Air Sungai Meluap, Drainase Tidak Berfungsi
SARJO – Hujan dengan intensitas ringan yang terjadi di
wilayah Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (22/11/2016)
membuat sejumlah permukiman warga, khususnya di Dusun Urubanua, Desa Sarjo Kecamatan Sarjo, terendam banjir.
Pantauan Berita Matra,
pada Rabu (23/11) kemarin di daerah tersebut, akativitas keseharian warga
terpaksa terganggu akibat genangan air keruh yang menggenangi setiap halaman
rumah yang berketinggian hingga lutut pria dewasa itu.
Salah seorang warga Sandy (25), menuturkan bahwa kejadian
banjir ini, sudah sering kali terjadi di Dusun Urubanua, setiap datangnnya
musim hujan. “Kalau sudah hujan warga pasti was-was, karena di sini (di Dusun
Urubanua, red) selalu banjir,” ucapnya mengeluhkan.
Dia mengatakan penyebab utama terjadinya genangan banjir,
disebabkan meluapnya sungai Pumpeka, yang ada di Dusun Urubanua, ditambah lagi
tidak berfungsinya drainase yang disediakan oleh pemerintah.
“Air sungai yang meluap, kemudian drainase yang tidak mampu
menampung debit air yang ada, jadi sudah begini kondisinya,” jelasnya.
Menurutnya kejadian banjir kali ini, adalah bukan yang
pertama kalinya, bahkan selama di 2016 ini sudah yang kesekian kalinya terjadi.
Seperti yang terjadi di bulan September lalu, banjir yang menghebohkan akibat
menggenangi 15 rumah warga di Dusun Urubanua.
“Kalau ini tidak ditangani dengan baik, bisa jadi akan tambah
parah dan yang jelas, masyarakat yang dirugikan,” tegasnya.
Olehnya itu, sebagai warga biasa berharap agar pemerintah
segera turun tangan untuk melakukan perbaikan drainase. Bila perlu katanya agar
sungai Pumpeka, juga dibuatka bendungan khusus.
“Ini tidak boleh dibiarkan, karena bisa jadi akan banyak
penyakit yang muncul. Kasian warga, harus membersihkan lumpur yang masuk dalam
akibat banjir begini,” tandasnya.
Senada dengan warga lainnya, Aco (27) menambahkan jika
genangan air itu terus menerus dibiarkan tanpa ada tindakan, baik dari
pemerintah setempat maupun dari kabupaten, juga akan memperlambat pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
“Karena tadinya, kita sudah mau beraktivitas terpaksa
terhambat karena harus menunggu genangan air surut dan membersihkan rumah
akibat banjir ini,” pungkasnya. (est)