Inilah kondisi ruangan kelas belajar siswa yang dijadikan kantor sekolah oleh Kepsek, Dewan Guru, dan Staff SMPN 2 Sarjo. |
SARJO - Fasilitas
penunjang dimiliki sekolah dinilai penting, guna meningkatkan kualitas
pendidikan di lingkup kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Salah satu
sekolah yang masih minim fasilitas adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 2 Kecamatan Sarjo.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan,
diakhir pekan Sabtu 4 Maret 2017, SMPN 2 Sarjo yang berada di Desa Letawa,
wilayah perbatasan Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Barat itu, cukup
memprihatinkan, karena Kepala Sekolah (Kepsek), Dewan Guru, serta staff sekolah
masih berkantor di ruang belajar siswa.
Ruangan itu harus buat petak khusus dibagi
menjadi beberapa bagian. Diantaranya ruangan Kepsek, ruangan dapur, belum lagi
dipadatkan dengan posisi kursi para dewan guru dipenuhi buku-buku paket bahan
pembelajaran.
Kondisi ini disebabkan karena hingga saat
ini, belum adanya fasilitas gedung yang diperuntukkan untuk kantor serta ruang
dewan guru, dan kebutuhan ruangan lainnya.
Kepala SMPN 2 Sarjo, Sapir SPd, mengakui
tidak adanya kantor khusus tenaga pendidik, dan staff di sekolah yang
dipimpinya tersebut. Dia menyampaikan, ruangan yang digunakan saat ini adalah
ruangan kelas belajar siswa, yang sementara diperuntukkan menjadi kantor
sekolah.
"Jadi kantor kami sementara menggunakan
ruang kelas belajar untuk mengakomodir proses belajar mengajar," ucapnya.
Menurut Kepala Sekolah, saat ini ruangan
beajar siswa sudah mencukupi dengan kuota jumlah siswa keseluruhan sebanyak 160
orang. Karena rombongan belajar (rombel) ada enam kelas untuk proses belajar
mengajar. Sedangkan kebutuhan lainnya dapat dipenuhi melalui dana Biaya
Operasinal Sekolah (BOS), dan dana rutin dari Pemkab Matra.
"Kalau kami diberi bantuan cukup yang
diperhakian itu gedung kantor sekolah, dan pagarnya yang juga sudah rusak
sekarang," pungkasnya. (Laporan
wartawan Firman/Permata/bm).