Ketua Golkar, H Yaumil Ambo Djiwa, didampingi Saifuddin Andi Baso dan Mahmud H Kabo, pada kegiatan Muscab di Kecamatan Bambalamotu. |
PASANGKAYU - Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Mamuju Utara (Matra)
akhirnya menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di tingkat Kecamatan Bambalamotu.
Muscab kali ini dipusatkan di
Kelurahan Bambalamotu, bertempat di kediaman Abba Zen, Minggu 6 Agustus 2017,
yang digadiri langsung oleh Ketua DPD Golkar Matra H Yaumil Ambo Djiwa SH,
bersama Sekretaris Golkar Matra, H Saifuddin Andi Baso SE MSi, dan Anggota DPRD
Matra dari Dapil Bambarasa, Mahmud H Kabo.
Yang menjadi peserta Muscab
terdiri dari masing-masing pengurus ranting tiap desa dan pengurus anak ranting
se Kecamatan Bambalamotu, meliputi Desa Wulai, Randomayang, Kalola, Polewali,
Pangiang, dan Kelurahan Bambalamotu.
Dalam kesempatan itu,
Sekretaris Golkar Matra, H Saifuddin Andi Baso, menyampaikan bahwa kegiatan
Muscab sengaja di pusatkan di Kecamatan Bambalamotu agar dapat terselenggara
dengan baik.
“Dalam berlangsungnya Muscab
ini, kami melihat warga di Kecamatan Bambalamotu begitu antusias merespon
positif, pak Yaumil, maju jadi calon Kepala Daerah menggantikan adik kandungnya
sendiri,”sebut Saifuddin, memberikan informasi.
Fakta lain yang muncul pada
Muscab Golkar kali ini, yakni hengkangnya kader PDIP, Abba Zen dan istrinya
yang memilih hijrah ke partai berlambangkan pohon beringin itu.
Secara terbuka selaku kaer
profesional, Abba Zen, menyatakan sikap hijrah dari PDIP ke Golkar untuk
diketahui semua simpatisan dan para pendukung. Sinyal kepindahan kader PDIP ini
sebelumnya sudha santer dibicarakan bahkan sudah diumumkan melalui pemasangan
baliho yang ada di depan rumah pribadinya.
“Keputusan ini saya sudah
pikirkan dan saya juga sudah pamit dengan pak bupati begitupun dengan Pak Ketua
DPRD, Lukman Said, bahwa niat saya mau hengkang atas keinginan sendiri tanpa
ada paksaan dari pihak lain,” ujar Abba Zen.
Abba Zen juga juga sempat
mengutarakan isi hatinya, bahwa selama 14 tahun bersama partai berlambangkan
banteng moncong putih di Matra itu. ia
hengkan dari PDIP diakibatkan keluhan para pengurus yang merasa tidak
diakomodir kembali. Merasa tidak diperhatikan, maka ia tentunya tak lagi merasa
nyaman di PDIP itu.
“Saya tidak takut lagi dengan
Ketua PDIP Matra, pak Lukman Said. Saat ini saya bukan bagian dari kadernya
lagi,” pungkasnya. (A1/bm/gg)