19 September 2018

Warga Lariang Kaget Lahan Miliknya Masuk dalam HGU

Laporan khusus Kontributor TVRI Sulbar 
DARMAWAN


BKDD Pasangkayu Usulkan 200 Formasi, Disetujui Hanya 192


Pasangkayu - Berbeda di kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang lebih dulu mengumumkan formasi CPNS yang dibutuhkan, kabupaten paling utara di Sulbar ini justru mengumumkan formasi bersamaan hari pendaftaran CPNS resmi dibuka 19 Semptember 2018.

“Setelah beberapa hari masyarakat menuggu formasi CPNS Pasangkayu dibuka, maka Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Pasangkayu mengumumkan formasi bersamaan pendaftaran yang serentak di buka hari ini,” kata Sekretaris BKDD Pasangkayu, Rabu 19 September 2018.
Disampaikan bagi masyarakat yang ingin mendaftar bisa melihat formasinya di Kantor BKDD Pasangakayu. “Jadi yang mau lihat bisa formasinya juga bisa datang langsung ke kantor,” imbuhnya.
Menurutnya jumlah awalnya yang diusulkan adalah sekitar 200 namun hanya 192 orang yang di setujuai untuk dibuka tahun ini. “Dari jumlah formasi yang dibuka itu tenaga pendidikan terbanyak dibutuhkan sebanyak 90 orang menyusul tenaga kesehatan 65 orang dan sisanya tenaga tehnis,” jelasnya.
Ditanya mengapa formasi baru diumukan? Marwan menjelaskan, keterlambatan ini disebkan menunggu antrian yang terjadi beberapa daerah diluar Sulbar. “yang lambat mengumumkan dan baru diumumkan hari ini bahkan masih ada daerah lainnya belum mengumumkan formasinya,” tandasnya.
Pendaftaran dilakukan serentak mulai hari ini melalui portal sscn.bkn.go.id yang rsmi dibuka 19 september 2018, para  calon pendaftar bisa mempersiapkan dari dalam dua pekan yang nantinya mereka yang memenuhi syarat  akan diumumkan pada 16 oktober 2018. (bm)


Disiplin Gunakan Helem, Kapolres Apresiasi Aksi Damai K2 di Pasangkayu

Pasangkayu - Kapolres Mamuju Utara (Matra) Made Ary Pradana SKI SH MH, mengapresiasi aksi damai yang degalar oleh Forum Honorer Mamuju Utara (Forhmatra) bersama Forum Honorer Katgori 2 Indonesia (FHK2I) yang berlangsug di Kabupaten Pasangkayu, Kamis 20 September 2018.

Apresiasi itu diungkapkan langsung oleh Kapolres setelah melihat ratusan honorer K2 melakukan aksi damai secara tertib lalu lintas disiplin menggunakan helem secara kompak. Pemandangan itu juga menjadi perhatian dari pihak kepolisian.
Berdasarkan pantauan media ini, aksi honer K2 yang mengambil rute titik start mulai dari patung burung maleo ajungan Pasangkayu Beach, menuju ke Bundara Smart Pasangkayu dan finish di gedung DPRD Pasangkayu.
“Saya sebagai Kapolres sangat mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh teman-teman yang menggunakan helem. Ini membuktikan bahwa aksi dilakukan dengan tertib lalulintas,” kata Made Ary Pradana, sesaat sebelum aksi damai dimulai.
Ia mengakui bahwa setelah penempatannya di Kabupaten Pasangkayu menjadi Kapolres baru menemukan para demonstran yang tertiba lalu lintas. “Jujur saya baru pertama kali melihat ada yang demo yang terartur dan semua menggunakan helem secara tertib,” ucapnya.
Menurutnya aksi damai yang digelar oleh Honorer K2 di Kabupaten Pasangkayu, adalah sesuatu yang wajar untuk menuntut hak-hak untuk diangkat sebagai Pegawai Neger Sipil (PNS).
“Ini adalah aksi damai, kami juga akan terlibat mengawal demi kemanan bersama. Kami berharap semua yang ikut aksi tidak elakukan tindakan anarkis,” harapnya.
Setelah aksi damai digelar di gedung DPRD Kabupaten Pasangkayu yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Pasangkayu, H Lukman Said, para pendemo yang dipimpin oleh Albar langsung membubarkan diri secara tertib. (bm)

Siap-siap Pemda akan Rutin Laksanakan Monitoring ke Sekolah


Pasangkayu  – Langkah tegas diambil oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasangkayu, Firman Spi MP, dengan membentuk tim khusus dalam pelaksanaan monitoring ke sekolah-sekolah.
Tim yang melibatkan pejabat pemangku kepentingan pendidikan itu, ke depannya akan terus melakukan monitoring yang akan dipimpin langsung oleh Asistn 1 Pemerintahan.Apa bila ada ditemukan yang tidak bepihak kepada pelayanan masyarakat akan mendapatkan sanksi, sebaliknya jika ditemukan sekolah yang memiliki prestasi akan memberikan reward.
Hal itulah yang ditekaskan oleh Sekda Pasangkayu, Firman, ketika melakukan monitoring yang bertepatan dengan pelaksanaan Workshop K13 di SMPN 1 Sarjo, Senin 17 September 2018 lalu. “Kebijakan ini sudah fix dan akan dilaksanakan monitoring ke sekolah kedepannya,” tegasnya.
Menurutnya kebijakan itu nantinya akan terus dipimpin oleh asisten 1 secara konsisten sampai akhir masa jabatan Bupati dan wakil Bupati Pasangkayu. Kemudian selanjutnya diminta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar bisa mengusulkan ke Kementrian Pendidikan agar Kepala sekolah tidak mengurusi masalah rehab sekolah.
“Saya sudah sampaikan ke Kadis Pendidikan untuk mohon di diskusikan dengan Kementrian pendidikan agar kepala sekolah tidak harus ikut campur dengan rehab merehab atau cat mencat karena itu menjadi persoalan sehingga konsentrasi kepala sekolah,” jelasnya.
Bila perlu, lanjut Firman, setelah didiskusikan ke kementerian terkait agar bisa dibuatkan rekomendasi sehingga menjadi kebijakan nasional. “Apa yang kita temukan dalam monitoring ini tentunya memberi kan koreksi juga ke Kementrian,” imbuhnya. (bm)

Cerpen : Kemelut Hati Ria

---SASTRA---
 Pasangkayu, Sul-Bar 19 September 2018
Oleh : Rahmadi Usman
(Pendamping Desa P3MD Kecamatan Baras)

*******
Ari menyandarkan tubuhnya di tembok kamar  berukuran 2x3 meter yang selama dua tahun terakhir menjadi tempat melepas lelah bila datang kuliah. Masih terngiang dikepalanya tentang penjelasan dosen dikampusnya tentang filsafat manusia. Iapun bergegas mengambil buku dan pulpen di atas rak kecil untuk menulis kembali semua yang masih tersisa diingatannya tentang materi perkuliahan.
Begitulah kebiasaannya setiap usai kuliah, karena menurutnya kebiasaan itu menjadikan Ari dapat menyimpan dalam memori akan materi-materi kuliah. Tak lama terdengar bunyi handphone sebagai tanda pesan singkat hinggap di kotak masuk, Aripun membuka dan membaca pesan tersebut
“Assalamu alaikum, Kk dmn? bole qt ketemu?.
Setelah membaca pesan singkat tersebut Aripun tersadar bahwa pesan itu datang dari seorang adik tingkatnya yang selama ini selalu diundangnya dalam setiap kegiatan diskusi rutin di sekretariat organisasi yang digelutinya...
Ria begitulah akrab dipanggil oleh teman-teman kampus kepada sang pengirim pesan kepada Ari. Dalam benak Ari terbayang wajah Ria yang Imut, Cantik nan anggun, pemilik bola mata yang indah serta senyuman yang mengalihkan dunia, namun terburu-buru ia menepis bayangan itu seraya beristighfar.
“Astaghfirullah, gumamnya dalam hati.
Tanpa berfikir panjang lagi, Ari membalas dengan mengetik lewat layar handphonenya.
Waalaikumsalam, iya ada apa de’? ada yg bs dibantu ?.
“Iya ka’, ada yang mau saya omongin sama kk. Bole qt ktemu sbntar malam ?.
Ari kembali membalas dengan perasaan biasa-biasa saja “ Iya de’ Boleh.
Setelah Ari mengirim sms balasannya, Iapun kembali fokus dengan catatan dibukunya. Memang Ari adalah sosok pemuda yang selama ini menjadi tempat curhat oleh teman-temannya, termasuk adik tingkatnya bila ada masalah iapun tidak menutup diri untuk membantu. Kedewasaannya dalam mengambil sikap sering mendapat isapan jempol dari teman-teman dikampusnya, bahkan dosen sekalipun. Sehingga wajarlah Ari mendapat perlakuan yang kadang-kadang special di mata teman-temannya dibandingkan senior yang lainnya.
Malampun tiba, setelah sholat isya iapun bergegas menuju suatu tempat untuk memenuhi janji bertemu dengan Ria di anjungan pantai. Suatu tempat yang terhitung romantis bila didatangi oleh pasangan sejoli dimabuk asmara. Disinari cahaya lampu yang agak redup meciptakan cahaya temaram. Ari turun dari motornya mencoba mencari tahu dimana posisi Ria diantara kerumunan orang yang duduk dibibir pantai. Tempat ini memang sering dijadikan ruang diskusi oleh para mahasiswa yang mengaku “aktivis” organisasi. Itulah sebabnya hingga tempat ini tak pernah sunyi dari pengunjung. Tak lama Aripun menemukan Ria yang sedang duduk melamun di bibir pantai. Lama ia menatap ke laut lepas yang sesekali melihat ombak yang sedang sibuk memecah kesunyian.
“Ka’ duduk disini... Teriak Ria menyadarkan Ari dari lamunannya.
Ari hampir saja gagal fokus saat mendengar suara dari ria yang begitu menyejukkan hati, begitulah Ria yang juga tidak lain adalah primadona hati para pemuda di kampus. Ria pemilik perangai yang sebanding dengan namanya yang selalu periang dan lemah lembut. Ari memperbaiki posisi duduk tepat disamping Ria.
Ari masih saja berfikir mengapa Ria memanggilnya ke tempat seperti ini berdua ?, akankah bertanya tentang teori-teori atau materi aliran filsafat yang mungkin belum tuntas dalam fikirannya selama diskusi di sekretariat ? atau mungkin Ria mau ikut kegiatan diluar kampus ? Atau ada masalah dengan orang tua Ria dikampung ?.
“Sudah lama de,” ucap Ari membuka pembicaraan
“ Menunggu kakak, semakin lama menunggu tak jadi masalah buatku”. Jawab Ria datar.
“Lah, kok begitu ?
“ Iya kak, kakak tidak sibuk malam ini ? jawab ria seolah tak nyambung...
“ Iya kebetulan saya istirahat malam ini de’. Belum ada kegiatan.
“ Kak, saya kagum dengan kaka yang begitu dewasa. Kata Ria dengan menatap Mata Ari.

Tiba-tiba Ari merasakan suhu panas dingin tak karuan hinggap ditubuhnya saat kedua bola mata indah Ria bertemu pandang dengannya, Laksana dihujani bintang-bintang dalam hari Ari saat mendengar kata-kata itu dari pemilik bibir manis sang primadona kampus yang kini duduk disampingnya. Dengan sedikit gugup Ari mencoba menjawab “dewasa itu subjektif de’, boleh jadi orang lain tidak demikian pandangannya kepada saya. Mungkin itu hanya perasaan adik saja. Saya mah biasa-biasa aja de’.
“Saya suka sama orang dewasa kak, saya mencintai kakak. Demikian Ria mengungkapkan rasa yang membuncah dalam dada.

Ternyata pemilik wajah mempesona itu telah lama memendam rasa cinta kepada Ari. Pemuda yang selama ini Ia cintai secara diam-diam.
“dalam hatiku ini telah dipenuhi oleh cinta kepadamu”, gumam Ria dalam hatinya. Sudah lama Ria mencari kesempatan untuk mengungkapkan rasa itu, namun iapun masih berharap bila Ari menyadari akan adanya sinyal cinta Ria. Satu tahun Ria harus memendam rasa yang menghadirkan kemelut dihatinya. Dihadapan sosok yang ia cintai, Ia menyadari setiap hari ilusinya dipenuhi balutan rindu. Sampai bola salju cinta yang berbulir itu semakin membesar, maka Ria memberanikan diri.
Sementara Ari masih membatin dan diam dalam kekalutan pikirnya akan apa yang barusan didengar dari adik tingkatnya. Ari teringat dengan Mamat, pemuda yang selalu datang berbagi cerita dengan Ari, Mamat sering meminta Ari untuk membantunya mewujudkan cinta didalam hatinya. Cinta Mamat kepada Ria. “Ya Rabbi, kuyakin ini ada jalannya”. Gumamnya dalam hati. Dia tidak mungkin menutup jalan cinta Mamat untuk mendapatkan Ria, sementara Ria kini berharap cintanya untuk dibalas.

De’, benar apa yang saya dengar ini ? kata ari sambil mencoba menenangkan diri.
Iya kak, sudah lama saya mau mengatakan ini, dan malam inilah waktu yang kunantikan itu datang. Jawab Ria datar.
Sebelumnya Ria berkali-kali mencari kesempatan bila kegiatan rutin diskusi di sekretariat selesai, namun karena Ari juga salah satu pemuda yang sangat sibuk dengan jadwal kegiatan padat. Dipagi hingga siang hari Ari menghabiskan waktunya kuliah dikampus, siang hingga sore kadang-kadang ia berbagi cerita dengan teman-teman seperjuangannya di organisasi sebelum ia mulai kebiasaanya membaca buku. Ari menjadikan buku adalah jalan menuju kesuksesan. Buku adalah jendela dunia, yang seyogyanya mampu membuka cakrawala bagi yang membaca menuju kesuksesan.
Terima kasih de’, saya bangga kenal denganmu. Tapi ada yang mengganjal dalam hati ini... kata Ari
Apa kak ? jawab Ria penasaran
Mamat, Dia mencintaimu de’. Dia sahabatku. Kata Ari dengan rasa terbata...
Meskipun sebenarnya Ari juga memiliki rasa yang sama terhadap Ria, namun Ia tak mungkin melakukan hal yang menyakitkan bagi sahabatnya sekaligus teman diskusinya bila mereka berdua sama-sama telah menghabiskan  satu buah buku untuk dibaca setiap waktu.
Kak, saya tidak peduli dengan Mamat. Jawab Ria...
Tapi saya tidak mungkin bahagia diatas derita Mamat de’... kata Ari mempertegas
Kakak egois, tak bisa mengerti perasaanku. Ketus Ria
Maafkan saya de’, saya mungkin akan bahagia mendapatkan cinta dari gadis sepertimu,
berbagi kasih dan sayang denganku itulah harapanmu, demikian pula diriku berharap demikian.
Percayalah bahwa cinta tak harus memiliki.
Kamu telah memiliki ruh cintaku, namun ragaku milik yang lain.
Biarkan Mamat meneruskan perjuangannya bertemu pelabuhan cintanya di kedalaman samudra hatimu. Demikian Ari memberikan pengertian kepada Ria dengan panjang lebar.

Tak sadar air mata Ria membasahi baju yang dikenakan. Ia tak mampu membendung kemelut dalam hatinya. Harapannya untuk bersama memadu kasih tak dapat terwujud, pesona yang ia miliki tak dapat menembus benteng hati Ari, sambil menahan tangis yang semakin menjadi, dalam hati ia bergumam “Selamat tinggal harapan; selamat datang kenangan”. 
Isak tangisnya Ria terdengar oleh Ari, 
Perasaan bersalah menyelimuti dirinya yang tak dapat berbuat apa-apa terhadap kondisi dan perasaan Ria yang baru saja diungkapkan. Ari menyadari bahwa cinta adalah bagian yang rumit untuk dimaknai bila hadir dalam hati insan manusia. Aripun bingung harus berkata apa sebagai penenang hati Ria, sebab menurutnya salah satu yang sulit diberi nasehat adalah orang yang jatuh cinta. Teringat dengan isi buku yang pernah ia baca bahwa cinta adalah satu-satunya bunga yang tumbuh dan mekar tanpa bantuan musim.(**)

18 September 2018

Pelatih Sudah Kantongi 22 Nama Lolos Seleksi


Pasangkayu - Pelatih tim sepak bola Pasangkayu, Akmal sudah mengantongi 22 nama pemain hasil seleksi pemain sepak bola yang akan dipersiapkan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Barat yang akan berlangsung di Kabupaten Majenen 12 – 19 November 2018 mendatang.

Dari 22 nama tersebut, adalah pemain terbaik yang sudah terpilih sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh Scout Telet Asosisiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Pasangkayu, akhir pekan lalu. “Dari 110 pemain yang ikut seleksi, akan ada 22 nama yang dipilih,” katanya di pasangkayu, Selasa 18 September 2018.
Menurutnya 22 nama ini, nantinya akan dibina lebih lanjut sebelum diberangkatkan ke Majene nanti. “Intinya kita sudah punya 22 pemain, semoga ini yang terbaik,” harapnya.
Meski, tak disebutkan siapa saja nama-nama tersebut, yang jelas Askab PSSI Pasangkayu, sudah melakukan seleksi untuk membangun sebuah tim kuat yang akan mewakili nama Pasangkayu di ajang Porprov.
“Kita akan ke Porprov, semoga kita bisa menang dan mewakili Sulbar ke PON 2022 nanti,” ucapnya.
Di ajang Porprov tahun ini, adalah memang ajan multi event terakbar sebelum ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Provinsi Papua 2022 mendatang. (bm)

Ini Pengumuman Formasi CPNS Kabupaten Pasangkayu






17 September 2018

Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi


Melihat Kerja Keras Amiruddin Ainun yang Hobbi Bertani
Dari Memanfaatkan Lahan Tidur Sampai Mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi

Menjadi seorang petani yang sukses sudah menjadi sewajarnya ketika seseorang mampu bertani dengan baik. Tapi menjadi spesial lagi, ketika petani biasa juga mampu mendirikan Rumah Belajar Holistik Literasi. Hal itulah yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun, di Kecamatan Sarjo.



Laporan : Prasetya/Egi Sugianto

Pagi itu, ketika sang sinar matahari mulai terasa menyengat tidak menyurutkan langkah mengunjungi kediaman Amiruddin Ainun, sekaligus melihat lahan tidur pekarangan rumah yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.
Tusukan panasnya matahari saat itu, terasa hilang seketika ketika melihat suburnya lahan pertanian milik Amiruddin Ainun. Lebih lagi, ketika diajak jalan-jalan ke Rumah Belajar Holistik Literasi sudah berjalan beberapa waktu terakhir.
Sabtu pagi (15/9/2018) mungkin menjadi hari yang spesial bersama Plt Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin SE MAP bersama Kasubit Ekososbut Syharil Lahamada. Pasalnya selain mendapat tambahan pengetahuan soal pertanian, juga sempat menikmati hasil tanaman dari Amiruddin Ainun.
Apa yang dilakukan oleh Amiruddin Ainun ini, semata-mata adalah untuk upaya memenuhi ketahanan pangan lokal. Buktinya Amiruddin Ainun, sudah melakukan terobosan dengan menyulap lahan tidur dan tanah pekarangan jadi produktif, juga mendirikan mendirikan rumah belajar holistik literasi bagi petani dan pelajar.
“Sekolah ini untuk mendidik petani menjadi petani yang mandiri,” ucapnya membuka percakapan.
Dewasa ini kita mungkin sering mendengar soal keluhan harga komoditas pertanian yang mahal, bahkan tak jarang harus impor dari daerah tetangga karena pasokan dari petani lokal berkurang oleh satu dan lain hal.
Melihat hal ini, Sosok Amiruddun Ainun, yang juga seorang guru di salah satu sekolah di Kecamatan Sarjo, tidak patah semangat untuk mengembangkan pertanian secara mandiri.
Apa yang dilakukan Amiruddin Ainun itu, adalah sesuatu yang bisa dicontoh karena diyakini dapat memenuhi ketahanan pangan lokal yang ada di daerahnya, meskipun awalnya Amiruddin Ainun tidak memiliki ilmu pertanian yang mumpuni.
“Awalnya saya memperhatikan ibu-ibu disekitar sini (Kecamatan Sarjo) selalu membeli sayur dari kota, padahal disini banyak lahan yang bisa dimanfaatkan, makanya saya bertani mengajak warga disini,” kenangnya.
Sementara Omset yang didapat setelah pemanfaatan lahan tidur dan lahan pekarangan rumah itu saat ini sudah mencapai jutaan rupiah. “Untuk hasilnya yacukuplah untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya konsep yang dipakai dalam mengelolah pertanian ini adalah dengan cara berintegrasi dengan peternak masyarakat lokal, yakni mengunakan pupuk kandang dari ternak kotoran kambing sebagai pengelolahan tanah dan juga sebagai kesuburan tanaaman. “Ya kami bekerjasama dengan peternak agar bisa sejalan,” jelasnya.
Dikatakan rumah belajar Holistik literasi yang didirikan memang diperuntukan untuk para petani dan pelajar setempat guna membagi ilmu melalui buku-buku yang disediakan ataupun juga dengan menggunakan potensi lokal yang ada dari masyarakat setempat dalam berbagi pengetahuan tentang pertanian serta tempat untuk berdiskusi membahas tentang pengelolahan pertanian. (**)

Plt Bappeda Dorong Petani Manfaatkan Pekarangan Rumah


PASANGKAYU - Plt  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Peneletian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin, SE MAP, meninjau lokasi lahan pertanian pekarangan dan rumah holistik literasi, yang dikembangkan oleh Amiruddin Ainun di Desa Letawa Kecamatan Sarjo, Sabtu 15 September 2018.

Arhamuddin, yang didampingi oleh Kasubid Ekososbud Bappeda Litbang Pasangkayu, Syahril Lahamada, melihat langsung kondisi terkini pemanfaatkan pekarangan rumahan yang sudah diterapkan oleh Amiruddin Ainun.
Arhamuddin, menilai apa yang sudah dilakukan Amiruddun Ainun, di daerahnya adalah sebuah terobosan baru yang perlu didorong oleh semua pihak dalam pengembangannya.
“Setelah kami melihat-lihat apa yang dilakukan Amiruddun Ainun ini, kami anggap sesuatu yang luar biasa yang justru kita harus dorong karena ternyata di masyarakat itu mempunyai potensi yang sangat banyak termasuk lahan-lahan pekarangan yang selama ini tidak berfungsi,” katanya.
Menurutnya dengan pola yang sudah diterapkan oleh Amiruddun Ainun,  tentunya dapat memanfaatkan pekarangan serta mendorong masyarakat membuka pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga  untuk bisa menambah nila ekonomi rumah tangga,” jelasnya.
Olehnya itu, Plt Kepala Bappeda Arhamuddin, sangat berharap kepada para petani agar dapat mempersiapkan diri untuk bertani dengan pola perubahan cara berpikir dari pengetahuannya tentang masalah pertanian dimana bahwa petani ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Sehingga pada saat dia bertani betul-betul bisa menghasilkan, hasil yang maksimal dengan pola mandiri,” urainya.
Menurutnya di masyarakat khususnya di Kabupaten Pasangkayu, sangat banyak sekali ditemukan potensi-potensi, baik itu potensi lahan yang subur dan bahan yang mendukung pertanian.
“Semua ada di masyarakat, tinggal yang dibutuhkan di masyarakat ini adalah pengetahuan dan semangatnya untuk bertani dengan baik,” begitu, kata Alumni STIE Palu itu. (bm)

Jelang Porprov Majene, Askab PSSI Pasangkayu Seleksi 100 Pemain


PASANGKAYU – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasangkayu, mulai melakukan seleksi pemain persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Barat (Sulbar) yang akan berlangsung di Kabupaten Majene, 12 – 19 November mendatang. 

Berlangsung di lapangan Merdeka Pasangkayu, Askab PSSI Pasangkayu, memanggil sekitar 100 pemain untuk diseleksi memperkuat tim Pasangkayu di event paling begengsi tingkat regional itu.
Menurut Pelatih Kepala tim Pasangkayu, Akmal seleksi tersebut terbuka untuk umum anak lokal Kabupaten Pasangkayu. Seperti biasa seleksi itu, berlangsung cukup ketat setelah dilakukan tes game.
“Pemain yang kita seleksi kurang lebih 100 orang. Dari seleksi ini kita akan menyisahkan sekitar 22 pemain untuk memperkuat tim Pasangkayu di ajang Porprov,” jelasnya melalui pesan singkat ke Berita Matra, Senin 17 September 2018.
Disebutkan bahwa di Porprov Majene 2018, penyelenggara mensyaratkan pemain kelahiran 1997 sehingga pemain yang diseleksi juga adalah kelahiran 1997. “Dari 100 pemain yang kita seleksi ini, semua adalah kelahiran 1997,” jelasnya.


Menurutnya metode seleksi yang dilakukan salah satunya adalah melakukan tes game kepada semua pemain yang ikut seleksi dan berakhir dalam sehari seleksi. “Untuk Scout Talent adalah kita-kita sendiri berasama mantan-mantan pemain Kabupaten Pasangkayu,” ucapnya.
Sebagai pelatih, Akmal berharap tetap optimis bisa menjuarai Porprov tahun ini, karena semua pemain yang akan dibawa adalah asli pemain lokal pasangkayu. “Apapun hasil dalam seleksi itulah yang terbaik yang akan kita bina sebelum pemberangkatan,” punasnya. (bm)