10 November 2019

Pelajar Pasangkayu Kedapatan Bawa Sajam, Dinas Pendidikan Diminta Ambil Tindakan




Pasangkayu – Tertangkapnya dua orang remaja yang berstatus sebagai pejalajar di Kabupaten Pasangkayu, akibat membawa Senjata Tajam (Sajam) harusnya menjadi perhatian serius oleh dinas terkait, karena jika ini dibiarkan tentu mencoreng nama baik dunia pendidikan di daerah ini.

Kedua pelajar yang tertangkap dan harus berurusan dengan pihak kepolisian yakni FH (15) dan N (15). Mereka kedapatan membawa Sajam jenis badik, saat pihak kepolisian melakukan Patroli Premanisme dan Dialogis di seputaran anjungan Pasangkayu, dan taman kota seputaran Pasangkayu, Sabtu Malam (09/11/2019).

Kedua pelajar ini, belakangan diketahui berstatus pelajar yang duduk di kelas 1 SMA Negeri 1 Pasangkayu, dan pelajar yang duduk di kelas 3 SMP Negeri 1 Pasangkayu.

“Sebagai masyarakat aya sangat setuju dengan pihak kepolisian kalau patroli terus dilakukan, apa lagi kalau menyasar para pelajar,” kata warga Pasangkayu, Burhan (45) kepada media ini, Senin (11/11/2019).

Dikatakan bahwa pelajar harus membawa tas yang berisi dengan pulpen dan buku, bukan dengan membawa Sajam.

“Saya sering lihat anak muda yang usia pelajar keluyuran malam, kami juga orang tua tidak tenang karena kami juga punya anak,” ucapnya.

Burhan, berharap agar Dinas Pendidikan Pasangkayu, mengeluarkan himbauan agar para pelajar di Pasangkayu tidak membiasakan diri keluyuran malam, apa lagi sampai membawa-bawa Sajam.

“Harus ada tindakanlah, jangan sampai muncul hal-hal yang kita tidak inginkan,” tandasnya.

Sebelumnya Kasat Sabhara Polres Matra AKP Sukaryono SH, mengatakan kegiatan Patroli Premanisme dan Dialogis yang dilakukan oleh Penumpas Tindak Kriminal (Petir) Sat Sabhara adalah untuk mencegah adanya gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polres Matra Kabupaten Pasangkayu.

“Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, khususnya di malam minggu. Sasarannya adalah di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi kriminal di dalam kota pasangkayu,” katanya.

No comments: