Pasangkayu, Beritamatra - Ceramah Ustad Das'ad Latif akhirnya tersampaikan secara langsung ke ribuan warga pasangkayu melalui acara Tabligh Akbar yang digelar Polres Mamuju Utara, di halaman Mapolresta Mamuju Utara, Kamis malam 21 Maret 2019.
Bukan Ustadz Das'ad namanya, kalau tidak lucu tapi bermakna disetiap kalimat dalam ceramahnya. Hal itu kembali ditunjukkan, dihadapan Bupati Pasangkayu, H Agus Ambo Djiwa, Kapolres Mamuju Utara, AKBP Made Ariy Pradana, dan dihadapan ribuan warga yang hadir.
Dalam ceramahnya selain memuji jajaran anggota Polres Mamuju Utara yang sudah berupaya menggelar Tabligh Akbar, Ustadz Das'ad Latif, juga menyuarakan agar persaudaraan dan persatuan harus dikedepankan. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dalam bebera hari ke depan.
"Kalau PHBI atau remaja masjid atau para ustadz yang menggelar Tabligh Akbar itu hal biasa, tapi di Mamuju Utara ini (Pasangkayu) Polres yang menggelar Tabligh Akbar. Ini yang luar biasa," katanya yang disambut tepuk tangan meriah ribuan warga yang hadir.
Selanjutnya, dikatakan bahwa memperbaiki hubungan kepada Allah SWT, dan memperbaiki hubungan kepada sesama manusiaan adalah keutamaan seorang islam yang mukminim, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara damai dan tentram baik di dunia maupun di akhirat kelak.
"Menjelang Pemilu ini, persaudaraan harus tetap terjaga, jangan karena Pemilu hubungan kita sesama manusia jadi rusak. Nah inilah tujuaannya mengapa Tabligh Akbar digelar agar kita bersilaturahmi untuk menjaga persaudaraan dalam menghadapi Pemilu," jelasnya menekankan.
Menurutnya ada beberapa hal sehingga persaudaraan antar sesama manusia bisa rusak, apa lagi disaat-saat menjelang Pemilu. Salah satunya adalah adanya Fitnah atau berita bohong (hoax) yang dilakukan pendukung Caleg.
"Fitah jelas bisa merusah persaudaraan. Jadi ketika bapak-ibu menerima pesan kabar, baiknya dicek terlebih dahulu, atau bahasa jurnaslitik diklarifikasi dulu. Karena kalah itu disebar, jika tidak bernar itu akan kita tanggung di hari kemudian," paparnya.
Diakhir ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif, mencontohkan sebuah anatomi tubuh manusia yang hidup secara kompak ketika ingin makan. Dimana kaki yang melangkah, tangan meraih makanan, mata melihat saampai perut yang kenyang, tapi bermanfaat untuk semuanya.
"Apa maknanya ini, kita harus bersatu menjaga persaudaraan di Mamuju Utara," imbuhnya. (bm)
No comments:
Post a Comment