18 September 2018

Pelatih Sudah Kantongi 22 Nama Lolos Seleksi


Pasangkayu - Pelatih tim sepak bola Pasangkayu, Akmal sudah mengantongi 22 nama pemain hasil seleksi pemain sepak bola yang akan dipersiapkan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Barat yang akan berlangsung di Kabupaten Majenen 12 – 19 November 2018 mendatang.

Dari 22 nama tersebut, adalah pemain terbaik yang sudah terpilih sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh Scout Telet Asosisiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Pasangkayu, akhir pekan lalu. “Dari 110 pemain yang ikut seleksi, akan ada 22 nama yang dipilih,” katanya di pasangkayu, Selasa 18 September 2018.
Menurutnya 22 nama ini, nantinya akan dibina lebih lanjut sebelum diberangkatkan ke Majene nanti. “Intinya kita sudah punya 22 pemain, semoga ini yang terbaik,” harapnya.
Meski, tak disebutkan siapa saja nama-nama tersebut, yang jelas Askab PSSI Pasangkayu, sudah melakukan seleksi untuk membangun sebuah tim kuat yang akan mewakili nama Pasangkayu di ajang Porprov.
“Kita akan ke Porprov, semoga kita bisa menang dan mewakili Sulbar ke PON 2022 nanti,” ucapnya.
Di ajang Porprov tahun ini, adalah memang ajan multi event terakbar sebelum ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Provinsi Papua 2022 mendatang. (bm)

Ini Pengumuman Formasi CPNS Kabupaten Pasangkayu






17 September 2018

Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi


Melihat Kerja Keras Amiruddin Ainun yang Hobbi Bertani
Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi

Menjadi seorang petani yang sukses sudah menjadi sewajarnya ketika seseorang mampu bertani dengan baik. Tapi menjadi spesial lagi, ketika petani biasa juga mampu mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi. Hal itulah yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun, di Kecamatan Sarjo.



Laporan : Prasetya/Egi Sugianto

Pagi itu, ketika sang sinar matahari mulai terasa menyengat tidak menyurutkan langkah mengunjungi kediaman Amiruddin Ainun, sekaligus melihat lahan tidur pekarangan rumah yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.
Tusukan panasnya matahari saat itu, terasa hilang seketika ketika melihat suburnya lahan pertanian milik Amiruddin Ainun. Lebih lagi, ketika diajak jalan-jalan ke Rumah Belajar Holistik Literasi sudah berjalan beberapa waktu terakhir.
Sabtu pagi (15/9/2018) mungkin menjadi hari yang spesial bersama Plt Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin SE MAP bersama Kasubit Ekososbut Syharil Lahamada. Pasalnya selain mendapat tambahan pengetahuan soal pertanian, juga sempat menikmati hasil tanaman dari Amiruddin Ainun.
Apa yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun ini, semata-mata adalah untuk upaya memenuhi ketahanan pangan lokal. Buktinya Amiruddin Ainun, sudah melakukan terobosan dengan menyulap lahan tidur dan tanah pekarangan jadi produktif, juga mendirikan mendirikan rumah belajar holistik literasi bagi petani dan pelajar.
“Sekolah ini untuk mendidik petani menjadi petani yang mandiri,” ucapnya membuka percakapan.
Dewasa ini kita mungkin sering mendengar soal keluhan harga komoditas pertanian yang mahal, bahkan tak jarang harus impor dari daerah tetangga karena pasokan dari petani lokal berkurang oleh satu dan lain hal.
Melihat hal ini, Sosok Amiruddun Ainun, yang juga seorang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Sarjo, tidak patah semangat untuk mengembangkan pertanian secara mandiri.
Apa yang dilakukan Amiruddin Ainun itu, adalah sesuatu yang bisa dicontoh karena diyakini dapat memenuhi ketahanan pangan lokal yang ada di daerahnya, meskipun awalnya Amiruddin Ainun tidak memiliki ilmu pertanian yang mumpuni.
“Awalnya saya memperhatikan ibu-ibu disekitar sini (Kecamatan Sarjo) selalu membeli sayur dari kota, padahal disini banyak lahan yang bisa dimanfaatkan, makanya saya bertani mengajak warga disini,” kenangnya.
Sementara Omset yang didapat setelah pemanfaatan lahan tidur dan lahan pekarangan rumah itu saat ini sudah mencapai jutaan rupiah. “Untuk hasilnya yacukuplah untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya konsep yang dipakai dalam mengelolah pertanian ini adalah dengan cara berintegrasi dengan peternak masyarakat lokal, yakni mengunakan pupuk kandang dari ternak kotoran kambing sebagai pengelolahan tanah dan juga sebagai kesuburan tanaaman. “Ya kami bekerjasama dengan peternak agar bisa sejalan,” jelasnya.
Dikatakan rumah belajar Holistik literasi yang didirikan memang diperuntukan untuk para petani dan pelajar setempat guna membagi ilmu melalui buku-buku yang disediakan ataupun juga dengan menggunakan potensi lokal yang ada dari masyarakat setempat dalam berbagi pengetahuan tentang pertanian serta tempat untuk berdiskusi membahas tentang pengelolahan pertanian. (**)

Plt Bappeda Dorong Petani Manfaatkan Pekarangan Rumah


PASANGKAYU - Plt  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Peneletian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin, SE MAP, meninjau lokasi lahan pertanian pekarangan dan rumah holistik literasi, yang dikembangkan oleh Amiruddin Ainun di Desa Letawa Kecamatan Sarjo, Sabtu 15 September 2018.

Arhamuddin, yang didampingi oleh Kasubid Ekososbud Bappeda Litbang Pasangkayu, Syahril Lahamada, melihat langsung kondisi terkini pemanfaatkan pekarangan rumahan yang sudah diterapkan oleh Amiruddin Ainun.
Arhamuddin, menilai apa yang sudah dilakukan Amiruddun Ainun, di daerahnya adalah sebuah terobosan baru yang perlu didorong oleh semua pihak dalam pengembangannya.
“Setelah kami melihat-lihat apa yang dilakukan Amiruddun Ainun ini, kami anggap sesuatu yang luar biasa yang justru kita harus dorong karena ternyata di masyarakat itu mempunyai potensi yang sangat banyak termasuk lahan-lahan pekarangan yang selama ini tidak berfungsi,” katanya.
Menurutnya dengan pola yang sudah diterapkan oleh Amiruddun Ainun,  tentunya dapat memanfaatkan pekarangan serta mendorong masyarakat membuka pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga  untuk bisa menambah nila ekonomi rumah tangga,” jelasnya.
Olehnya itu, Plt Kepala Bappeda Arhamuddin, sangat berharap kepada para petani agar dapat mempersiapkan diri untuk bertani dengan pola perubahan cara berpikir dari pengetahuannya tentang masalah pertanian dimana bahwa petani ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Sehingga pada saat dia bertani betul-betul bisa menghasilkan, hasil yang maksimal dengan pola mandiri,” urainya.
Menurutnya di masyarakat khususnya di Kabupaten Pasangkayu, sangat banyak sekali ditemukan potensi-potensi, baik itu potensi lahan yang subur dan bahan yang mendukung pertanian.
“Semua ada di masyarakat, tinggal yang dibutuhkan di masyarakat ini adalah pengetahuan dan semangatnya untuk bertani dengan baik,” begitu, kata Alumni STIE Palu itu. (bm)

Jelang Porprov Majene, Askab PSSI Pasangkayu Seleksi 100 Pemain


PASANGKAYU – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasangkayu, mulai melakukan seleksi pemain persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Barat (Sulbar) yang akan berlangsung di Kabupaten Majene, 12 – 19 November mendatang. 

Berlangsung di lapangan Merdeka Pasangkayu, Askab PSSI Pasangkayu, memanggil sekitar 100 pemain untuk diseleksi memperkuat tim Pasangkayu di event paling begengsi tingkat regional itu.
Menurut Pelatih Kepala tim Pasangkayu, Akmal seleksi tersebut terbuka untuk umum anak lokal Kabupaten Pasangkayu. Seperti biasa seleksi itu, berlangsung cukup ketat setelah dilakukan tes game.
“Pemain yang kita seleksi kurang lebih 100 orang. Dari seleksi ini kita akan menyisahkan sekitar 22 pemain untuk memperkuat tim Pasangkayu di ajang Porprov,” jelasnya melalui pesan singkat ke Berita Matra, Senin 17 September 2018.
Disebutkan bahwa di Porprov Majene 2018, penyelenggara mensyaratkan pemain kelahiran 1997 sehingga pemain yang diseleksi juga adalah kelahiran 1997. “Dari 100 pemain yang kita seleksi ini, semua adalah kelahiran 1997,” jelasnya.


Menurutnya metode seleksi yang dilakukan salah satunya adalah melakukan tes game kepada semua pemain yang ikut seleksi dan berakhir dalam sehari seleksi. “Untuk Scout Talent adalah kita-kita sendiri berasama mantan-mantan pemain Kabupaten Pasangkayu,” ucapnya.
Sebagai pelatih, Akmal berharap tetap optimis bisa menjuarai Porprov tahun ini, karena semua pemain yang akan dibawa adalah asli pemain lokal pasangkayu. “Apapun hasil dalam seleksi itulah yang terbaik yang akan kita bina sebelum pemberangkatan,” punasnya. (bm)

16 September 2018

Berkunjung ke Purnama Baru, Puskesmas Bambalamotu Bagikan Pakaian Layak Pakai


PASANGKAYU - Selain fokus pada pelayanan kesehatan Puskesmas Bambalamotu, juga tidak luput dari pelayanan sosial. Hal tersebut terbukti, ketika Puskesmas Bamblamotu, melakukan pembagian pakaian layak pakai kepada masyarakat kurang mampu di Dusun Purnama Baru Desa Kalola, Kecamatan Bambalamotu, belum lama ini.

Menurut Kepala Puskesmas Bambalamotu, Hasna Inayah, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengunggah kesadaran para pegawai puskesmas agar peduli dengan sesama. "Ini juga adalah inovasi Puskesmas Bambalamotu yang disebut Puskesmas Bambalamotu Berbagi," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Puskesmas Bambalamotu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu, dan pemerintah Desa Kalola, sehingga tidak heran jika dalam pakaian layak pakai itu, pembagiaanya dilakukan secara simbolis oleh Kadis Kesehatan Pasangkayu, Ridho Tammangalle.
"Kami berharap agar kegiatan ini terus berlanjut sehingga akan lebih banyak saudara-saudara kita yang terbantukan khususnya saudara kita yang membutuhkan," harapnya.
Ditegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Puskesmas Bambalamotu ada sebuah terobosan dalam upaya pendekatan yang dilakukan agar intervensi kesehatan lebih mudah dilakukan dikarenakan masyarakat sudah mulai dekat dengan puskesmas.
"Semoga hal baik ini dapat diterapkan yang lain karena untuk mencapai hal yang besar kita harus memulai dari hal yang sederhana," tandasnya. (bm)

13 September 2018

Dianggap Sukses, Festival Kayumaloa Jadi Agenda Rutin

Pasangkayu - Usai pelaksana Festival Kayumaloa digelar, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasangkayu, langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh. Hasilnya event budaya pertama digelar itu, dinggap sukses karena mampu menunjang pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal itulah yang diutara oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pasangkayu, Firman, S.Pi., MP saat memimpin rapat koordinasi di ruang kerjanya kantor Bupati Pasangkayu beberapa waktu lalu.
Firman, menilai bahwa Festival Kayumaloa yang berlangsung di pantai Koa-koa Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, 8 hingga 9 September 2018, mampu menyedot perhatian publik baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Olehnya itu, Festival Kayumaloa akan programkan menjadi agenda tahunan.
"Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, tentu pemerintah akan mendukung penuh dan ini (festival kayumaloa) akan menjadi agenda tahunan," katanya. 
Mantan Kepala Bappeda Litbang Pasangkayu itu, antusiasme masyarakat dalam pengembangan wisata bahari tentunya akan berdampak positif pada perkembangan ekonomi lokal.
"Dan itulah yang kita inginkan bagaimana perkembangan ekonomi lokal itu bisa berjalan. Dan kita juga berharap tidak hanya di Desa Polewali saja, mungkin di tempat lain juga ada yang bisa kita lakukan," imbuhnya.
Selanjutnya, kata Firman, Festival Kayumaloa, juga mampu membangun destinasi wisata, yang tentunya masyarakat bisa lebih mengenal lebih jauh masalah budaya dan ciri khas yang dimiliki daerah itu sendiri.
"Olehnya itu saya berharap ke seluruh pihak, agar ini bisa menjadi prioritas dalam tiap tahunnya. Tinggal ke depannya bagaimana kegiatan ini dikemas dengan baik agar tidak hanya wisatan lokal yang hadir, melain juga ada wisatawan manca negara," tegasnya. (bm)

12 September 2018

Tahun Baru Islam, Ini Dilakukan Siswa MTs DDI Pasangkayu


Pasangkayu - Pawai Ta’aruf yang diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Agama (Kemenang) Kabupaten Pasangkayu, menjadi pemendangan tersendiri ketika merayakan tahun baru Islam yaitu 1 Muharram 1440 H di Pasangkayu, Selasa 11 September 2018. Bagaimana tidak? Dalam kegiatan tersebut, juga dilibatkan para pelajar di satuan pendidikan lingkungan Kemenag Pasangkayu.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) DDI Pasangkayu misalnya, dia adalah salah satu sekolah yang cukup antusias dalam mengikuti Pawai Ta’aruf tesebut, sehingga tidak heran jika siswa MTs DDI Pasangkayu, ikut lengkap dengan spanduk bertuliskan “Selamat Tahun Baru Hijiriah 1 Muharram 1440”.
Kepala MTs DDI Pasangkayu, Nurhaeni, menilai apa yang dilakukan oleh Kemenag Kabupaten Pasangkayu, adalah hal yang positif sehingga perlu disupport penuh. “Kami sangat mendukung dan mensupport kegiatan Pawai Ta’aruf ini dengan mengikutkan santri MTs DDI Pasangkayu,” kata Nurhaeni, dikutip dari www.infotimur.com.
Nurhaeni, juga menilai bahwa Pawai Ta’aruf adalah media kampaye untuk menperkenalkan kepada santri bahwa bukan hanya tahun Masehi yang diperingati dengan euforia, tetapi tahun baru Hijriah pun perlu peringati. “Apa lagi di pawai ini, kita iku dengan Zikir Akbar,” terangnya.
Menurutnya sekarang ini ada banyak yang merayakan pergantian tahun masehi tetapi sangat jarang merayakan pergantian tahun baru Islam. Makanya dengan Pawai Ta’aruf semua juga bisa ikut dengan euforia.
Sementara Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pasangkayu, Hi. Mustafa Tangngali, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta atas atensi, perhatian dan partisipasi dalam rangka mengikuti Pawai Ta’aruf.
“Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat berkah dan pahala buat kita semua,” katanya yang ikut diamini oleh siswa.
Menurutnya Perayaan 1 Muharam adalah momentum untuk memberikan citra kepada masyarakat bahwa tahun baru Hijria tetap diperingati bukan hanya tahun baru Masehi saja, karena 1 Muharram telah memberikan inspirasi dengan perjalanan Rasulullah SAW berhijrah dari Mekka ke Madina.
“Kata hijrah merupakan kata intropeksi diri, bahwa apa yang dilakukan pada 1439 ada nilai-nilai positif tetap dilanjutkan dan ditingkatkan, kalau ada hal negatif yang dilakukan pada kemarin, maka di tahun 1440 harus ditinggalkan,” tandasnya. (*it/bm)

9 September 2018

Ternyata Katinting Sempurna sudah Empat Kali Juara


PASANGKAYU, Beritamatra – Kesuksesan Katinting Sempurna meraih juara satu di ajang Katinting Race Festival Budaya Pantai Kayumaloa 2018, adalah hal yang membanggakan bagi nelayan tradisonal Tanjung Babia Kelurahan Pasangkayu.

Selain mencatatkan sejarah menjadi yang pertama meraih gelar juara di event pertama kali digelar di Desa Polewali Keecamatan Bambalamotu itu, kemenangan Sempurna yang dijoki oleh Borahima, adalah kemenangan kali kempat disetiap ajang lomba Katinting.
Katinting yang dibina langsung oleh Kasat Intel Polres Matra, IPTU Rahmatullah itu, sebelumnya juga pernah memenangi lomba balap katinting sebanyak dua kali di Marambeau, dan satunya lagi pada lomba balap katinting yang digelar di Tanjung Babia.
“Kami bangga bisa menang. Seingat saya ini adalah kemenangan ke empat dengan perahu yang sama,” kata Borahima, kepada wartawan, Minggu 9 September 2018.
Disampaikan bahwa sebelum mengikuti lomba di Festival Kayumaloa, sebelumnya juga sudah dilakukan persiapan khusus, seperti melakukan pengecekan kondisi katinting dan kondisi mesin.
“Kami juga biasa tes-tes lintasan di Tanjung Babia, dan hasilnya kita bisa menang di sini (di pantai koa-koa). Kita berharap juga bisa menang di mamuju nanti,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, bahwa katinting Sempurna juga akan mengikuti even besar lomba katinting yang akan berlangsung di Kota Mamju dalam beberapa waktu ke depan.
“Kita ikut lomba ini juga adalah persiapan pemanasan untuk ikut pada lomba di mamuju nanti. Makanya kami sangat berterima kasih kepada Kasat Intel Polres Matra yang menjadi manager kami dalam setiap mengikuti lomba,” jelasnya.
Ditambahkan bahwa selama dalam putaran final di lintasan pantai koa-koa kayumaloa, dia tidak pernah keluar dari posisi terdepan. “Jadi sejak start saya sudah di depan sampai selesainya pertandingan. Kami senang dan bangga bisa juara,” pungkasnya. (bm)  


Tercepat, Katinting Sempurna Keluar sebagai Pemenang


PASANGKAYU, Beritamatra – Katinting yang diberi nama Sempurna, patut diwaspadai disetiap ajang Lomba Katinting Race di Kabupaten Pasangkayu. Pasalnya katinting asal Tanjung Babia Kelurahan Pasangkayu itu, baru saja sukses mencatatkan sejarah menjadi yang terbaik pada Lomba Katinting Race Festival Kayumaloa 2018, yang berlangsung di pantai Koa-koa Kayumaloa, Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, Minggu 9 September 2018.


Tampil di final, Katinting Sempurna, yang dijoki tunggal oleh Borahima itu, memastikan gelar juara setelah menjadi yang tercepat setelah finish dengan catatan limit waktu, 00.08.02 detik.
Katinting Cinta Arafah, yang dijoki oleh Sidar, dipaksa harus puas finish diurutan kedua dengan catatan limit waktu, 00.12.30 detik. Sementara finish diurutan ketiga diraih oleh katinting Kaneko III, yang dijoki oleh Awal, dengan catatan limit waktu 00.17.23 detik.
Sementara katinting Ratu Pantai, yang dijoki oleh Kasman, harus pasrah dengan posisi paling buncit dengan catatan limit waktu 00.19.40 detik. Meski diurutan terakhir, katinting Ratu Pantai sempat mendapat sorakan dukungan dari sejumlah warga yang menyaksikan lomba dari bibir pantai itu.
Berdasarkan hasil lomba ini, Borahima dengan katinting Sempurna miliknya digancar dengan bonus hadiah sebesar 5 juta rupiah. Disusul juara kedua, dengan bonus 3 juta rupiah, juara ketiga 2 juta rupiah dan juara keempat 1 juta rupiah.
Hal yang spesial pada lomba Katinting Race pertama kali Kayumaloa ini, disaksikan langsung oleh Bupati Pasangkayu, H Agus Ambo Djiwa. (bm)