Ketua LPM Matra Palu Sulteng, Tasrun. (foto Eko Sugiono) |
PASANGKAYU – Usulan Pemkab
Matra untuk mengganti nama Kabupaten Mamuju Utara (Matra) menjadi Kabupaten Pasangkayu
dinilai tidak memiliki esensi dan terkesan buang-buang anggaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga
Pelajar Mahasiswa (LPM) Matra Palu Sulteng Tasrun, terkait usulan perubahan
nama tersebut, dan apa bila hal itu dibiarkan tanpa ada kajian yang jelas maka
jelas akan membuat anggaran daerah tersedot banyak untuk keperluan perubahan
administrasi pemerintahan mengikuti pengubahan nama kabupaten.
“Saya rasa masih masih begitu banyak sektor
pembangunan lain yang lebih membutuhkan anggaran, daripada perubahan nama,”
ujar Tasrun, kepada wartawan Kamis (15/21/2016).
Ketua LPM Matra Palu Sulteng yang baru
dilantik ini, dengan tegas mempertanyaan esensi perubahan nama sesungguhnya. Kala
masalah histori, lanjut Tasrun itu masih bisa diperdebatkan.
“Alasan ada anggaran pusat yang salah sasaran
ke kabupaten lain, menurut saya itu tidak masuk akal. Sudah berapa banyak
anggaran yang dibuang untuk keperluan mengurus perubahan nama ini?Belum lagi
banyaknya anggaran yang dibutuhkan keperluan administrasi pemerintahan, seperti
perubahan KTP, dan simbol-simbol pemerintahan yang lain,” terangnya.
Dikatakan bahwa Pemkab Matra saat ini
mestinya lebih fokus mengurusi problem-problem kerakyatan yang mendasar,
seperti masalah pemdidikan, kesehatan, infrastruktur dan terutama mengenai
penanganan konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan.
“Mestinya pemerintah lebih fokus pada
penanganan persolan kerakyatan. Misalnya masalah konflik lahan yang sudah
bertahun-tahun itu, sampai sekarang belum mendapat penanganan yang maksimal
dari pemerintah,” pungkasnya. (est)