PASANGKAYU
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Utara, akan membangun monumen di Kota
Pasangkayu. Tidak tanggung-tanggung rencana pembangunan monumen ini akan
menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,2 milyar.
Hal ini terungkap dalam rapat
koordinasi tentang rencana pembangunan monumen dan sarana lainnya di alun-alun
Smart, yang dipimpin langsung oleh Bupati Mamuju Utara, H Ir Agus Ambo Djiwa,
MP, di ruang kerja bupati, 16 Februari 2017 lalu.
Tidak hanya monumen Smart,
Pemkab Mamuju Utara juga merencanakan penataan pesisir pantai pasangkayu
melalui pembangunan Lanscape pantai pasangkayu. Nama monumen itu, juga belum
dilauching secara resmi, tapi kabarnya nama monumen itu diberi nama “Smart
City”.
Dalam rapat kali ini, dihadiri
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara, Budiyansa ST, Kepala Bappeda
Mamuju Utara, Firman., S.Pi., MP dan
Anggota DPRD Mamuju Utara, serta para Staf Khusus Bupati.
Bupati Mamuju Utara, H Agus
Ambo Djiwa, saat memberikan keterangan bahwa Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan (RTHKP) Mamuju Utara menjadi suatu kebutuhan, pemerintah daerah
diwajibkan mengalokasikan lahan untuk ruang terbuka hijau.
Dimana presentasenya, kata
bupati berkisar 30 persen, dikarenakan pemerintah harus dapat mengontrol daerahnya
agar supaya dapat menjadi daerah yang memiliki lingkungan yang sehat, sehingga
dari itu pemerintah daerah akan mengembangkan alun-alun kota yang berintegrasi
dengan membangun monumen dan sarana lainnya seperti sarana olahraga, kuliner
dan lain-lain.
Sementara Kepala Bappeda Mamuju
Utara, Firman., S.Pi., MP, mengatakan perencanaan pembangunan monumen di
alun-alun Smart serta perencanaan pembangunan pantai pasangkayu merupakan visi
misi Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Utara yakni “Mewujudkan Masyarakat
Masyarakat Mamuju Utara Yang Sejahtera, Maju dan Bermartabat”.
Menurutnya selama pantai yang
ada di Kota Pasangkayu tidak terlalu diminati pengunjung wisata lokal, dan
biasanya aktivitas di sekitar pantai baru terlihat saat hari libur. Olehnya
Pemda Mamuju Utara, akan segera menata menata dan membangun kawasan wisata
pantai sehingga ke depan pantai pasangkayu akan menjadi pantai yang indah dan
mempunyai berbagai fasilitas.
Dijelaskan bahwa manfaat RTHKP
meliputi sarana untuk mencerminkan identitas daerah, sarana penelitian,
pendidikan dan penyuluhan, sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi
sosial, meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan, menumbuhkan rasa bangga dan
meningkatkan prestise daerah, sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja.
“Manfaat lainnya bisa dijadikan
sebagai ruang evakuasi untuk keadaan darurat, memperbaiki iklim mikro dan
meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan,” jelasnya.
Tarkait rencana pembangunan
pantai tersebut, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara, Budiyansa
ST, mengaku bahwa desain untuk pembangunan alun-alun Kota Pasangkayu dan pantai
pasangkayu sudah dirancang khusus.
“Untuk pembangunan Monumen dan
sarana lainnya pada alun-alun Smart sekitar 2,2 milyar dan pembangunan
Landscape dan air mancur RTH sekitar 1,8 Milyar,” kata Budiyansa. (bm/**)
Sumber Rilis Humas Bappeda
Matra