16 July 2019

Papan Larangan Buang Sampah Dinilai Hanya Pajangan


Pasangkayu, Beritamatra - Denyut nadi pembangunan dalam Kota Pasangkayu diperiode kedua Agus Ambo Djiwa - Muh Saal, semakin dirasakan masyarakat. Hal itu terbukti dengan adanya penataan kota dibeberapa titik termasuk pantai Pasangkayu.

Hadirnya kedua taman yang dibangun pemerintah yakni Taman Ajungan Vovasanggayu (TAV) dan Taman Anjungan Pasangkayu Beach (TAPB) menjadikan pusat kota ini sebagai salah satu tempat pilihanyang representatif untuk berlibur bersama kerabat, dan sanak keluarga di akhir pekan.

Saking seriusnya Pemerintah Daerah (Pemda) merawat kedua taman tersebut, sehingga melalui dinas terkait memasang papan Larangan mengotori dan Pembuang Sampah di area pantai. Tapi keberadaan papan-papan ini, nampaknya hanya sebatas pajangan saja.

Kok bisa?.  dianggap sebagai pajangan karena kebiasaan buruk membuang sampah di pantai sepertinya telah mengakar di masyarakat seperti yang terjadi di Kota-Kota Besar.


Sebagai bukti kalau papan larangan ini dinilai hanya pajangan khususnya d, di area Taman Pasangkayu Beach Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu. Disana masih sangat mudah ditemui tumpukan sampah di bibir pantai dan jika ini dibiarkan dikawatiekan akan berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Berdasarkan pantauan tim Blogspot.beritamatra.com, Selasa pagi 16 Juli 2019, bibir pantai anjungan Pasangkayu Beach terdapat banyak tumpukan sampah hingga ratusan meter di pantai. Pemandangan ini seolah-olah pantai sebagai tempat pembuangan akhir.

Banyaknya sampah di pantai sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga khususnyan para nelayan dan warga sekitar soal kebersihan pantai.

"Tiap hari saya perhatikan ada banyak sampah disini (pantai pasangkayu beach). masalahnya ada sampah yang bau busuk," kata salah seorang nelayan yang mengaku bernama Syarifuddin.

Dikatakan bahwa memang Anjungan Pasangkayu ini selalu pada pengunjung tiap malamnya sehingga tidak herapa banyak sampah terkumpul.

"Cuma kita heran juga, katanya pedagang disana banyar iuran sampah tiap malam. Tapi masih juga buang ke pantai," ucapnya mengeluhkan.

Sementara warga jembatan patah lainnya, juga merasa keberatan jika soal sampah ini, disalahkan adalah penduduk disekitar pantai.

"Jadi bukan masyarakat sini yang sampah ke pantai itu. Mungkin pengunjung berlibur disana yang buang sampah sebarangan tempat," kata warga alumni Untad Palu itu.

No comments: