PASANGKAYU –
Koordinator TAPM Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pasangkayu,
Naharuddin, SE berharap agar semua kecamatan melakukan proses identifikasi program
yang akan dibursakan dalam Program Inovasi Desa (PID) tahun ini.
Bursa Inovasi Desa sendiri sejatinya akan
digelar di bulan Oktober ini, tapi menyusul adanya musibah gempa bumi dan
Tsunami di Sulawesi Tengah yang berdampak ke Kota Pasangkayu, Provinsi Sulawesi
Barat (Sulbar) bursa itu ditunda dalam beberapa waktu ke depan.
“Semua kecamatan mulai melakukan proses.
Proses itu untuk mengetahui identifikasi awal program yang akan dibursakan,”
kata Naharuddin belum lama ini.
Menurutnya berdasarkan evaluasi yang sudah
dilakukan, diketahui bahwa baru beberapa persen yang sudah mulai melakukan
proses identifikasi awal, yang akan dibursakan dianggarkan dalam APBDes.
“Harapan kita di 2019 yang menjadi komitmen
desa di dalam pelaksanaan bursa ini, desa mampu menjabarkan dalam dokumen minimal
di RKP desa,” terangnya.
Jika belum bisa menganggarkan di 2019, lanjut
Naharuddin, paling tidak desa sudah ada proses perencanaan di RKP untuk
dilaksanakan paling lambat di 2020 mendatang.
“Kalau belum bisa di anggarkan di 2019, tapi
kita berharap di 2020 sudah bisa dilaksanakan,” harapnya.
Dijelaskan munculnya ide kreatif dari
masyarakat ataupun pemerintah desa betul-betul disupport dengan sinergitas yang
ada mulai dari PMD sampai Bappeda untuk bagaimana mendorong desa terhadap
inovasi produktivitas yang ada agar masuk dalam penganggran dokumen
perencanaan desa
“Mudah-mudahan atas sinergitas ini PMD,
Bappeda dan Stackholder yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi desa ini dapat
mendorong bagaimana desa melakukan perencanaan yang lebih baik,” jelasnya.
Naharuddin, menambahkan sesunggungnya PID ini
mucul agar bagaimana kualitas proses perencanaan itu semakin baik di masa yang
akan datang.
Penulis
Naskah : Egi Sugianto
No comments:
Post a Comment