Showing posts with label #SUARA PEMBANGUNAN. Show all posts
Showing posts with label #SUARA PEMBANGUNAN. Show all posts

31 August 2019

Tokoh Adat Sulteng Sebut PT Astra Agro Lestari "Kompeni"


Pasangkayu, Beritamatra - Wakil Ketua Umum Rumpun Masyarakat Adat Daa Inde Sulawesi Tengah (Sulteng), Demos Parijono dengan nada tegas menyebut bahwa PT. Astra Agro Lestari (AAL) sebagai perusahaan Sawit di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar adalah "Kompeni".

Kata-kata itu disampaikan di forum terbuka pertemuan bersama masyarakat adat Daa yang berlangsung di Bantaya (Balai Pertemuan) Dusun Saluraya, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pasangkayu, Sabtu 31 Agustus 2019.

Dikatakan bahwa kehadiran PT Astra Agro Lestari yang bergerak di bidang perkebunan sawit selama ini, tidak ubahnya seperti kompeni yang hanya mengejar keuangtungan semata. 

"Dia (PT Astra Agro Lestari) hanya mementingkan keuntungan tanpa peduli dengan masyarakat yang ada disekitannya," katanya.
Demos, mengutarakan bahwa berdasarkan informasi masyarakat. Dulunya rumah ibadah yang ada disekitar perusahaan digusur tanpa berperikamanusiaan.
"Dimana pancasilannya?," tanya Demos.

Menurutnya kehadiran Perusahaan seharusnya mendahulukan kepentingan masyarakat sekitar, baru yang lainnya.

"Undang-undang mengatur tentang CSR yang mewajibkan perusahaan mendahulukan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang ada di sekitar perusahaan dan itu harus dijalankan," pintahnya.

Mewakili masyarakat ia berharap agar perusahaan dapat mendengar aspirasi masyarakat adat Saluraiya dan mencarikan solusi terbaik guna kelangsungan hidup masyarakat yang kini semakin terjepit.

Demos yang hadir bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) dalam rangka memberi pendampingingan (Advokasi) kepada masyarakat adat Saluraiya, dalam memperjuangkan hak-haknya yang diduga dirampas oleh perusahaan selama ini.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Adat Ngowi Bapak Panggo, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Arsan Dg. Patompo, Kepala Dusun Saluraiya Bapak Neso, dan Seluruh Masyarakat Adat Saluraiya

Pertemuan tersebut rencanannya menghadirkan sejumlah pihak diantaranya : Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Pasangkayu, DPRD Pasangkayu, Polres Pasangkayu dan Pihak Perusahaan. Namun, hingga pukul 11.00 wita jelang acara dimulai undangan yang dimaksud diatas tak kunjung datang.  Sehingga masyarkat saluraiya mereasa kecewa.

Menanggapi hal tersebut Ketua Adat Ngowi Bapak Panggo menyebut, peretemuan ini tidak dapat memberi solusi karena pihak-pihak yang terkait tidak ada yang hadir. “kita hanya bisa menyampaikan seruan agar para pihak ini biasa mengembalikan hak-hak kita. Kata Panggo dalam sambutannya.

Senada dengan Panggo, Ije Salah satu tokoh masyarakat adat Saluraiya, juga mengatakan pihaknya mengharapkan perusahaan mengembalikan tanah adat mereka. “Ini adalah tanah leluhur kami dimana orang tua kami telah ditanam disini. Kami tidak akan tinggalkan tempat ini’. Puangkas Ije, disambut riu oleh warga yang hadir.

Sementara itu, Perwakilan Perusahaan yang hadir telambat diwakili Bapak Jhony mengatakan, Perusahan akan memperhatikan masukan dan penyampaian yang sudah disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Daa Sulteng.

“Kami berterimakasih atas masukan disampaikan bapak Demos Parijono. Ini akan kami sampaikan kepada manajemen untuk dibahas dalam metting di tingkat pimpinan. Mudah-mudahan kita dapat bersama-sama menemukan jalan keluar dan tetap dalam kondisi yang sejuk”. Jelasnya

28 August 2019

Bulan Depan, Harga Baru Buah Sawit Ditetapkan


Pasangkayu, Beritamatra - Dalam waktu dekat ini akan ada penetapan harga baru pembelian Tandang Buah Segar (TBS) untuk industri pekebunan sawit se Sulawesi.

Hal tersebut disampakkan oleh CDAM PT Astra Agro Lestari (AAL) Grup Tbk Area Celebes 1 (C1) Teguh Ali Musaji, terkait waktu penetapan harga TBS baru.

"Untuk masalah harga sawit saat ini, ada diangka Rp 933, dan diawal bulan September akan diumumkan harga baru," katanya kepada wartawan di Pasangkayu, Selasa 27 Agustus 2019.

Disampaikan bahwa berdasarkan informasi, waktu penetapan harga TBS baru akan ditetapkan pada 8 September 2019 mendatang.

"Tidak hanya petani, kami juga di perusahaan menggu penetapan harga ini, dan semoga bisa naik dari harga sebelumnya," ucapnya.

Ditanya, soal kisaran kenaikan harga ataukah akan justru tambah turun dari harga sebelumnya?. Teguh Ali Musiaji sendiri memperidiksi kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. 

"Saya tidak bisa menyampaikan disini soal penetapan harga ini, soalnya ada tim khusus yang menangani itu. Tapi kalau saya ditanya soal peridiksi kemungkinan akan bergerak di anah Rp 1.000," sebutnya.

Menurutnya secara global sudah ada kenaikan CPO dari harga sebelumnya. Alasan itulah sehingga diperidiksikan harga TBS perkilo kemungkinan akan naik.

"Sekarang ini, untuk harga di daerah Sumatera sudah Rp 1.308 perkilonya," sebutnya.

Ditambahkan untuk harga diperiode Agustus untuk wilayah Sulawesi, termasuk di Kabupaten Pasangkayu masih Rp 933 perkilo.

"Kita tunggu saja penetapannya," pungkasnya. 

27 August 2019

PT Astra Tegaskan Tidak Ada Perbedaan Harga TBS antar Anak Perusahaan


Pasangkayu, Beritamatra - PT Astra Agro Lestari (AAL) Grup Tbk Area Celebes 1 (C1) menegaskan bahwa tidak ada perbedaan harga Tandang Buah Segar (TBS) yang dibeli di masing-masing pabrik anak perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Pasangkayu.

Penegasan tersebut, disampaikan langsung oleh CDAM PT Astra Agro Lestari, Teguh Ali Musaji, sekaligus menepis isu yang berkembang di masyarakat terkait adanya "permainan" harga sawit yang dijual ke perusahaan.

"Kami di PT Astra Agro Lestari membawahi beberapa anak perusahaan memberlakukan harga yang sudah ditetapkan," katanga di Warkop ADS Pasangkayu, Selasa 27 Agustus 2019.

Disampaikan bahwa saat ini PT AAL membayarkan buah yang dibeli di pabrik dengan harga Rp 933.

"Jadi tidak benar, jika ada yang mengatakan perusahaan kami membeli buah dengan harga yang berbeda-beda," jelasnya.

Dikatkan bahwa harga tersebut adalah keputusan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pekebunan (Disbun).

"Kalaupun ada yang berbeda di masyarakat, mungkin itu perusahaan lain yang tidak memiliki kebun, karena memang ini ajang bisnis," paparnya.

Menurutnya, pihak perusahaan hanya membeli buah ketika TBS sudah ditimbang di pabrik.
"Apa yang sampai di pabrik, itu kami bayarkan sesuai harga yang ditetapkan," tandasnya.
Beberapa waktu terakhir diketahui bahwa petani sempat mengeluhkan adanya perbedaan harga TBS yang di jual di daerah Kota Pasangkayu dan di daerah Sarudu.

19 August 2019

Wabup Pasangkayu Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Dapurang


Pasangkayu, Beritamatra - Wakil Bupati Pasangkayu, Dr H Muhammad Saal, didaulat oleh warga Dusun Limua II, Desa Dapurang, Kecamatan Dapurang untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid AL-Mujahiddin, Senin 19 Agustus 2019.

Selain dihadiri Wabup, acara peletakan batu pertama tersebut, juga dihadiri Kapolsek Dapurang serta perwakilan dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kemenag Pasangkayu.

Ada pemandangan menarik setelah usai melakukan peletakan batu pertama itu, dimana Muhammad Saal, jadi sasaran berfoto yang dilakukam oleh warga. 


Tanpa membatasi jarak, Wabup dua periode bersama Agus Ambo Djiwa ini, juga melayani warga yang ingin berfoto dengannya.

Dalam sambutannta, Muhammad Saal, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh atas inisiasi masyarakat untuk membangun masjid.

"Alhamdulillah, pembangunan masjid di Dapurang ini sangat strategis dan semoga pembangunannya juga berjalan seauai harapan," harapnya.

Tidak lupa, Wabup juga ikut menyumbang 50 karung sak semen untuk mendukung kelancaran pembangunam masjid di wilayah Dusun Limua II. 

17 August 2019

Kekeringan dan Bendungan Rusak, Petani Padi di Bambaira Gagal Tanam



Pasangkayu, Beritamatra - Jebolnya bendungan irigasi yang ada di Desa Kalukunangka, membuat petani sawah di Desa Bambaira Kecamatan Bambaira Kabupaten Pasangkayu gagal tanam akibat kekeringan.

Kondisi yang amat memprihatinkan ini sudah berlangsung sekitar dua bulan terakhir dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah setempat.

Berdasarkan pantauan media ini di daerah persawahan Desa Bambaira 17 Agustus 2019. Puluhan hektare persawahan milik masyarakat terpaksa kekeringan. Penyebabnya Irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, juga karena dampak dari musim kemarau.

Salah seorang pemuda Desa Bambaira, Agus Salim Putra, yang peduli terhadap kondisi pertanian di Bambaira, jika hal itu tidak secepatnya ditangani maka akan mengancam penghasilan pendapatan petani.

"Karena warga disini rata-rata hanya berharap dari hasil tanaman padinya," ucapnya.

Dikatakan bahwa kondisi kerusakan bendungan irigasi ini sudah disampaikan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasangkayu.

"Menurut informasi dari sana, pihak Dinas belum bisa memperbaiki karena terkendala dengan anggaran," jelasnya.

Sebagai Pemuda Bambaira, Agus berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki bendungan irigasi yang jebol tersebut, sehingga air irigasi dapat mengalir kembali ke sawah petani.

"Kasihan melihat petani. Ekonomi mereka terpuruk. Sawah yang selama ini jadi sumber penghasilan tidak bisa ditanami padi," pungkasnya. 

15 August 2019

Protes Jalan Berdebu, Warga Martajaya Blokade dengan Batu dan Ban Bekas


Pasangkayu, Beritamatra - Puluhan warga Kelurahan Martajaya, Kecamatan Pasangkayu melakukan blokade palang jalan lintasan perusahaan PT Pasangkayu, Kamis 15 Agustus 2019.
Aksi tersebut ditenggarai sebagai bentuk protes keras terhadap angkutan mobil perusahaan yang lalu lalang melintas di daerah itu.
Berdasarkan pantauan dilokasi, pemalangan jalan dengan menempatkan batu dan ban bekas di jalanan.

palang jalan perusahaan dengan batu gunung, kayu dan ban bekas. Aksi protes warga ini lantaran resah dengan butiran debu yang disebakan mobil perusahaan yang lalu lalang.

Salah satu massa aksi yang juga warga sekitar, I Gusti Made mengaku, aksi menutup jalan ini dilakukan  sebagai bentuk protes terhadap pihak perusahaan dan pemerintah agar segerah mengaspal jalan menuju perusahaan tersebut, karena di musim kemarau ini butiran debu berterbangan kerumah–rumah.

“Pak, sudah ada beberapa warga disini terkena dampak debu jalan ini seperti penyakit batuk batuk akibat debu jalan” Keluh warga sekitar.

Oleh karena itu, kami meminta kepada pihak perusahaan sawit agar melakukan penyiraman jalanan di musim kemarau seperti saat ini. sebab ini sangat menggu. Selain itu, ia  juga meminta pihak perusahaan dan pemerintah untuk melakukan pengaspalan.

11 August 2019

Pangkalan di Desa Polewali Minta Tambah Kuota Elpiji


Pasangkayu, Beritamatra - Pangkalan tabung LPG 3 KG yang terletak di Jalan Trans Sulawesi, Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, meminta kepada pihak Pertamina Distributor LPG daerah Pasangkayu, agar menambah kuota ke wilayah Desa Polewali. 

Permintaan tersebut, disampaikan langsung oleh salah satu pemilik Pangkalan LPG 3 KG, Sulaiman agar penyaluran gas LPG bisa merata ke masyarakat.

"Gas LPG yang datang ke pangkalan kami dirasa kurang, sehingga kami minta kepada pemerintah melalui distributor di Ako, agar LPG di pangkalan kami bisa ditambah," katanya belum lama ini.

Sulaiman, menganggap bahwa terjadinya peningkatan komsumsi gas elpiji subsidi 3 KG di Desa Polewali, sehingga membuat seringnya terjadi rebutan di pangkalan miliknya.

"Saya merasa kawatir jika selalu terjadi rebutan, karena jika ada orang yang saya dahulukan maka saya yang salah dimata pelanggan," jelasnya.

Menurutnya selama ini, pihak pertamina sudah cukup bagus dalam melakukan distributor ke pangkalan dengan jumlah 150 tabung. 

"Biasanya datang dua kali seminggu, jumlahnya 150 tapi itu dirasa kurang," tambahnya.
Olehnya itu, demiki ketertiban dalam melayani pelanggan ia meminta agar gas elpiji ini bisa segera ditambah. (AR)

10 August 2019

PT Awana Bagikan Hewan Qurban ke Masyarakat


Pasangkayu, Beritamatra - Jelang perayaan Idul Adha 1440 H, PT Awana Awana Sawit Lestari membagikan hewan qurban kepada masyarakat sekitar perusahaan di Desa Sarudu Kecamatan Sarudu, Sabtu 10 Agustus 2019.

Kegiatan pembagian hewan qurban tersebut sebagai bentuk aksi sosial peduli terhadap masyarakat. 

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas PT Awana Sawit Lestari, Yudhy Gunawan Abdi mengungkapkan bahwa sejatinya bantuan dengan pembagian hewan qurban pada momentum hari raya Idul Adha kali ini, adalah untuk kali pertama dilakukan pihak perusahaan dan direncanakan akan menjadi program tahunan.

"Mengingat kami masih baru beroperasi di sini (Sarudu) jadi untuk pembagian hewan qurban ke masyarakat, juga baru kami laksanakan tahun ini," katanya kepada wartawan.

Yudhy, menyebutkan jumlah dan target sasaran pembagian hewan kambing yang siap untuk di qurbankan yakni setiap imam masjid di wilayah sekitar perusahaan.

"Untuk jumlahnya ada 4 ekor, tiga ekor untuk setiap masjid dan satunya untuk di perusahaan," sebutnya.

Diantara masjid yang beri untuk dibagikan ke masyarakat adalah Masjid Al-Rahman Sempo Selatan, Masjid Ar-Rahman Dusun Kuma, dan Masjid Babusaada Dusun Labuang.

"Aksi sosial yang kami lakukan ini adalah bentuk kepedulian kami ke masyarakat agar hadir bisa bermanfaat untuk semua masyarakat khususnya di wilayah peruaahaan," tandasnya.

8 August 2019

Jelang Lebaran....Pencurian Sapi Marak di Sarjo

foto:jurnalsulbar

Pasangkayu, Beritamatra - Pencurian sapi dengan cara mutilasi semakin marak di Pasangkayu menjelang perayaan  Idul Adha tahun ini. 

Kejadian yang sering berulang ini membuat warga pasangkayu khususnya para peternak merasah resah dan sekaligus mempertanyakan kinerja Polsek dan Polres Mamuju Utara, terkait pengungkapan kasus pencurian ini.

Pencurian sapi terbaru terjadi di Dusun Tinonto, Desa Letawa Kecamatan Sarjo. Informasi ini pertamakali diketahui melalui uanggahan akun facebook milik Rydha Binti Jahiruddin, Jumat 9 Agustus 2019.

Salah seorang warga Jahidin R (43) menceritakan pencurian Sapi di wilayah Bambarasa sudah sering terjadi. 

"Pencurian sapi di Sarjo sudah sering terjadi, apa lagi ini mau masuk idul adha," katanya.

Disampaikan bahwa ternak sapi yang sudah dicuri hanya menyisahkan tulang dan isi perutnya. 

"Dia saya lihat, cara kerjanya seperti mutilasi, hanya dagingnya di ambil," bebernya.
Warga Dusun Tinonto, Desa Lewatawa ramai-ramai miminta polisi segera mengungkap kasus ini.

"Tolong dong, pak Kapolres, pak Kapolsek agar pencurian sapi di daerah kami bisa hentikan," pintah warga.

6 August 2019

PT ASL Bangun Kemitraan dengan Puskesmas Sarudu


Pasangkayu, Beritamatra - Kehadiran PT Awana Sawit Lestari (ASL) di Desa Sarudu Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu terus mendekatkan diri ke masyarakat.

Setelah beberapa waktu lalu mulai memprogramkan bersih-bersih lingkungan di wilayah sekitar perusahaan, kini PT ASL juga mulai membangun kemitraan dengan Puskesmas Sarudu terkait peduli kesehatan.

Pada Rabu 7 Agustus 2019 kemarin, Staf karyawan PT ASL di Bidang Humas Yudhy Gunawan Abdi, melakukan kunjungan silaturahmi yang diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Sarudu, Eko Jatmiko S.Kep.

Dalam kunjungan ini PT ASL mendorong dan berpartisipasi dalam Program Pemberian makanan tambahan untuk balita stunting di wilayah kerja puskesmas Sarudu.

"Issu Stunting terhadap balita ini adalah issu nasional, sehingga kami diperusahaan merasa terpanggil untuk pencegahannya," kata Yudhy kepada wartawan usai pertemuan.

Secara singkat, Yudhy banyak berharap agar PT Awana Sawit Lestari bisa dekat dengan masyarakat dan peduli dengan kesehatan yang ada di Desa sarudu.

"InsyAllah kita akan komitmen dengan kemitraan yang kami bangun ini," jelasnya.

Dikatkan bahwa balita Stunting adalah batilita yang kekurangan protein sehingga PT ASL programkan Pemberian Telur dalam tiap bulanya sesuai dengan jumlah batila Stunting.

"Dalam kemitraan ini kami jugamemberikan biskuat 1 dos untuk memancing anak batila agar mau ke posyandu," tandasnya.

Sudah 14 Warga Pasangkayu Dinyatakan Positif HIV

Ilustrasi foto Hello Sehat (geoogle)
Pasangkayu, Beritamatra - Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Pasangkayu mencatat temuan baru kasus  pengidap HIV/AIDS di daerah ini. Tidak tanggung-tanggung sudah ada 14 warga Pasangkayu yang dinyatakan positif HIV.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Konselor, Dinkes Pasangkayu, Titi Wardini, terkait temuan kasus pengidap HIV di bumi Vovasanggayu dalam kurung waktu periode Januari hingga bulan Agustus tahun 2019 ini.

"Di Pasangkayu itu sudah banyak positif HIV. Dari Januari hingga Juli sudah ada 14 warga Pasangkayu yang positif penyakit HIV," katanya Rabu 7 Agustus 2019.

Sayangnya dari 14 kasus ini, pihak Dinkes Pasangkayu enggan merinci secara jelas terkait warga yang terkena HIV, apakah dari kalangan ASN atau kelompok masyarakat yang lainnya.

Yang jelasnya kata, Titi dari 14 warga positif HIV ini adalah masyarakat Pasangkayu, meski beberapa diantaranya tidak 100 persen tinggal di Pasangkayu.
"Dari data yang kami dapatkan, secara legalitas adiministrasi dia adalah penduduk Pasangkayu," jelasnya.

Dijelaskan bahwa dugaan awal soal pola penyebaran penyakit HIV di Pasangkayu, beberapa diantaranya ada yang terkena dari luar Pasangkayu dan ada juga terkena di daerah sendiri. 

"Yang berkeluarga juga ada. Dan jelasnya kasus ini (HIV) ada di Pasangkayu," bebernya.

Menurutnya upaya yang dilakukan Dinkes Pasangkayu selama ini adalah menjaring, mendeteksi dan memeriksa sebanyak mungkin sebagai tindakan antisipasi. "Karena setelah kita deteksi dan periksa harus kita obati sesegera mungkin," terangnya.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan program dari Kementerian Kesehatan bahwa untuk sekarang ini penyakit HIV bukan lagi tidak diobati, tapi sudah bisa disembuhkan. 

"Jadi janganlah kita mengucil terhadap pengidap. Penyakit ini tidak semudah kita pikirkan untuk penularannya. Saya katakan ini adalah kuman yang sopan," kata Titi Menambahnya.

Penyebaran HIV sendiri diketahui pintu, diantaranya adalah melalui hubungan seksual, Penggunaan Jarum suntik dan melalui Asi dan darah.

Penulis Egi Sugianto
Sepenuhnya Bekerja Sebagai TPP Pasangkayu

26 July 2019

Sering Mati Lampu di Pasangkayu, Warga Minta DPRD Panggil PLN


Pasangkayu - Entah apa penyebabnya? pemandangan mati lampu akhir-akhir ini sering terjadi dalam Kota Pasangkayu. Kondisi ini mendapat reaksi kesal dari masyarakat.

Hal serupa kembali terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 21.38 Wita. Pemandangan gelap itu hampir terjadi disemua sudut kota vovasanggayu ini. 

Beberapa diantara mereka yang kesal terjadinya mati lampu, adalah para pelajar karena tugas-tugas sekolah tak bisa diselesaikan dengan tepat waktu jika mati lampu terus terjadi.

"Kami tadi di warkop, lagi cari tugas-tugas sekolah di internet. Karena mati lampu terpaksa tugas sekolah kami tidak selesai," kata salah seorang pelajar SMA Hasni, dengan nada kesal.

Secara singkat Hasni, meminta kepada DPRD Kabupaten Pasangkayu agar memanggil pihak PLN untuk dimintai keterangan.

"Akhir-akhir ini sering mati lampu, pihak PLN sepertinya diam saja. Mereka tidak pernah menginformasikan ke masyarakat apa yang terjadi," pintahya.

Menurutnya jika dihitung-hitung dalam satu bulan terakhir padangan mati lampung di pasangkayu sudah terjadi lebih lima kali kejadian.

"Ini sudah sering terjadi dan kadang-kadang juga terjadi di siang hari. Parahnya kejadian mati lampu ini pernah terjadi lebih dari 3 jam," kata warga lainnya Solihin (43).

Dikonfirmasi Manager ULP PLN Pasangkayu, Arifuddin, mengatakan bahwa terjadinya memadaman meluas ini akibat dari PLTA Sulewana Poso yang meluas hingga sistem Palapas (Palu, Donggala, Poso dan Sigi) hingga ke pasangkayu.

"Ini dari PLTA langsung dan infonya sementara dilakukan pemeriksaan dan investigas," katanya.

Ditanya soal penggunaam mesin sewa agar pemadaman tidak berlaki di pasangkayu, pihaknya mengaku bahwa mesin sewa sudah tidak ada sejak gardu pasangkayu beroperasi.
"Di Pasangkayu sudah tidak ada mesin sewa," jelasnya.

Ditambahkan bahwa pihaknya bergantung pada PLTA Poso. 

"Infonya sudah sementara penormalan di Palu," tandasnya...

24 July 2019

Jalin Kerjasama Fisip Untad dan Desa, Wabup Berharap Peningkatan Pemberdayaan


Pasangkayu, Beritamatra - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu terus menjalin kerjasama baik dengan Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah. Salah satunya kerjasama melalui Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat antara Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Untad dengan Kepala Desa se Kecematan Sarjo.

Dalam penandatangan kerjasama tersebut, yang berlangsung di aula Fisip Untad, Rabu 24 Juli 2019, dihadiri dan disaksikan langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Pasangkayu Drs H Muhammad Saal.

Dalam sambutannya, Wabul menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kerjasama yang sudah dilakukan. Diharapkan dengan adanya kerjasama itu para Kepala Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Sarjo dapat mendukung peningkatan dalam berinovatif bagi warga desa serta dapat meningkatkan kesejahteraan.

"Selaku pemerintah daerah kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Tadulako atas adanya kerja sama ini. Kita berharap ke depan Pasangkayu bisa lebih baik lagi utamanya di bidang pemberdayaan," harapnya.

Hadir dalam acara ini Wakil Rektor UNTAD Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Dekan FISIP UNTAD, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Pasangkayu, Camat Sarjo dan para Kepala Desa se wilayah Sarjo.

21 July 2019

Mati Lampu Berjam-jam, PLN Pasangkayu Dikeluhkan


Pasangkayu, Beritamatra  - Pemandangan mati lampu kembali terjadi di dalam Kota Pasangkayu Minggu malam 21 Juli 2019. Tidak tanggung-tanggung pristiwa mati lampu ini berlangsung berjam-jam sehingga mendapat keluhan dari masyarakat.

Awalnya warga mengira jika penyebab mati lampu itu, akibat pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihak PLN yakni Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pasangkayu. 

"Kami kepanasan akibat mati lampu. PLN mestinya ada pemberitahuan kalau ada pemadaman," keluh warga bernama Maryam (42) ini.

Berdasarkan pantauan di lapangan pemandangan mati lampu mulai terjadi, sekitar pukul 02.00 Wita, dan baru menyala kembali sekitar pukul 01.40 Wita. 

"Kalau di tempat kami, awalnya mati lampu dan sempat menyala setelah itu mati lagi," sambung warga Rizal, saat berada di salah satu warkop di Pasangkayu.

Keluhan warga juga ternyata banyak disampaikan melalui status akun Facebook beberapa jam setelah listrik padam. Beberapa diantara warga pengguna Facebook mempertanyakan masalah yang terjadi di PLN.

Dikonfirmasi Manager ULP PLN Pasangkayu, Arifuddin menyatakan bahwa sistem kelistrikan di pasangkayu mengalami gangguan jaringan.

"Ada gangguan di jaringan," jelasnya melalui via Watshapp Minggu malam.

Meski belum menjelaskan penyebab sebenarnya, Pihak PLN mengaku bahwa atas kejadian itu petugas langsung turun kelapangan.

"Sementara petugas kami telusuri mencari penyebab gangguan. semoga segera ditemukan dan cepat nyala kembali," terangnya.

20 July 2019

Peduli Lingkungan, PT Awana Programkan Bersih Lingkungan di Sarudu


Pasangkayu, Beritamatra - PT Awana Sawit Lestari (ASL) adalah salah satu perusahaan yang terbilang baru di Kabupaten Pasangkayu. Meski baru beroperasi di Kecamatan Sarudu, pihak perusahaan itu langsung memprogramkan bersih-bersih lingkungan.

Sebagai langkah awal PT ASL mulai menjalankan program bersih-bersih lingkungan tersebut, dimulai dari fasiltas umum yakni pasar yang terletak di Dusun Pantalate Desa Saurud Kecamatan Sarudu, Minggu 21 Juli 2019.

Dalam kegiatan bersih-bersih ini diikuti sebanyak 30 karyawan bersama masyarakat, yang dihadiri oleh Manager PT ASL Suroso, Babinsa Sarudu, Muh Basir, Bimmas Sarudu Bahar, Kepala Desa Sarudu Syukur Jaya dan wakil BPD Desa Sarudu Jalani.


Manager PT ASL Suroso melalui Kepala Humas PT Awana Yudi Gunawan Abdi, S.Hut mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih lingkungan ini adalah sebagai bentuk kepedulian perusahaan agar lingkungan tetap terjaga di masyarakat.

"Dan hari ini adalah yang perdana kita melakukan aksi bersih-bersih. Alhamdulillah masyarkat terlibat secara aktif," ucapnya.

Menurutnya program tersebut nantinya akan dijalankan sekali dalam sepekan atau sekali seminggu. Sementara ini yang menjadi target pembersihan adalah fasilitas umum yakni pasar tradisional yang di Sarudu, dan pembersihan drainase.

"Jadi program ini dijalankan setelah kita menyurat ke Pemerintah Desa, Pihak Babinsa dan Kepolisian setempat dan karyawan bersama manager juga turun langsung bersma-sama melakukan aksi bersih-bersih," sebutnya.


Ditanya apa tujuan sebenarnya?, Yudi menjelaskan bahwa pihak perusahaan ingin dekat dengan masyarakat sekaligus merubah mindset di masyarakat bahwa prinsipnya pihak perusahaan tidak merusak lingkungan melainkan menjaga lingkungan.

"Selama ini-kan masyarakat menganggap bahwa perusahaan tidak pernah ada di masyarakat. Nah untuk menjawab itu kita secara konsisten akan turun ke masyarakat mengajak agar mencintai lingkungan khsususnya di Desa Sarudu ini," terangnya.

"Yang membias di masyarakat saat ini, kalau perusahaan perusak lingkungan, anggapan itu kita coba rubah dengan aksi nayata di lapangan bahwa Awana itu peduli lingkungan," tambahnya.

Yudi, mengharapkan agar program ini bisa berjalan secara aktif sesuai yang di rencanakan agar semua lingkungan benar-benar terjaga.

"Untuk selanjutnya kita akan bersih-bersih di Pekuburan Umum dan di dusun-dusun lain setelah kita observasi titik-titik mana yang dinggap perlu dilakukan pembersihan," tandasnya. 



16 July 2019

Papan Larangan Buang Sampah Dinilai Hanya Pajangan


Pasangkayu, Beritamatra - Denyut nadi pembangunan dalam Kota Pasangkayu diperiode kedua Agus Ambo Djiwa - Muh Saal, semakin dirasakan masyarakat. Hal itu terbukti dengan adanya penataan kota dibeberapa titik termasuk pantai Pasangkayu.

Hadirnya kedua taman yang dibangun pemerintah yakni Taman Ajungan Vovasanggayu (TAV) dan Taman Anjungan Pasangkayu Beach (TAPB) menjadikan pusat kota ini sebagai salah satu tempat pilihanyang representatif untuk berlibur bersama kerabat, dan sanak keluarga di akhir pekan.

Saking seriusnya Pemerintah Daerah (Pemda) merawat kedua taman tersebut, sehingga melalui dinas terkait memasang papan Larangan mengotori dan Pembuang Sampah di area pantai. Tapi keberadaan papan-papan ini, nampaknya hanya sebatas pajangan saja.

Kok bisa?.  dianggap sebagai pajangan karena kebiasaan buruk membuang sampah di pantai sepertinya telah mengakar di masyarakat seperti yang terjadi di Kota-Kota Besar.


Sebagai bukti kalau papan larangan ini dinilai hanya pajangan khususnya d, di area Taman Pasangkayu Beach Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu. Disana masih sangat mudah ditemui tumpukan sampah di bibir pantai dan jika ini dibiarkan dikawatiekan akan berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Berdasarkan pantauan tim Blogspot.beritamatra.com, Selasa pagi 16 Juli 2019, bibir pantai anjungan Pasangkayu Beach terdapat banyak tumpukan sampah hingga ratusan meter di pantai. Pemandangan ini seolah-olah pantai sebagai tempat pembuangan akhir.

Banyaknya sampah di pantai sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga khususnyan para nelayan dan warga sekitar soal kebersihan pantai.

"Tiap hari saya perhatikan ada banyak sampah disini (pantai pasangkayu beach). masalahnya ada sampah yang bau busuk," kata salah seorang nelayan yang mengaku bernama Syarifuddin.

Dikatakan bahwa memang Anjungan Pasangkayu ini selalu pada pengunjung tiap malamnya sehingga tidak herapa banyak sampah terkumpul.

"Cuma kita heran juga, katanya pedagang disana banyar iuran sampah tiap malam. Tapi masih juga buang ke pantai," ucapnya mengeluhkan.

Sementara warga jembatan patah lainnya, juga merasa keberatan jika soal sampah ini, disalahkan adalah penduduk disekitar pantai.

"Jadi bukan masyarakat sini yang sampah ke pantai itu. Mungkin pengunjung berlibur disana yang buang sampah sebarangan tempat," kata warga alumni Untad Palu itu.

23 June 2019

Gunakan Badan Jalan, Toko Ponsel di Pasangkayu Dikeluhkan Warga


Pasangkayu, Beritamatra - Keberadaan gerai milik toko penjualan ponsel yang berada di sudut persimpangan antara Jalan Fatmawati dan Jalan Andi Pelang Kelurahan Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu, dikeluhkan oleh warga khususnya para pengguna jalan. Pasalnya gerai ini berada persis di badan jalan sehingga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Kami minta polisi menegur pemilik toko penjualan ponsel ini, karena kalau ini dibiarkan bisa bahaya dan akan ada orang kecelakaan," ucap warga Pasangkayu Hasbi, kepada media ini, Minggu 21 Juni 2019.

Berdasarkan pantauan di lapangan gerai berwarna hijau dengan tulisan Oppo itu, tepat berada di badan jalan dengan luas sekitar 1 X 2 meter. Gerai ini kerap dioperasikan ketika menjelang sore hingga malam hari.

Tidak hanya sekali, keberadaan gerai tersebut, sudah berlangsung lama dibiarkan beroperasi tanpa ada pengawasan dari pihak terkait sehingga tidak heran warga pasangkayu menganggap kepolisian di daerah ini tidak tegas.

"Setiap hari dipasang disana. Lalu ada pengguna jalan yang hampir jatuh akibat menghindari toko itu," sambung warga lainnya rekan Hasbi, yang tinggal di Pasangkayu.

Secara singkat warga pasangkayh meminta kepada pihak kemanan agar memberikan teguran kepada pemilik gerai supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

"Melalui media dan wartawan, agar ini disampaikan pihak berwajib agar kita bisa tertib berlalu lintas," pungkasnya. (bm)

14 June 2019

Kabar Duka, Aksan Yambu Tutup Usia


Pasangkayu, Beritamatra - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, salah satu anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, Drs Aksan Yambu dikabarkan meninggal dunia di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kabar meninggalnya Aksan Yambu, mulai diketahui setelah ramai dilini masa media sosial Facebook, seperti yang diunggah oleh Wakil Ketua II DPRD Pasangkayu, Musawir Azis Isham, Sabtu pagi 15 Juni 2019.

Dalam unggahannya, selain mencantumkan foto terakhir kebersamaan Aksan Yambu di DPRD, Musawir juga mengunggah informasi terkait waktu pemakaman yang rencananya dilaksanakan Sabtu 15 Juni 2019.

Informasi terpisah, prosesi pemakaman akan dilaksanakan di Desa Bambaira Kecamatan Bambaira, setelah melalui rangkaian upacara pelepasan secara protokoler.

Aksan Yambu, merupakan Sekretaris Partai Demokrat, dan saat ini sebagai anggota DPRD aktif untuk periode ketiga. (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).

Selamat Jalan....Alfatiha......

30 May 2019

Buka Lomba Ramadan di Kalola, Wabup Beri Apresiasi


Pasangkayu, Beritamatra - Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Wakil Bupati (Wabup) Drs H Muhammad Saal, memberi apresiasi atas terselenggaranya lomba ramadan yang digelar oleh pemerintah Desa Kalola, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu belum lama ini.

Wabup Pasangkayu Muhammad Saal, yang didaulat membuka acara lomba itu, ia menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelengara karena sudah mengisi bulan suci ramadan dengan kegiatan positif.

Dihadapan puluhan santri Tempat Pengajian Anak (TPA) di desa itu, Muhammad Saal secara pribadi juga menyampaikan pujian karena Desa Kalola secara konsisten telah rutin menyelenggarakan kegiatan keagamaan setiap bulan puasa.

"Saya sebagai pemerintah daerah tentunya mengapresiasi Lomba Ramadan ini, karena melalui lomba ini juga salah satu bentuk dukungan dari masyarakat untuk pembangunan keagamaan di daerah ini," katanya.


Selanjutnya, kata Muhammad Saal, kedepannya tentunya melalui program pemerintah akan dicita-citakan pembangunan keagaaman yang lebih baik lagi yang tak kalah dengan daerah-daerah maju lainnya.

"Desa Kalola telah memulai, kami berharap desa-desa lainnya juga melakukan hal serupa untuk pembangunan keagamaan yang lebih baik kedepannya," katanya demikian. (gi)

20 May 2019

Ribuan Warga Ikuti Bukber di Kediaman Wakil Bupati Pasangkayu


Pasangkayu, Beritamatra - Ribuan warga pasangkayu dan sekitarnya mengikuti Buka Puasa Bersama (Bukber) di kediaman Wakil Bupati Pasangkayu, Drs H Muhammad Saal, di Dusun Tinapu Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Senin 20 Mei 2019.

Selain dihadiri warga dari berbagai kecamatan di Pasangkayu, juga dihadiri sejumlah pejabat di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu. Selain itu, juga dihadiri para petinggi Pimpinan Partai Politik, diantaranya adalah partai Demokrat Musawir Asiz Isham, dan dari PAN Uksin Djamaluddin.

Acara buka puasa tersebut, adalah agenda rutin yang digelar oleh Wakil Bupati Muhammad Saal, setiap di bulan suci Ramadan, dan Bukber kali ini dilaksanakan bertepatan di hari 15 Ramadan.

Salah seorang Markaeting RM Darisa Pasangkayu, Suaib menuturkan di acara Bukber kali ini Wabup Pasangkayu memesan menu buka puasa lebih dari 1000 dos.

"Kami dari Darisa mengantar pesanan makanan ke acara buka puasa ini lebih dari seribu dos,"katanya.


Berdasarkan pantauan di acara Bukber itu, selain menikmati hidangan buka puasa, sebelumnya sejumlah tamu undangan mengikuti cerama singkat dan salat magrib berjamaah. (bm)