Oleh : Egi Sugianto/Wartawan Olahraga
Seluruh atlet andalan utusan
dari enam Kabupaten se Sulawesi Barat (Sulbar) tentunya akan bersaing secara
sportif agar menjadi yang terbaik di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulbar
ke-III tahun ini.
Egi Sugianto |
Pesta olahraga multi event
terakbar tersebut sudah resmi digelar setelah dibuka langsung oleh Gubernur
Sulbar, Ali Baal Masdar di Sport Centre Rangas Kabupaten Majene, 12 November 2018
kemarin.
Pada penyelenggaraan Porprov
Majene ke-III kali ini, diberi tema “Sukses Porprov, Sukses Prestasi” yang
diikuti 1.706 orang atlet dari 23 cabang
olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Porprov tahun ini juga menjadi yang
pertama kali di Kota Majene, sejak Porprov ada di Sulbar 8 tahun lalu.
Penyelenggaraan Porprov Majene
dianggap sebagai momentum terbaik untuk berbenah diri dan melihat sudah sejauh
mana pembinaan yang telah dilakukan masing-masing cabor. Sebab perbaikan
prestasi olahraga Sulbar adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh Pemerintah
melalui Komiten Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten dan Provinsi, jika
tidak ingin dipermalukan untuk kedua kalinya di Pekan Olahraga Nasional (PON)
XX Papua 2020 mendatang.
Cukuplah, harga diri daerah
Sulawesi Barat yang di dalamnya ada Kabupaten, Polman, Mamasa, Majene, Mamuju,
Mamuju Tengah, dan Pasagkayu dipecundangi di PON Bandung XIX 2014 silam.
Dimana ketika itu nama Sulawesi
Barat, tercatat dalam sejarah olahraga Nasional Indonesia, sebagai daerah
peserta PON paling buruk khusus dalam urusan prestasi raihan medali.
Waktu di PON Bandung, Sulawesi
Barat berada diposisi paling buncit pada perolehan medali. Diamana Sulbar hanya
meraih satu medali perunggu dari sekian banyak atlet dikirim ke PON membela
nama daerah. Artinya apa?. Bahwa harus diakui pembinaan prestasi olahrag di
Sulbar sangat tertinggal jauh dari daerah lain.
Porprov Majene, tentunya
sebagai tahapan meraih prestasi membanggan di multi event bergengsi nasional
empat tahunan yakni PON. Maka dari itu masing-masing Pengurus cabor Provinsi
dan Pengkab harus bisa melihat Cabor prioritas yang harus ditingatkan dan
dikembangkan dana persiapan sebelum waktu PON tiba.
Setelah Porprov Majene ini, di
2019 nanti juga akan ada event skala nasional yakni Pra Kualifikasi PON (Pra
PON) setahun sebelum PON Papua Digelar. Jadi apapun alasannya hasil dari
Porprov Majene ini, harus memiliki efek positif di PON Papua nanti.
Hal ini diharapkan agar nama
Sulbar bisa harum dan dikenal, bahkan dihargai di mata daerah-daerah lain akan
sebuah prestasi yang membanggakan.
*Terbit di Harian Umum Metro Sulawesi Edisi Rabu 14 November 2018*
No comments:
Post a Comment