26 September 2018

KONI Sulbar Sayangkan Pemda Pasangkayu Tidak Anggarkan Dana Pembinaan Olahraga


Pasangkayu - Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Majene ke-III 2018, persiapan atlet di Kabupaten Pasangkayu dirasa sangat kurang sehingga pemerintah dianggap tak menseriusi perkembangan olahraga di daerah.
Belakangan diketahui bahwa 2018 ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten sebagai induk organisasi olahraga di daerah tidak menerima anggaran pembinaan prestasi sehingga itu yang menjadi penyebab.
Hasrat Lukman 


Menanggapi soal itu, KONI Provinsi Sulawesi Barat, sangat menyayangkan apa lagi semua daerah akan menghadapi Porprov yang merupakan pesta olahraga terakbar empat tahunan di tingkat Provinsi.

“Memang dari enam kabupaten di Sulbar ini, Pasangkayu ini agak tragis dimana pemerintah Kabupaten tidak menganggarkan dana pembinaan prestasi. Itu yang kita sayangkan,” kata Sekretaris Umum KONI Sulbar Hasrat Lukman SPd, belum lama ini.

Menurutnya dana Oprasional KONI yang notabene termuat dalam regulasi bahwa wajib dan harus dianggarkan disetiap tahun pengaggaran dan itu demi kemajuan sebuah daerah melalui prestasi olahraga.

“Ini harusnya dianggarkan setiap tahun, tapi Pasangkayu tidak melakukan itu,” katanya bertanya-tanya.

Disampaikan bahwa ada beberapa organisai yang termuat dalam Permendagri soal pengalokasian anggaran APBD setiap tahunya, termasuk di dalamnnya adalah KONI sebagai induk olahraga di daerah.

“Padaal daerah lain semua mengganggarkan walaupun terbatas. Jadi ini perlu kita sinkronkan, perlu duduk bersama apa masalahnya,” jelasnya.

Hasrat Lukman, berpendapat jika hal ini terus dibiarkan maka akan berdampak berkepanjangan ke depannya. Salah satunya prestasi olahraga pasti akan anjlok dan kemudian pembinan generasi muda.

“Dampaknya tidak kontan tapi bisa dirasakan ke depannya," katanya lagi.

Hasrat mencontoh bahwa saat ini permasalah di negeri ini adalah tidak tergendalinya generasi muda akibat kegiatan negetif seperti narkoba bergaul berlebihan. Padahal ketika olahraga berjalan itu bisa mencegah agar masalh itu tidak terjadi.
“Dampaknya tidak sekarang tapi ke depannya. Itu yang harus diperhatikan pemerintah daerah dan pemerintah secara umum,” harapnya. (bm)