Para peserta |
PASANGKAYU - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Mamuju Utara menggelar Sosialisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Selasa, 9 Mei 2017.
Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Multazam Pasangkayu ini, mengusung tema "Kerukunan umat beragama sebagai modal dasar pembangunan ekonomi daerah dan memangkal bahaya radikalisme".
Pada kesempatan ini, H Ashari Djamaluddin, selaku tokoh agama Pasangkayu, mengatakan, dalam waktu dekat umat islam menyambut bulan suci Ramadan. Olehnya toleransi beragama makin ditingkatkan, guna menjaga ketertiban umat islam menjalankan ibadah di bulan berkah itu.
"Merokok di Jalan tidak boleh pas bulan Ramadan. Orang puasa harus dihargai mencegah perpecahan,"jelas kakak kandung Uksin Djamaluddin ini.
Selain itu, Pendeta Harfi Limahelu, mengatakan mendukung toleransi umat beragama di Matra ini. Pada hakekatnya, kata dia, wilayah Matra tumbuh beragam agama maka cocok disebut Indonesia mini.
"Jika kita rukun disini pasti daerah ini makin berkembang ke depan," ungkapnya.
Disisi lain, PLt Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Matra, H Mustafa, menyampaikan guna wujudkan toleransi dengan baik. Pengembangan umat Islam, Keristen, Katolik, dan Hindu, dipandang perlu dilakukan.
"Disini kita bisa se-paham di Matra, seperti keinginan pak Bupati (Agus,red) jadikan Matra sebagai Indonesia mini dalam bertoleransi agama,"paparnya.
Dia menambahkan, khusus agama Nasrani hanya Keristen dan Katolik yang diakui pihak Kementerian. Maka tak ada lagi faham agama yang lain. Olehnya penyuluh agama yang ada saat ini, diantaranya Katolik 9 orang, Keristen 19 orang, Hindu 17 orang, dan Islam penyuluhnya 51 orang.
"Persentase penyuluh ini berdasarkan sebaran agama penduduk sendiri,"pungkasnya. (Firmansyah/bm)