25 July 2017

Ini Calon Panwaslih Matra yang Lulus Tes Wawancara

PASANGKAYU - Tim Seleksi (Timsel) dari Badan Pengawas Pemilihan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat, mengeluarkan enam nama dinyatakan lulus tes wawancara, dan dipastikan bakal memperebutkan tiga kursi komisioner, calon Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Mamuju Utara.
Enam nama-nama dinyatakan lulus tes wawancara itu, yakni, dua orang mewakili PNS/Birokrat (Andi Nurhadi SSos dan Muh SjamlanMalloSSosMSi), dua orang mewakili kaum perempuan (Nurliana SPd.I dan Ramlah SPd), dan dua orang lagi mewakili Aktivis Journalist/Advokat (Syahran Ahmad SPd dan Syamsuddin SH).
Berdasarkan hasil tes wawancara telah diumumkan nama-nama calon Panwaslih Matra yang lulus, yaitu pendaftar dengan Nomor peserta 054,  Andi Nurhadi SSos, Nomor peserta, 055 Muhammad Sjamlan MalloSSosMSi, Nomor peserta 052, Nurliana SPdI, Nomor peserta 011 Ramlah SPd, Nomor peserta 057 Syahran Ahmad SPd, dan Nomor peserta 053 Syamsuddin SH. (A1/bm)


24 July 2017

Persaingan Ketat Seleksi Panwaslih Matra

Salah satu calon komisioner Panwaslih Matra, Muhammad Sjamlan Mallo SSOs Msi,
usai mengikuti tes wawancara di Mamuju, belum lama ini.
PASANGKAYU - Tim Seleksi (Timsel) dari Badan Pengawas Pemilihan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat, mengeluarkan enam nama dinyatakan lulus tes wawancara, dan dipastikan bakal memperebutkan tiga kursi komisioner, calon Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Mamuju Utara.
Enam nama-nama dinyatakan lulus tes wawancara itu, yakni, dua orang mewakili PNS/Birokrat (Andi Nurhadi SSos dan Muh SjamlanMalloSSosMSi), dua orang mewakili kaum perempuan (Nurliana SPd.I dan Ramlah SPd), dan dua orang lagi mewakili Aktivis Journalist/Advokat (Syahran Ahmad SPd dan Syamsuddin SH).
Dalam seleksi tes wawancara itu, Timsel memutuskan calon Panwaslih Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dengan nomor 020/Timsel/MMM/VII/2017, dalam rangka melaksanakan amanat UU.No 15 tahun 2011 tentang penyelenggara pemilihan umum dan peraturan Bawaslu No 10 tahun 2012, sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bawaslu No 1 Tahun 2016, tentang perubahan atas No 10 Tahun 2012, terkait pembentukan, Pemberhentian, dan Pengganti Antar Waktu (PAW) Bawaslu Provinsi, Panwaslih Kab/Kota, Panwaslih Kecamatan, PPL, dan Panwaslih Luar Negeri.
Berdasarkan hasil tes wawancara telah diumumkan nama-nama calon Panwaslih Matra yang lulus, yaitu pendaftar dengan Nomor peserta 054,  Andi Nurhadi SSos, Nomor peserta, 055 Muhammad Sjamlan MalloSSosMSi, Nomor peserta 052, Nurliana SPdI, Nomor peserta 011 Ramlah SPd, Nomor peserta 057 Syahran Ahmad SPd, dan Nomor peserta 053 Syamsuddin SH.
Salah seorang warga di Kota Pasangkayu, Muhammad Sudarlan, berharap seleksi agar rekruitman Panwaslih ini, mampu meningkatkan kinerja pengawasan ke depan di Matra.
Kata dia, demi menyukseskan pemilihan legislatif alias wakil rakyat secara demokratis, maka Panwaslih dituntut bekerja professionalsesuai dengan prosedural.
 “Di Matra itu marak praktekmoney politik, maka kami minta persoalan ini harus benar-benar dapat diatasi teman di Panwas,”pintanya sambil menutup pembicaraan.(A1/bm/kon/Firmansyah)

23 July 2017

Uji Coba, PS Matra Kalah Lawan Bandar Sulteng

Striker PS Matra Ikbal, melwati pemai belakang Bandar Sulteng
PALU, SULAWESI TENGAH – Dalam Tur Pramusim ke Kota Palu Sulawesi Tengah, PS Matra mendapat kekalahan pertama 1-2 ketika  menghadapi PS Bandar Sulteng, di Stadion Mini Galara, Kota Palu, Minggu 23 Juli 2017.
PS Bandar Sulteng adalah tim yang juga mempersiapkan diri menghadapi Liga Baru Indonesia (Liga 3) wilayah Sulawesi Tengah, sama dengan PS Matra yang akan menghadapi Liga zona Sulawesi Barat tahun ini.
Dalam laga itu, PS Matra dan PS Bandar Sulteng bermain imbang di babak pertama. Namun di laga kedua PS Matra kebobolan lebih dulu lewat gol yang dipersembahkan oleh Dayat di menit ke-62. Gol balasan PS Matra di menit ke-70, melalui titik putih ole Reza.
Sepuluh menit menjelang laga bubaran, striker PS Bandar Sulteng Arahim, mencatatakan namanya di papan skor yang mampu membawa Bandar Sulteng unggul 1-2.
“Anak-anak masih mudah semua, masih minim pengalaman. Hasil uji coba ini, tentunya kami evaluasi untuk memantapkan kesiapan tim turun di Liga 3 Sulawesi Barat,” kata Pelatih PS Matra Kamaludin, usai pertandingan.
Kamaludin, menyamaikan bahwa setelah menghadapi Bandar Sulteng dalam beberapa waktu ke depan masih akan menghadapi klub-klub lokal di Sulawesi Tengah. “Waktu lawan Persido Donggala kita main imbang, mungkin setelah Bandar Ini kita akan menghadapi Persigi dalam tur pramusim kali ini,” pungkasnya. (gg/bm/A1)

Tur Pramusim, PS Matra Hadapi Klub Lokal di Palu

PASANGKAYU - Tim sepak bola kebanggan Mamuju Utara (Matra), PS Matra mempersiapkan tim menjalani Tur Pramusim ke Sulawesi Tengah untuk menjajal klub-klub ternama di daerah itu. Tur Pramusim ini dilakukan sebagai pemanasan tim jelang megikuti Liga Baru Indonesia (LIGA 3) wilayah Sulawesi Barat 2017.
Hal tersebt, disampaikan oleh Pelatih Kepala PS Matra, Kamaludin, tekait agenda tim mengikuti Pra Musim di tanah Kaali Sulawesi Tengah. “Kami berada di Sulawesi Tengah untuk menjalani rangkaian uji coba dengan tim-tim lokal disini,” kata Kamaludin, kepada Berita Matra, yang dihubungi melalui via telpon, Minggu pagi 23 Juli 2017.
Disampaikan tim-tim yang akan dihadapi dalam Tur Pramusim kali ini, tak lain adalah klub-klub ternama di Sulawesi Tengah yang juga akan menghadapi Liga 3 Indonesia wilayah Sulawesi Tengah, yakni Persido Donggala dan PS Bandar Sulteng.
“Kami sudah uji coba dengan PS Donggala, jika tidak ada kendala, maka hari Minggu sore kita akan menghadapi Bandar Sulteng di Stadion Mini Galara,” jelasnya.
Menurutnya rangkai Tur Prausim itu, sengaja dilakukan untuk memantapkan kesiapan tim berlaga di Liga 3 Indonesia wilayah Sulbar. “Dalam uji coba ini, untuk mengevaluasi sejauh mana kesiapan tim,” terangnya.
Ditambahkan, bahwa agenda uji coba di Palu kali ini, juga akan dipantau langsung oleh Bupati Mamuju Utara, Ir. H. Agus Ambo Djiwa MP, sehingga dapat dipastikan pertandingan menghadapi klub-klub lokal tentu akan lebih menarik.

“Pak Bupati, akan datang. Ini juga bentuk perhatian serius yang ditunjukan pemimpin kita dalam memantau kesiapan PS Matra. Kami berharap anak-anak bisa bermain baik, sesuai yang kami instruksikan,” pungkasnya. (A1/bm/gg) 

18 July 2017

Segera Mendaftar, JCI Center Pasangkayu Mencari Mentor

Arman Andi Rahman
PASANGKAYU – Lembaga Pendidikan Jari Cerrdas Indonesia (JCI) Center Pasangkayu, membuka peluang bagi yang berminat menjadi Mentor Jarimatika di wilayah Kecamatan Pasangkayu.
Hal tersebut, disampaikan langsung oleh Owner JCI Pasangkayu¸ Arman Andi Rahman SE, terkait pengembangan lembaga pendidikan yang akan membantu mengasah kecerdasan anak melalui bimbingan belajar.
“Di tahun 2017, kami masih mencari Mentor Jarimatika yang akan memberikan pelayanan pendidikan di lembaga kami,” kata Arman, kepada Berita Matra, Selasa 18 Juli 2017.
Disampaikan bahwa pada momen tahun jaran baru ini, sangat strategis dilakukan kursus secara khusus bagi anak-anak usia 5 – 12 tahun atau setingkat dengan taman kanak-kanak.
“Melalui media ini, kami juga informasikan kepada masyarakat Pasangkayu, kalau kami masih menerima anak-anak yangin menitipkan anaknya untuk kami bina,” imbuhnya.
Menurutnya JCI atau Jarimatika merupakan inovasi ilmu berhitung yang sangat unik dan menarik serta tanpa harus membebani otak seorang anak, sehingga akan sangat diminati dan disukai oleh anak.
“Jangan takut. Jarimatika ini sangat ramah otak, dimana siswa hanya akan menggunakan kemampuan motorik halusnya berupa gerakan-gerakan jari untuk berhitung tanpa harus membebani memori mereka dan anak tidak akan tergantung dengan alat bantu hitung berupa kalkulator atau sejenisnya,” jelasnya.
Ditambahkan, mengapa JCI Center Pasangkayu menawarkan program pendidikan di bidang matematika karena diketahui bahwa sebagian besar anak didik baik dari  SD, SMP, SMA bahkan Mahasiswa imumnya sangat tidak suka dengan ilmu Matematika.
“Karena mereka menganggap Matematika adalah ilmu yang sangat sulit dan menjenuhkan,” sebutnya.
Olehnya itu, dihimbau kepada para pengajar yang ingin menjadi mentor JCI Center Pasangkayu agar segera mendaftarkan diri ke  JCI Center Pasangkayu yang beralamatkan di Jalan Andi Depu Pasangkayu, karena setelah proses mendaftaran, selanjutnya akan mendapat trainning langsung dari JCI.
“JCI memiliki kurang lebih 90-an cabang di Indonesia, termasuk kami di Pasangkayu. Apa yang dilakukan di daerah lain, kami juga akan membimbing hingga mahir,” pungkasnya. (A1/bm/gg)

Pemuda Matra Ini, Wakili Sulteng Ikut ABN

SAHARUDDIN
PALU – Ditengah berlangsungnya pendidikan Akademi Bela Negara (ABN) yang selenggarakan oleh Partai Nasdem, di gedung ABN Nasdem Jakarta Jakarta Selatan, ternyata juga diikuti pemuda asal Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dia adalah Saharuddin SH.
Sayangnya, keikutsertaan Saharuddin pada kegiatan ABN yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo itu, tidak membawa nama nama Kabupaten Matra, melainkan membawa nama daerah Sulawesi Tengah. “Pada angkatan pertama ABN ini, tidak ada utusan dari Mamuju Utara. Hanya saya dari Mamuju Utara, tapi kali ini saya bawa nama daerah Sulawesi Tengah,” kata Sahruddin, mlalui via telpon kepada Berita Matra, 18 Juli 2017.
Saharuddin, adalah pemuda yang berdomisili di Dusun Baruga, Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira. Dia adalah alumni disalah satu perguruan tinggi di Palu. Sahar, begitu akrab disapa juga pemuda yang peratama kali melaksanakan kegiatan reuni pertama di SMP Bambaira, bahkan SMP pertama yang melaksanakan reuni di Matra.
Menurut Sahar, dirinya datang ke Akademi Bela Negara (ABN) yang didirkan oleh Partai Nasdem, karena difasilitasi oleh DWP Nasdem Sulawesi Tengah. “Saya bersyukur bisa ikut dikegiatan ini, apa lagi yang pertama dari daerah saya, meski saya membawa nama daerah lain,” ucapnya.
Disampaikan bahwa masing-masing daerah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia memiliki utusan masing-masing ikut pendidikan di ABN itu. Misalnya, Sulbar yang hanya diikuti 5 orang utusan, yakni dari Mateng 1 orang, Polman 3 orang dan Kabupaten Majene 1 orang.

“Jadi utusan dari Matra sama sekali tidak ada. Ini mungkin bisa menjadi bahan informasi buat pemerintah kita di daerah, bahwa anak muda di Matra juga memiliki potensi, tapi tidak diberi ruang dalam menginplementasikan ilmu dan potensi demi kemajuan Matra ke depan,”  tambahnya. (A1/bm/gg)

17 July 2017

JCI Hadir di Pasangkayu, Solusi Mengasah Kecerdasan Aritmatika Anak

Perseta didik JCI Center Pasangkayu saat foto bersama.

PASANGKAYU – Lembaga Pendidikan Jari Pintar Aritmatika (JPA) Jari Cerdas Indonesia (JCI), kini telah hadir di Pasangkayu. Lembaga ini merupakan solusi untuk membantu mengasah kecerdasan anak, melalui bimbingan belajar.
“Kami di JCI Pasangkayu menwarkan beberapa program di masing-masing level yang ditetapkan dan secara umum anak-anak didikan kita yakni usia 5 sampai 12 tahun atau setingkat dengan taman anak-kanak dan Sekolah Dasar,” kata Arman Andi Rahman, selaku Owner JCI Pasangkayu, kepada Berita Matra, Senin 17 Juli 2017.
Disampaikan alasan JCI Center Pasangkayu hadir di  Kota Pasangkayu, tak lain adalah untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan lembaga kursus khusus bagi anak-anak usia dini.
Arman Andi Rahman, menyebut bahwa JCI Center Pasangkayu telah memiliki sertifikat sebagai landasan pengelolaan lembaga aritmatika, yang telah disertifikasi oleh pihak terkait.
“Kami sudah beroperasi secara aktif sejak November 2015 silam, dan sudah memiliki puluhan peserta didik yang saat ini sudah tersebar diberbagai jenjang, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menangah Atas (SMA) sederat yang ada Kabupaten Matra,” jelasnya.
Menurutnya JCI Pasangkayu, adalah suatu program pengembangan dari ilmu sempoa, yang sangat baik untuk merangsang perkembangan otak sebelah kanan dan melatih motorik halus yang menggunakan empat proses asas matematis yaitu Tambah (+), Kurang (-), Kali (x) dan Bahagi (:) dengan alat bantu berupa jari-jari tangan sehingga dapat diperoleh kemahiran dalam menghitung angka secara cepat dan tepat dengan melihat pergerakan jari-jari tangan tersebut
“Jadi matematika itu, bukan pelajaran yang menakutkan, anak-anak pasti menyanngi jika sudah kami didik,” ucapnya.
Disampaikan bahwa selama berdiri JCI Pasangkayu juga telah melakukan kegiatan melalui Workshop, dan ke depannya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga yang berlangsung di Hotel Trisakti beberapa tahun lalu.
“Jarimatika ini merupakan inovasi ilmu berhitung yang sangat unik dan menarik serta tanpa harus membebani otak seorang anak, sehingga akan sangat diminati dan disukai oleh anak,” terangnya.
Sebagai Owner JCI Pasangkayu, Arman Andi Rahman menambahkan bagi masyarakat Matra yang ingin mendaftarkan anaknya untuk di didik di JCI Pasangkayu agar bisa mendatangani langsung kantor JCI yang sudah disediakan.
“Atau juga bisa membuhungi kami melalui via telpon jika ada yang ingin dijelaskan soal program yang kami tawarkan,” jelasnya.

Selanjutnya ia berharap agar anak-anak yang dibina di JCI Pasangkayu, ke depannya bisa menjadi anak cerdas untuk dapat mengangkat prestasi pendidikan daerah Matra di masa-masa mendatang. “Jika anak-anak kita bisa cerdas sebagai orang tua tentu kita bangga, apa lagi kalau sampai bisa mengharumkan nama daerah dengan prestasi akademmik di bidang matematika,” pungkasnya. (A1/bm/gg)

14 July 2017

Dirujuk ke Makassar, Tidak Punya Biaya Berobat

BAMBALAMOTU - Salma (15) penderita penyakit tumor warga Lingkungan Sawi, Kelurahan Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) hanya bisa menahan rasa sakit akibat tidak adanya biaya berobat ke Makassaar untuk dioperasi.
Setelah berupaya berobat ke salah satu Rumah Sakit yang ada di Palu, dokter mendiagnosa penyakit Salma adalah penyakit tumor kelenjer ludah yang tumbuh di bagian lehernya dan harus ditangani secepatnya.
Anak pertama dari pasangan Salmi dan Tardi itu, terpaksa keluar dari Rumah Sakit di Palu karena alasan minim fasilitas untuk menangani penyakit seperti yang diderita oleh Salma.
"Saya bilang ke Salma, mama sangat ingin kamu sembuh nak, tapi karena tidak ada biaya jadi kita pulang saja dulu," katanya kepada Berita Matra, Jumat 14 Juli 2017.
Sambil menangi Salmi ibunda Salma menceritakan awal munculnya benjolan di leher anaknya itu yang semakin membesar.
"Sebenarnya sudah satu tahun penyakitnya ini, awalnya saya kira benjolan biasa. Kami juga tidak ke rumah sakit karena tidak biaya," ucapnya sambil meneteskan air mata.
 Menurutnya , Salma yang masih berstatus sebagai pelajar di SMPN 1 Bambalamotu, terpaksa tidak lagi sekolah karena alasan malu di lihat sama teman-temannya. "Anak saya sudah malu ke sekolah, jadi satu bulan ini sudah berhenti sekolah," jelasnya.
Saat ini, ia sangat kawatir dengan kondisi anaknya trsebut karena beberpa hari terakhir, dari benjolan tumor itu sudah biasa mengeluarkan nanah dan darah di bagian mata dan telingahnya.
"Matanya sudah mulai tidak dapat melihat, saya sangat kawatir," ucapnya terbatah-batah.
Disampaikan bahwa setelah dari dokter di Palu, tak ada jalan lain yang dilakukan selain di rujuk ke Makassar untuk berobat. "Saya dan bapaknya Salma tidak ada biaya. Kami juga tidak punya keluarga yang mampu," katanya ketika itu tidak mampumembendung air matanya.

Sementara Jumat siang, di bantu oleh salah seorang mahasiswa Untad, Salma sudah di bawah meninggalkan Rumah Sakit di Palu, pulang kembali ke kampung halamannya di daerah Bambalamotu.  Nantinya jika ada biaya bantua dari sanak keluarga, Salma akan di rujuk ke Makassar. (A1/bm/gg)

11 July 2017

Bupati Utamakan Perusahaan Migas daripada Sawit

Sosialisasi pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi LG-1 UPDIP, yang dipusatkan diruang pola kantor bupati Matra


PASANGKAYU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Utara (Matra) bekerjasama SKK Migas memberikan sosialisasi kegiatan usaha hulu dan rencana pelaksanaan pengeboran sumur eksplorasi LG-1 UPDIP di Kabupaten Matra.
Sosialisasi pengeboran Migas (minyak dan gas) yang dielenggarakan di ruang pola kantor Bupati Matra, Senin 10 Juli 2017 itu, dihadiri Bupati Matra, Ir H Agus Ambo Djiwa MP, dan Wakil Bupati Drs H Muhammad Saal, dan Sekda H Muhammad Natsir. Selain itu, nampak pula Kajari Pasangkayu dan perwakilan Polres Matra, serta Camat, para Kepala Desa, serta perwakilan tokoh masyarakat.
H Agus Ambo Djiwa, kepada wartawan, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini aktivitas pengeboran minyak sudah bisa dimulakan. Olehnya, kata dia, Pemda dan masyarakat diminta agar mendukung pengeboran itu
Bupti menekankan bahwa apa yang dilakukan SKK Migas tentunya sangat berdampak positif bagi Matra ketika sukses mendapatkan di daerah. “Punya kebun sawit saja sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi disini. Apalagi punya minyak, pasti income pendapatan perkapita rata-rata naik level Nasional," ungkapnya.
Disinggung soal soal lahan pengeboran minyak apakah tidak akan tumpang tindih dengan lahan perkebunan kelapa sawit yang begitu padat di Matra. Secara terbuka Bupati Matra, menyampaikan bahwa ketika bicara undang-undang strategis, terkait kebun sawit dengan pengeboran minyak sangat berbeda.
Menurutnya, kebun sawit itu HGU dimana lahan yang disiapkan diatas permukaan tanah, sedangkan minyak berada dibawah permukaan tanah. Namun ketika ada mengklaim keduanya tumpang tindih, maka Pemda berhak mengatur dan semuanya punya hak yang sama.
"Tidak jadi soal terkait tumpang tindih itu, bahkan saya lebih utamakan perusahaan Migas ketimbang kebun sawit di sini," tegas Bupati yang digadang-gadang akan memimpin Asprov PSSI Sulbar itu.

Dalam kesempatan ini, H Agus Ambo Djiwa, mengajak para Camat dan Kepala Desa untuk mengarahkan warganya untuk mendukung program pemerintah. “Tolong semua diatur dengan baik, tak lupa beri tahu juga perusahaan sawit biar mendukung. Intinya tak boleh saling menghalangi dan semua harus  direspons baik,” pungkasnya. (A1/bm/gg/Firmansyah)

10 July 2017

Dua Wasit Futsal Matra Ikut Kursus Wasit di Palu

Muh Fajrin & Muh Wazidi
PALU – Dua wasit futsal Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muh Fajrin Firdaus dan Muh Wazidi Zubair, mengikuti Kursus Wasit Futsal Level III dan Level I Nasional, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sulawesi Tengah (Sulteng) 10 – 14 Juli 2017.
Muh Fajrin Firdaus, mengikuti kursus untuk level I Nasional. Sementara Muh Wazidi Zubair, mengambil lisensi wasit level III Nasional untuk tingkat daerah.
Muh Fajrin Firdaus, menyampaikan alasan mengapa ia dan rekannya mau mengikuti kursus tersebut, tak lain karena termotivasi ingin mempelajari aturan futsal itu sendiri.
“Kami ikut tentunya karena ingin belajar cara memimpin pertandingan futsal bertahap nasional dan memperkenalkan aturan-aturan futsal kepada pencinta futsal di Mamuju Utara,” katanya.
Menurutnya faktor pendorong lain mengapa ikut kursus wasit untuk mendapatkan lisensi yang diakui oleh PSSI dan seluruh stackholder keolahragan.
“Di daerah kami sangat kurang wasit, kami ambil lisensi ini agar pemerintah daerah tidak selalu mengambil wasit-wasit dari luar daerah Mamuju Utara jika ada iven,” jelasnya.
Diharapkan agar lisens wasit yang didapatkan pada kursus itu, ke depannya sudah bisa memimpin pertandingan tingkat daerah, tingkat provinsi maupun nasional.
“Dan semoga PSSI bisa mempromosikan wasit putra daerah ke ajang Porprov di Majene nanti,” pungkasnya.
Kedua wasit daerah ini, Muh Fajrin Firdaus dan Muh Wazidi Zubair tentunya patut diajungi dua jempol karena bertekada membantu pemerintah dalam memajukan prestas olahraga futsal khusus di Kabupaten Matra.
Oleh wartawan olahraga
Harian Umum Radar Sulteng

Egi Sugianto