15 December 2016

Perubahan Nama Kabupaten Matra Dipertanyakan


Ketua LPM Matra Palu Sulteng, Tasrun. (foto Eko Sugiono)
PASANGKAYU – Usulan Pemkab Matra untuk mengganti nama Kabupaten Mamuju Utara (Matra) menjadi Kabupaten Pasangkayu dinilai tidak memiliki esensi dan terkesan buang-buang anggaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Pelajar Mahasiswa (LPM) Matra Palu Sulteng Tasrun, terkait usulan perubahan nama tersebut, dan apa bila hal itu dibiarkan tanpa ada kajian yang jelas maka jelas akan membuat anggaran daerah tersedot banyak untuk keperluan perubahan administrasi pemerintahan mengikuti pengubahan nama kabupaten.
“Saya rasa masih masih begitu banyak sektor pembangunan lain yang lebih membutuhkan anggaran, daripada perubahan nama,” ujar Tasrun, kepada wartawan Kamis (15/21/2016).
Ketua LPM Matra Palu Sulteng yang baru dilantik ini, dengan tegas mempertanyaan esensi perubahan nama sesungguhnya. Kala masalah histori, lanjut Tasrun itu masih bisa diperdebatkan.
“Alasan ada anggaran pusat yang salah sasaran ke kabupaten lain, menurut saya itu tidak masuk akal. Sudah berapa banyak anggaran yang dibuang untuk keperluan mengurus perubahan nama ini?Belum lagi banyaknya anggaran yang dibutuhkan keperluan administrasi pemerintahan, seperti perubahan KTP, dan simbol-simbol pemerintahan yang lain,” terangnya.
Dikatakan bahwa Pemkab Matra saat ini mestinya lebih fokus mengurusi problem-problem kerakyatan yang mendasar, seperti masalah pemdidikan, kesehatan, infrastruktur dan terutama mengenai penanganan konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan.
“Mestinya pemerintah lebih fokus pada penanganan persolan kerakyatan. Misalnya masalah konflik lahan yang sudah bertahun-tahun itu, sampai sekarang belum mendapat penanganan yang maksimal dari pemerintah,” pungkasnya. (est)