Pasangkayu, Beritamatra - Jebolnya bendungan irigasi yang ada di Desa Kalukunangka, membuat petani sawah di Desa Bambaira Kecamatan Bambaira Kabupaten Pasangkayu gagal tanam akibat kekeringan.
Kondisi yang amat memprihatinkan ini sudah berlangsung sekitar dua bulan terakhir dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah setempat.
Berdasarkan pantauan media ini di daerah persawahan Desa Bambaira 17 Agustus 2019. Puluhan hektare persawahan milik masyarakat terpaksa kekeringan. Penyebabnya Irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, juga karena dampak dari musim kemarau.
Salah seorang pemuda Desa Bambaira, Agus Salim Putra, yang peduli terhadap kondisi pertanian di Bambaira, jika hal itu tidak secepatnya ditangani maka akan mengancam penghasilan pendapatan petani.
"Karena warga disini rata-rata hanya berharap dari hasil tanaman padinya," ucapnya.
Dikatakan bahwa kondisi kerusakan bendungan irigasi ini sudah disampaikan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasangkayu.
"Menurut informasi dari sana, pihak Dinas belum bisa memperbaiki karena terkendala dengan anggaran," jelasnya.
Sebagai Pemuda Bambaira, Agus berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki bendungan irigasi yang jebol tersebut, sehingga air irigasi dapat mengalir kembali ke sawah petani.
"Kasihan melihat petani. Ekonomi mereka terpuruk. Sawah yang selama ini jadi sumber penghasilan tidak bisa ditanami padi," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment