Pasangkayu – Langkah tegas diambil oleh Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Pasangkayu, Firman Spi MP, dengan membentuk tim khusus
dalam pelaksanaan monitoring ke sekolah-sekolah.
Tim yang melibatkan pejabat pemangku kepentingan pendidikan
itu, ke depannya akan terus melakukan monitoring yang akan dipimpin langsung
oleh Asistn 1 Pemerintahan.Apa bila ada ditemukan yang tidak bepihak kepada
pelayanan masyarakat akan mendapatkan sanksi, sebaliknya jika ditemukan sekolah
yang memiliki prestasi akan memberikan reward.
Hal itulah yang ditekaskan oleh Sekda Pasangkayu, Firman,
ketika melakukan monitoring yang bertepatan dengan pelaksanaan Workshop K13 di
SMPN 1 Sarjo, Senin 17 September 2018 lalu. “Kebijakan ini sudah fix dan akan
dilaksanakan monitoring ke sekolah kedepannya,” tegasnya.
Menurutnya kebijakan itu nantinya akan terus dipimpin oleh asisten
1 secara konsisten sampai akhir masa jabatan Bupati dan wakil Bupati
Pasangkayu. Kemudian selanjutnya diminta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar
bisa mengusulkan ke Kementrian Pendidikan agar Kepala sekolah tidak mengurusi
masalah rehab sekolah.
“Saya sudah sampaikan ke Kadis Pendidikan untuk mohon di
diskusikan dengan Kementrian pendidikan agar kepala sekolah tidak harus ikut
campur dengan rehab merehab atau cat mencat karena itu menjadi persoalan
sehingga konsentrasi kepala sekolah,” jelasnya.
Bila perlu, lanjut Firman, setelah didiskusikan ke
kementerian terkait agar bisa dibuatkan rekomendasi sehingga menjadi kebijakan
nasional. “Apa yang kita temukan dalam monitoring ini tentunya memberi kan
koreksi juga ke Kementrian,” imbuhnya. (bm)