Oleh : EGI SUGIANTO
Persatuan Sepak Bola Mamuju Utara yang
disingkat dengan sebutan PS Matra, baru saja membuat kejutan di Liga 3
Indonesia kasta ketiga liga paling bergengsi di negeri ini. Lolos sebagai tim
debutan mewakili Provinsi Sulbar, tentunya anak-anak pasangkayu tidak ingin jadi pelengkap
dari 32 provinsi di putaran seri nasional.
PS Matra lolos ke nasional setelah memenangkan dua laga di babak di Play Off Liga 3, yakni mengalahkan Persibeng Benkayang Kalimantan Barat skor 1-0, dan mengalahkan PS Belitung Timur di laga kedua dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Citarum Semarang Jateng.
PS Matra lolos ke nasional setelah memenangkan dua laga di babak di Play Off Liga 3, yakni mengalahkan Persibeng Benkayang Kalimantan Barat skor 1-0, dan mengalahkan PS Belitung Timur di laga kedua dengan skor 2-0, yang berlangsung di Stadion Citarum Semarang Jateng.
Dari dua kemenangan tersebut, ternyata PS Matra
mencatatkan sejarah pertama kali lolos ke puataran 32 besar di Liga 3 atau yang
dulunya disebut Liga Nusantara.
SEPAK BOLA
MATRA ALAMI KEMAJUAN
Perkembangan sepak bola di daerah ini, dalam
dua edisi terakhir nama PS Matra kian dikenal selepas mampu finish sebagai
runner up di Liga Nusantara 2016 lalu. Kala itu, tim sepak bola dari Mamuju yang
merupakan ibu kota Provinsi yang lolos ke puataran 32 besar.
Tanpa mengucilkan bakat-bakat yang dimiliki anak lokal dan para pendahulunya, sejauh ini PS Matra memang selalu diperkuat pemain-pemain bintang yang notabene berdomisili dari daerah lain seperti dari Kota Palu.
Hal itu, tidak menjadi masalah karena esensinya nama daerah yang ingin diperkenalkan ke daerah-daerah lain melalui sepak bola, tapi disamping itu anak-anak lokal juga harus berkaca agar bisa menjadi pemain bintang di masa-masa mendatang.
Tanpa mengucilkan bakat-bakat yang dimiliki anak lokal dan para pendahulunya, sejauh ini PS Matra memang selalu diperkuat pemain-pemain bintang yang notabene berdomisili dari daerah lain seperti dari Kota Palu.
Hal itu, tidak menjadi masalah karena esensinya nama daerah yang ingin diperkenalkan ke daerah-daerah lain melalui sepak bola, tapi disamping itu anak-anak lokal juga harus berkaca agar bisa menjadi pemain bintang di masa-masa mendatang.
Sejak resmi menjadi Kabupaten Matra yang
termuda 2001 silam, sejak itupulah nama PS Matra dimunculkan sehingga banyak
sekali pemain lokal yang diorbitkan melalui penjaringan di beberapa event besar
seperti Piala Komite dan Piala Bupati.
Seiring berjalannya waktu saat itu, ada banyak nama-nama pemain PS Matra yang muncul dipermukaan dengan sebutan pemain-pemain Porda. Secara singkat PS Matra baru dapat mengakhiri puasa tanpa prestasi di level nasional setelah di tahun 20117 ini, PS Matra meraih prestasi lolos ke putaran 32 besar Liga 3.
PERAN
PEMERINTAH SANGAT DIBUTUHKAN
Berbeda dengan daerah lain, Mamuju Utara bisa
jadi barometer dalam memajukan persepakbolaan di Sulbar. Pasalnya di
Matra pemeritahnya dikenal memiliki semangat hoby dengan sepak bola.
Hal ini memang tak terbantahkan, karena Bupati
Matra Ir Agus Ambo Dijiwa MP, bersama saudaranya H Yaumil Ambo Djiwa SH, yang
juga Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI) Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, benar-benar mencintai sepak bola
sehingga tidak heran jika disetiap kesempatan kedua tokoh tersebut selalu hadir
dalam kegiatan olahraga sepak bola.
Langkah Agus Ambo Djiwa, menunjuk pelatih
Kamaludin, sebagai juru taktik PS Matra dianggap sebagai keputusan sangat tepat.
Apalagi yang kita tahu bahwa mantan pelatih Persipal Palu itu, adalah
satu-satunya pelatih asal Sulawesi Tengah yang pernah mempromosikan tim papan
bawah naik ke kasta ke dua yaitu Persibul Buol, ketika itu belum dileburkan devisi
1, 2 dan 3.
Sebelum mengharapkan juara di Liga 3 tahun
ini, dan lolos promosi ke Liga 2, kesuksesan Coach Kamaludin, membawa PS Matra
lolos ke 32 sudah sepatutnya kita hargai karena itu merupakan prestasi yang
sangat luar biasa, mengingat banyaknya tim-tim hebat yang berjuang keras meraih
tiket lolos ke 32 besar.
Secara singkat mewakili seluruh pencinta sepak bola di Matra, mengharapkan agar pemerintah lebih serius lagi dalam memperhatikan pembinaan sepak bola dan cabang olahraga lainnya, utamanya dalam pembangunan fasiltas olahraga.
Kami menyakini bahwa pembangunan fasiltas yang baik, tentunya akan melahirkan bibit-bibt baru yang dapat mengharumkan nama derah Matra di setiap even resmi, baik di tingkat regional maupun Nasional. (**)