Inilah kondisi pembangunan stadion BulucindoPasangkayu, yang memperihatinkan. Masih jauh dari bayang-bayangan kapa bisa digunakan. |
KECAMATAN BARAS – Tim sepak bola Kecamatan
Baras, Kabupaten Mamuju Utara, kembali mengikuti turnamen sepak bola di Palu
Sulawesi Tengah, kali ini ikut berkompetisi di turnamen Raksatama Cup 2017.
Sebelumnya, Peseba Baras gagal lolos ke babak 16 Aditama Cup, yang juga
dilaksanakan di Palu beberapa waktu lalu.
Terkait pemberangkatan pemain-pemain Perseba
Baras ke Palu, membawa nama Kabupaten Mamuju Utara, ternyata menggunakan dana
pribadi atau tanpa bantuan dari pemerintah setempat. “Kami ke Palu ikut sebuah turnamen murni
karena keinginan anak-anak akan sebuah prestasi, dan kami berangkat dana
sendiri secara patungan untuk ongkos pulang pergi,” kata Manager Perseba Baras,
Ramli, kepada wartawan Berita Matra, Selasa 21 Februari 2017.
Meski management Perseba Baras, tidak
mempersoalkan soal ada tidaknya bantuan dari pemerintah terkait pembinaan
olahraga di Kabupaten Mamuju Utara. Hal ini jelas memuka mata kita, kalau
pemangku kepentingan tidak membuka diri membantu kemajuan prestasi olahraga.
“Kami ditanya teman-teman di Palu, apakah
kami datang ke Palu dibiayai oleh perusahaankarena ditahu banyak perusahaan sawit
di Mamuju Utara ataukah dibiayai oleh
pemerintah. Kami terpaksa menjawab tidak, karema memang tidak ada,” ucapnya.
Jika begitu kenyataannya, pertanyaanya dimanakah,
Pengurus Komiten Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mamuju Utara,
selaku induk organisasi olahraga di daerah, yang mengurusi semua pembinaan
olahraga.
“Kami ke palu karena kasian anak-anak mau
bermain bola dipertandingan resmi, sayang kalau bakat anak-anak kita tidak
salurkan,” kata pengurus Perseba Baras Edi Kurniawan.
Melihat kondisi ini, sebenarnya pemerintah
harus memberikan dukungan materi dan moril, sebab nama nama Kabupaten Mamuju
Utara, dipertaruhkan bersaing dengan klub-klub besar di Palu, dengan sebuah
prestasi olahraga. (bm)