Pasangakayu - Puluhan Kepala Keluarga di tempat
pengungsian di Desa Pangiang Kecamatan
Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu mulai kehabisan amunisi dihari ke
empat pasca gempa bumi yang terjadi 28 September 2018 lalu.
bayi baru berumur hitungan hari dibawa ke pengungsian. |
Berdasarkan pantuan di lokasi pengungsian
yang tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk daerah pangiang itu, sejumlah
pengungsi mulai mengeluhkan kehabisan makanan dan air bersih sehingga para
pengungsi berharap bantuan dari Pemerintah setemat.
Salah seorang pengungsi, Arjun mengaku sudah
kehabisan amunisi berupa dan persediaan lainnya sehingga memaksakan diri
memakan pisang dan ubi-ubian.
“Kami bersyukur bisa selamat dari musibah
ini. Sekarang kami yang berada di tepat pengungsian sudah kehabisan persediaan,”
katanya.
Menurutnya dengan kondisi ini tentunya bisa
bertambah parah karena sebagian warga belum bisa bekerja secara normal untuk
pendapatan sehari-hari. “Dalam kondisi seperti ini kami yang sehari-harinya
bekerja terpaksa tidak bisa mendapatkan gaji untuk sementara sehingga kami
butuh bantuan,” ujarnya.
Diharapkan kepada pemerintah untuk menurunkan
bantuan karena selama empat hari dipengungsian belum pernah mendapat bantuan. Kondisi
tersebut berbanding terbaik dengan pengungsi yang ada di jalan poros yang biasa
mendapat bantuan dari relawan yang melintas ke Palu. (bm)