, yang ditangani oleh Ramli Adi, Edi Kurniawan dan, dan Aswad, tersingkir dari Raksatama Cup, karena tidak mampu bersaing dua tim yang ada di grup D yakni Kabonga Utama dan Semangat Baru.

“Kita ke Palu memang tidak membawa target, kita ingin menggali pengetahuan di sana, dan saat kami fokud di turnamen yang akan dilaksanakan di daerah kita sendiri,” demikian jelas Ramli Adi. (ars/bm)

Dua Kali Gagal, Pelajaran Berharga Perseba Baras

Perseba Baras saat tampil di Raksatama Cup
BARAS – Kegagalan Perseba Baras melaju ke putaran kedua di Turnamen Aditama Cup Kota Palu, beberapa waktu lalu, ternyata menular ke Raksatama Cup 2017. Baik di Aditama maupun di Raksatama Perseba Baras tidak mampu berbicara banyak.
Di ajang Raksatama Cup yang merupakan turnamen kalender Asprov PSSI Sulawesi Tengah itu, Perseba Baras baru-baru ini sudah dipastikan tersingkir dari pemburuan juara.
Akbar Usman dkk, dipaksa membuang jauh-jauh impian memboyong Piala Komandan Batalyon Yonif 711/Raksatama, ke Kabupaten Mamuju Utara Sulbar. Perseba Baras Tersingkir menyusul hasil laga terahir grup D antara Semangat Baru melawan Kabongan Utama, yang berakhir seri 0-0, di lapangan Yonif 711/Raksatama Palu, Jumat 10 Maret 2017.
Tampil dua kali bertanding di hadapan tim-tim kuat yang ada di Palu, Perseba Baras memberikan yang terbaik sekali seri dan sekali kalah menghadapi Kabonga Utama dan Semangat Baru. Di grup itu Semangat Baru lolos sebagai juara grup poin 4, Kabonga Utama runner up poin 2.
Berdasarkan analasis dua pertandingan yang dilalui Perseba Baras di Raksatama Cup tanpa kemenangan, satu catatan penting bahwa Perseba Baras tidak memiliki penyelesaian yang baik ditambah fisik pemain yang kurang medukung.
Kegagalan tim Perseba Baras, bukan akhir dari segalanya. Apa lagi Perseba Baras memang tidak memiliki target juara di Raksatama Cup. Perseba ikut di Raksatama Cup adalah pembinaan yag dilakukan management Perseba Baras agar sepak bola di Matra memiliki gairah ikut berkompetisi.
Yaaaa....Perseba Baras patut diberi dua jempol sekaligus karena keberaniannya menantang bersaing dengan tim-tim lokal di Palu. Bahkan kabarnya anak-anak Perseba Baras datang ke Palu bermodalkan dana pribadi tanpa ada bantuan dari pemerintah.
Oleh : Egi Sugianto
Wartawan olahraga/Radar Sulteng/Jawa POS Grup

Berada di Matra, Anggota DPR RI Ini Sempatkan Bertemu PERMATA

Muhammad Afzal Mahfuz
PASANGKAYU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Muhammad Afzal Mahfuz SH, datang ke Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat 10 Maret 2017. Muhammad Afzal, berada di Matra dalam rangka Masa Reses tahun 2017.
Disela-sela kesibukannya, Anggota DPR RI dari komisi I yang membidangi Pertahanan Negara dan Luar Negeri ini, juga menyempatkan diri silaturahmi dengan beberapa wartawan lokal kahususnya yang tergabung di lembaga jurnalis lokal, yakni Pers Mamuju Utara (PERMATA).
Pada kesempata itu juga, keponakan dari penyanyi dangdut senior, Faisal Dath itu, menyampaikan terkait keberadaanya di tengah-tengah masyarakat Mamuju Utara.
Dia mengaku ingin mendengarkan secara langsung terkait kondisi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) Sulbar untuk membawa aspirasi tersebut ke Senayan Jakarta. Dikemukakan bahwa ada beberapa poin program yang diinginkan masyarakat di Matra, yang tentunya akan diupayakan bisa terakomodir secara keseluruhan.
“Meskipun apa yang diinginkan warga tidak ada di komisi I, saya akan berusaha melakukan lobi antar komisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disini,” katanya meyakinkan.
Seperti yang dia ketahui bahwa di Sulbar adalah daerah pertanian, sehingga cukup jelas apa yang dibutuhkan oleh para petani tak lain adalah alat pertanian dan lain-lain. Hal itulah yang menjadi buah fikiran agar benar-benar sampai ke Parlemen di Jakarta.
“Makanya saya usahakan biar bantuanya terealisasi hingga di Matra, tentu dengan prosedur-prosedur yang ada,” jelasnya.
Untuk diketahui bahwa Muhammad Afzal, adalah Pengganti Antar Waktu (PAW) Mayjen TNI (Purn) H Salim Mengga dari Partai Demokrat (PD) periode 2014-2019. Dengan mengantongi surat keputusan (SK) dari partai berlambang mercury itu, terhitung sejak 10 Januari 2017.
Salim S Mengga sendiri, secara resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI, dan sekaligus mengundurkan diri dari kader partai Demokrat. Saat maju bertarung di bursa pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat beberapa waktu lalu, yang diusung oleh partai Golkar berpasangan dengan H Hasanuddin Masud S.Hut.
Kepada tim PERMATA, Muhammad Afzal Mahfuz memperkenalkan keluarga besarnya yang berada di Sulbar, dan asal mula dirinya maju sebagai wakil rakyat, di dapil Sulbar 2014 lalu. Meskipun ia hanya meraup suara diurutan ke-3 perolehan Legislatif saat itu, sangat jauh dibawah suara Salim S Mengga dan anak kandung Suardi Duka (SDK) Bupati Mamuju 2 periode.
Terkait kesempatannya membawa amanah rakyat Sulbar, tentunya adalah kesempatan yang tentunya tidak ia sia-siakan. "Karena maju jadi Caleg itu bukan kita bicara tentang uang dan kekuatan pendukung saja. Tapi jadi Caleg itu kita bicara tentang garis tangan, dan takdir jadi anggota dewan,” katanya sembari terseyum kepada wartawan.
Muhammad Afzal, menceritakan posisi kedua kursi DPR RI yang ditinggalkan oleh Salim S Mengga, sebenarnya diraih oleh anak kandung SDK. Hanya saja, anaknya tersebut memilih fokus dengan profesi kedokteran yang dijalaninya. Apalagi saat ini, kata dia, anaknya sudah menyandang status Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Dengan alasan itulah saya dipanggil oleh pak SDK, untuk mengemban tugas sebagai wakil rakyat di pusat. Saya sangat berterima kasih dan siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini,” ucapnya. (ars/bm//)

9 March 2017

YS Cup II Segera Digulirkan, Bambaira Jr Mengusung Misi Juara



Saat teknical meeting berlangsung di kantor Desa Tikke, Rabu 8 Maret 2017.
BAMBAIRA – Salah satu club sepak bola lokal di Kecamatan Bambaira, PS Bambaira Jr dipastikan bakal meramaikan event Turnamen Sepak Bola Yusuf Suli (YS) Cup II 2017, yang rencananya digelar di Dusun Jono, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, beberapa hari ke depan.
Kepastian tersebut, setelah management PS Bambaira Jr secara resmi mendaftarkan diri turnamen dengan hadiah total bonus Rp 25 Juta itu. Sebagai dibuktikan keikutsertaan utusan PS Bambaira Jr ketika mengikuti technical meeting di kantor Desa Tikke, Rabu 8 Maret 2017.
Manager Bambaira Jr Firmansyah S.Pt, mengatakan bahwa keikutsertaan timnya di turnamen tersebut, untuk menjalin silaturahmi dalam rangka memeriahkan persepakbolaan di Pasangkayu. “Kami ikut memiliki misi tersendiri, untuk memboyong piala bergilir turnamen YS CUP II, dari Kecamatan Tikke Raya menuju Kecamatan Bambaira,” kata Alumni Untad itu.
Sebagai manager, ia berharap agar timnya bisa tampil maksimal berkompetisi dengan menjunjung ting sportivitas menghadapi klub-klub lainnya. “Kami mengikuti event ini menandakan bahwa kami siap bersaing dan melalui sepak bola inilah kita berupaya agar bisa mengharumkan nama kampung kami Kecamatan Bambaira,” jelasnya.
Menurutnya sejauh ini Bambaira Jr sudah melakukan persiapan khusus dengan menggelar sesi latihan bersama selama setahun terakhir. “Kami sudah siap tampil memberikan yang terbaik untuk daerah kami,” ujarnya.
Bambaira Jr menjadi salah satu tim kuda hitam di wilayah Bambarasa (Bambalomotu, Bambaira, dan Sarjo).  Berada di full C BambairaJr dipastikan akan bentrok dengan tuan rumah PS Tikke, PS Pedanda, dan tim yang diperkuat pemain-pemain muda PS SMKN 1 Bamalamotu, yang diarsiteki oleh Parenrengi S.Pd M.Pd.  “Kami akan buktikan, tunggu saja kami berlaga. Saat ini saya belum mau bicara panjang lebar,” demikian kata tokoh Pemuda di Bambaira itu. (ars/bm)

8 March 2017

Diduga Sakit Hati, Tega Bunuh Istri Sendiri

foto-tribratanewspoldasulbar
BAMBAIRA – Kasus pembunuhan guru honorer yang sempat menggemparkan warga Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Mamuju Utara,  (Matra) Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan peristiwa yang terbilang langka di daerah tersebut. Pasalnya pembunuhan secara sadis ini, pelakunya tak lain adalah suami sendiri.
Informasi yang dihimpun di TKP, Selasa 7 Maret 2017 sekitar pukul 11.00 wita. Tewasnya Ainun Safitri (28) ditangan suami sendiri Muhammad Amin (34), diduga karena sakit hati.
Seperti yang dilansir Liputan6.com/regional, Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura Mappeare, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan itu. Mashura menceritakan bahwa koronologis pembunuhan tersebut, terjadi saat Ainun pulang dari sekolah tempat ia mengajar. Ternyata, Amin yang membawa sebilah parang sudah menunggu dan langsung membacok korban hingga jatuh tersungkur.
“Akibat dari tebasan parang pelaku, korban mengalami luka bacok dibagian punggung, kepala, telinga serta pergelangan tangan putus,” kata Mashura melalui via whatsapp.
Selanjutnya, jelas Mashura melihat istrinya tewas, Amin kemudian melarikan diri ke rumahnya untuk bunuh diri. Diketahui bahwa Amin membacok dirinya sendiri dan meminum racun.
“Dugaan sementara, motif pelaku pembunuhan atas dasar sakit hati berhubung korban dan pelaku merupakan suami istri yang sah, tapi telah pisah ranjang sekitar 7 bulan,” ungkapnya.

Saat itu juga, Anggota Satreskrim Polres Matra langsung mengambil tindakan dengan Mendatangi TKP untuk dilakukan identifikasi . Sementara pelaku sedang di rumah sakit Umum Ako untuk menjalani perawatan secara intensif karena menderita luka dan keracunan. (bm///)

4 March 2017

Memprihatinkan Fasilitas Pendidikan di Matra Masih Kurang

Inilah kondisi ruangan kelas belajar siswa yang dijadikan kantor sekolah oleh Kepsek, Dewan Guru, dan Staff SMPN 2 Sarjo.
SARJO - Fasilitas penunjang dimiliki sekolah dinilai penting, guna meningkatkan kualitas pendidikan di lingkup kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Salah satu sekolah yang masih minim fasilitas adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kecamatan Sarjo.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, diakhir pekan Sabtu 4 Maret 2017, SMPN 2 Sarjo yang berada di Desa Letawa, wilayah perbatasan Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Barat itu, cukup memprihatinkan, karena Kepala Sekolah (Kepsek), Dewan Guru, serta staff sekolah masih berkantor di ruang belajar siswa.
Ruangan itu harus buat petak khusus dibagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya ruangan Kepsek, ruangan dapur, belum lagi dipadatkan dengan posisi kursi para dewan guru dipenuhi buku-buku paket bahan pembelajaran.
Kondisi ini disebabkan karena hingga saat ini, belum adanya fasilitas gedung yang diperuntukkan untuk kantor serta ruang dewan guru, dan kebutuhan ruangan lainnya.
Kepala SMPN 2 Sarjo, Sapir SPd, mengakui tidak adanya kantor khusus tenaga pendidik, dan staff di sekolah yang dipimpinya tersebut. Dia menyampaikan, ruangan yang digunakan saat ini adalah ruangan kelas belajar siswa, yang sementara diperuntukkan menjadi kantor sekolah.
"Jadi kantor kami sementara menggunakan ruang kelas belajar untuk mengakomodir proses belajar mengajar," ucapnya.
Menurut Kepala Sekolah, saat ini ruangan beajar siswa sudah mencukupi dengan kuota jumlah siswa keseluruhan sebanyak 160 orang. Karena rombongan belajar (rombel) ada enam kelas untuk proses belajar mengajar. Sedangkan kebutuhan lainnya dapat dipenuhi melalui dana Biaya Operasinal Sekolah (BOS), dan dana rutin dari Pemkab Matra.

"Kalau kami diberi bantuan cukup yang diperhakian itu gedung kantor sekolah, dan pagarnya yang juga sudah rusak sekarang," pungkasnya. (Laporan wartawan Firman/Permata/bm).

3 March 2017

TSL FC Fokus Latihan Penyelesaian Akhir


PASANGKAYU – Pelatih PS Matra Yusuf Mardani, dipercaya menangani tim sepak bola binaan PT Tanjung Sarana Lestari, salah satu perusahaan yang berada di Desa Ako. Bersama TSL FC Desa Ako, Yusuf Mardani, memberikan menu latihan fokus pada penyelesaian akhir.
Latihan yang berlangsung di lapangan sepak bola Desa Ako, Jumat (03/03/2017) ini, adalah latihan terakhir persiapan pemberangkatan tim melakukan Try Out ke menghadapi tim-tim kuat yang ada di Desa Limboro, Kabupaten Donggala.
Pantauan Berita Matra dalam sesi latihan ini, Yusuf Mardani, benar-benar menfokuskan latihan penyelesaian akhir anak-anak asuhannya. Di sisi lain, kekompakan tim juga menjadi atensi utama agar demi mengurangi kesalahan-kesalahan di ketika bertanding di setiap ajang yang akan diikuti TSL FC ke depannya.
Menurut Yusuf Mardani, kekompakan tim tidak hanya dibangun ketika latihan maupun sedang bertanding. Di luar lapangan ketika tidak sedang bertanding, juga harus tetap terjaga. “Karena kalau kekopakan itu sudah terjaga di luar, di dalam lapangan juga gampang diatur,” katanya usai sesi latihan.
Dalam latihan kali ini, selain pemain-pemain utama TSL FC Desa Ako, juga diikuti oleh salah satu pemain yang pernah dipanggil seleksi bersama Celebest FC, yaitu Bambang. Nama lain yang ikut dalam sesi latihan ini, adalah Rahmat, dari Kecamatan Bambalamotu. (bm)

Sambut Turnamen di Matra, TSL FC Desa Ako Try Out ke Limboro

TIM Utama, inilah pemain-pemain TSL FC Desa Ako, yang akan dipersiapkan mengikuti setiap turnamen di Kabupaten Mamuju Utara. 
PASANGKAYU – Salah satu Club sepak bola binaan PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) yang dikenal TSL FC Desa Ako, akan melakukan Try Out ke Desa Limboro, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Rencannya management TSL FC Desa Ako,  akan membawa pemainnya menghadapi Club ternama di daerah itu.
Manager TSL FC Desa Ako, Arman Jahidin, menyampaikan tujuan memberangkatkan tim melakukan try out ke daerah Limboro, Kabupaten Donggala, adalah untuk menambah jam terbang para pemain. Apa lagi dalam waktu dekat ini, kata Arman Jahidin, akan digelar Komite Cup, kemudian akan disusul dengan Piala Bupati.
“Kedengarannya akan ada turnamen di Mamuju Utara, makanya kita sudah mulai persiapan. Dan Sabtu tanggal 4 Maret, kita akan try out ke Limbooro,” katanya kepada Berita Matra, usai sesilatihan di lapangan Desa Ako, Kabupaten Mamuju Utara.
Menurutnya, daerah Kota Tua Donggala, sebagai daerah yang dipilih untuk melakukan tes game pemain-pemain TSL FC Desa Ako, karena di Kabupaten Donggala, dikenal dengan salah satu daerah yang cukup aktif melakukan pembinaan.
“Kami silaturahmi ke Limboro, sekaligus akan mengevaluasi para pemain-pemain kita. Di Daerah Mamuju Utara tim kami TSL FC Desa Ako, sudah pernah menjuarai beberapa turnemen, makanya kita harus siap dalam menghadapi setiap event yang ada,” jelasnya.
Selaku Manager tim, Arman Jahidin, juga menyampaikan terima kasihnya kepada PT. TSL salah satu perusahaan miyak di Kabupaten Matra, atas kepeduliannya membangun sepak bola di Desa Ako. “Kebetulan kami diperhtrikan oleh pihak PT. TSL yang ada di Tanjung Baku. Makanya pelan-pelan kami mulai rutin membina anak-anak di sini,” ucapnya.

Ditambahkan, bahwa pemain-pemain yang mempekuat TSL FC Desa Ako, adalah pemain gabungan dari Kecamatan Bambalamotu dan Ako. “Pemain kami beberapa dari Bambalamotu digabung dengan pemain-pemain yang di Ako,” pungkasnya. (bm)

2 March 2017

Meski Kalah, Pereba Baras Tetap Memiliki Kans Lolos

PALU SULAWESI TENGAH – Tim sepak bola kesayangan Kabupaten Mamuju Utara, yang ikut berkompetisi di ajang Raksatama Cup 2017 nyaris dipastikan tidak dapat melaju ke putaran berikutnya, menyusul kekalahan 0-1 atas PS Semangat Baru, di laga terakhirnya di grup D pada Rabu (01/03/2017).
Kekalahan tersebut, merupukan pukulan berat bagi Akbar Usman dkk, karena dengan hasil tanpa raihan poin maka Perseba Baras tetap sandar di posisi paling akhir klasemen sementara. Perseba Baras hanya mengelekasi 1 poin, didapat ketika bermain imbang 2-2 dengan PS Kabonga Utama.
Sementara kemenangan yang didapatkan oleh PS Semangat Baru, membuat tim dari Keluarahan Baru, Kota Palu itu tetap kokoh memuncaki klasemen sementara dengan raihan 3 poin.
Satu tim lainnya, PS Kabonga Utama saat ini masih bisa bernafas legah karena masih memiliki satu laga lagi menghadapi PS Semangat Baru, yang akan dimainkan di lapangan sama Yonif/711 Raksatama, Jumat 10 Maret nanti. Di laga itu Kabonga Utama dipaksa menang atau minimal imbang lebih dari satu gol.
Untuk saat ini, nasib Perseba Baras belum bisa dipastikan untuk tersingkir sebelum laga Kabonga Utama dimainkan. “Kita tunggu dulu  di laga terakhir grup D ini, jika kedua tim ini selesai bermain maka akan ketahuan siapa lolos,” jelas pengawas pertandingan Raksatama Cup, Drs Sahran, kepada wartawan.
Dikatakan jika di lag terakhir PS Semangat Baru kembali unggul lebih dari satu gol, maka Perseba Baras yang akan mendapingi sebagai runner up. “Jika sebaliknya Semangat Baru yang kalah, atau Kabonga dapat bermain imbang skor 2-2 maka Perseba yang harus tersingkir,” jelasnya.
Ditanya, bagaimana jika seandainya hasil pertandingan PS Kabongan Utama dan Semangat Baru, juga berakhir dengan sor 0-2 untuk kemenangan Semangat Baru, maka ada kemungkinan kedua tim akan dimainkan lagi, tergantung apas keputusan saat rapat meeting berlangsung.
“Kita tunggu saja, seperti apa hasilnya. Yang jelas di grup D ini Semangat Baru di atas kertas sudah pasti lolos,” pungkasnya.
Pada pertandingan Perseba Baras dan Semangat Baru lalu, peluang Perseba Baras sebernay banyak, hanya saja ketika melakukan serangan ke jantung pertahanan lawan selalu kandas dipenyelesaian akhir. Satu gol yang tercipta di laga itu, dicetak oleh Isnan di menit-ke-27, yang sukses menghantar Semangat Baru meraih kemenangan. (bm/)