3 December 2019

Pemilik Tambak Udang di Sarjo Mengaku Dirugikan Pihak Investor


Sarjo, Beritamatra – Pemilik tambak udang vaname di Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu ternyata belum sama sekali menikmati hasil kerjasama dengan pihak investor asing.

Hal tersebut disampaikan Damise, salah seorang pemilik tambak udang vaname di Sarjo, terkait kerjasama yang dibangun dengan pihak investor asing.

Dikatakan selama ini pihak investor tidak pernah memberikan 20 persen dari hasil didapatkan, yakni 2 milyar lebih seperti yang ramai dipromosikan keluar terkait keberhasilan pengmbangan udang vaname di Pasangkayu.

“Saya tidak pernah menerima hasil dari tambak udang vaname dari investor yang mengelaolah tambak kami,” kata Damise, kepada wartawan, Selasa (3/12/2019).

Damise atau yang akrab dipanggil pak Ambo ini, menjelaskan dalam kerjasama dengan investor, bunyi pasal 3 perjanjian kerja sama  menerangkan bahwa pihak pertama mendapat 20 persen dan kedua 80 persen setelah dipotong ongkos produksi dan gaji karyawan.

“Itu sama sekali tidak ada sejak tambak kami dikelolah oleh pihak investor mulai 2016 lalu,” kenangnya.

Menurut Ambo, saat dirinya justru semakin sulit mendapatkan uang untuk kebutuhan hari-hari, karena tambak yang dulunya diharap jugta sudah tidak ada.

“Dulu sebelum kerjasama ini, tambak masih bisa berpenghasilan sekitar 50 juta ke atas dari hasil tambak udang dan ikan bandeng. Artinya kalu hitung-hitung tiga tahun kerjasama dengan pihak asing berarti sudah ada 150 hingga 200 juta yang didapat,” urainya.

Dengan nada kesal, Ambo mengaku, sangat dirugikan oleh pihak investor karena upaya menemui pihak investor juga sangat sulit. Olehnya itu Ambo berharap ada kejelasan terkait kerjasama itu.

Dalam pertemuan Selasa siang di lokasi tambak udang itu, turut dihadiri pemilik tambak udang, investor, Kades Sarjo dan Kepolisian setempat serta masyarakat lainnya dan belum ada kejelasan. Pasalnya pihak investor Eliana belum mampu menjawab sehingga meminta dijadwalkan kembali pertemuanya untruk membicarakan masalah itu.


No comments: