17 September 2018

Plt Bappeda Dorong Petani Manfaatkan Pekarangan Rumah


PASANGKAYU - Plt  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Peneletian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Pasangkayu, Arhamuddin, SE MAP, meninjau lokasi lahan pertanian pekarangan dan rumah holistik literasi, yang dikembangkan oleh Amiruddin Ainun di Desa Letawa Kecamatan Sarjo, Sabtu 15 September 2018.

Arhamuddin, yang didampingi oleh Kasubid Ekososbud Bappeda Litbang Pasangkayu, Syahril Lahamada, melihat langsung kondisi terkini pemanfaatkan pekarangan rumahan yang sudah diterapkan oleh Amiruddin Ainun.
Arhamuddin, menilai apa yang sudah dilakukan Amiruddun Ainun, di daerahnya adalah sebuah terobosan baru yang perlu didorong oleh semua pihak dalam pengembangannya.
“Setelah kami melihat-lihat apa yang dilakukan Amiruddun Ainun ini, kami anggap sesuatu yang luar biasa yang justru kita harus dorong karena ternyata di masyarakat itu mempunyai potensi yang sangat banyak termasuk lahan-lahan pekarangan yang selama ini tidak berfungsi,” katanya.
Menurutnya dengan pola yang sudah diterapkan oleh Amiruddun Ainun,  tentunya dapat memanfaatkan pekarangan serta mendorong masyarakat membuka pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga  untuk bisa menambah nila ekonomi rumah tangga,” jelasnya.
Olehnya itu, Plt Kepala Bappeda Arhamuddin, sangat berharap kepada para petani agar dapat mempersiapkan diri untuk bertani dengan pola perubahan cara berpikir dari pengetahuannya tentang masalah pertanian dimana bahwa petani ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Sehingga pada saat dia bertani betul-betul bisa menghasilkan, hasil yang maksimal dengan pola mandiri,” urainya.
Menurutnya di masyarakat khususnya di Kabupaten Pasangkayu, sangat banyak sekali ditemukan potensi-potensi, baik itu potensi lahan yang subur dan bahan yang mendukung pertanian.
“Semua ada di masyarakat, tinggal yang dibutuhkan di masyarakat ini adalah pengetahuan dan semangatnya untuk bertani dengan baik,” begitu, kata Alumni STIE Palu itu. (bm)

Jelang Porprov Majene, Askab PSSI Pasangkayu Seleksi 100 Pemain


PASANGKAYU – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasangkayu, mulai melakukan seleksi pemain persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Barat (Sulbar) yang akan berlangsung di Kabupaten Majene, 12 – 19 November mendatang. 

Berlangsung di lapangan Merdeka Pasangkayu, Askab PSSI Pasangkayu, memanggil sekitar 100 pemain untuk diseleksi memperkuat tim Pasangkayu di event paling begengsi tingkat regional itu.
Menurut Pelatih Kepala tim Pasangkayu, Akmal seleksi tersebut terbuka untuk umum anak lokal Kabupaten Pasangkayu. Seperti biasa seleksi itu, berlangsung cukup ketat setelah dilakukan tes game.
“Pemain yang kita seleksi kurang lebih 100 orang. Dari seleksi ini kita akan menyisahkan sekitar 22 pemain untuk memperkuat tim Pasangkayu di ajang Porprov,” jelasnya melalui pesan singkat ke Berita Matra, Senin 17 September 2018.
Disebutkan bahwa di Porprov Majene 2018, penyelenggara mensyaratkan pemain kelahiran 1997 sehingga pemain yang diseleksi juga adalah kelahiran 1997. “Dari 100 pemain yang kita seleksi ini, semua adalah kelahiran 1997,” jelasnya.


Menurutnya metode seleksi yang dilakukan salah satunya adalah melakukan tes game kepada semua pemain yang ikut seleksi dan berakhir dalam sehari seleksi. “Untuk Scout Talent adalah kita-kita sendiri berasama mantan-mantan pemain Kabupaten Pasangkayu,” ucapnya.
Sebagai pelatih, Akmal berharap tetap optimis bisa menjuarai Porprov tahun ini, karena semua pemain yang akan dibawa adalah asli pemain lokal pasangkayu. “Apapun hasil dalam seleksi itulah yang terbaik yang akan kita bina sebelum pemberangkatan,” punasnya. (bm)

16 September 2018

Berkunjung ke Purnama Baru, Puskesmas Bambalamotu Bagikan Pakaian Layak Pakai


PASANGKAYU - Selain fokus pada pelayanan kesehatan Puskesmas Bambalamotu, juga tidak luput dari pelayanan sosial. Hal tersebut terbukti, ketika Puskesmas Bamblamotu, melakukan pembagian pakaian layak pakai kepada masyarakat kurang mampu di Dusun Purnama Baru Desa Kalola, Kecamatan Bambalamotu, belum lama ini.

Menurut Kepala Puskesmas Bambalamotu, Hasna Inayah, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengunggah kesadaran para pegawai puskesmas agar peduli dengan sesama. "Ini juga adalah inovasi Puskesmas Bambalamotu yang disebut Puskesmas Bambalamotu Berbagi," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Puskesmas Bambalamotu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu, dan pemerintah Desa Kalola, sehingga tidak heran jika dalam pakaian layak pakai itu, pembagiaanya dilakukan secara simbolis oleh Kadis Kesehatan Pasangkayu, Ridho Tammangalle.
"Kami berharap agar kegiatan ini terus berlanjut sehingga akan lebih banyak saudara-saudara kita yang terbantukan khususnya saudara kita yang membutuhkan," harapnya.
Ditegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Puskesmas Bambalamotu ada sebuah terobosan dalam upaya pendekatan yang dilakukan agar intervensi kesehatan lebih mudah dilakukan dikarenakan masyarakat sudah mulai dekat dengan puskesmas.
"Semoga hal baik ini dapat diterapkan yang lain karena untuk mencapai hal yang besar kita harus memulai dari hal yang sederhana," tandasnya. (bm)

13 September 2018

Dianggap Sukses, Festival Kayumaloa Jadi Agenda Rutin

Pasangkayu - Usai pelaksana Festival Kayumaloa digelar, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasangkayu, langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh. Hasilnya event budaya pertama digelar itu, dinggap sukses karena mampu menunjang pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal itulah yang diutara oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pasangkayu, Firman, S.Pi., MP saat memimpin rapat koordinasi di ruang kerjanya kantor Bupati Pasangkayu beberapa waktu lalu.
Firman, menilai bahwa Festival Kayumaloa yang berlangsung di pantai Koa-koa Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, 8 hingga 9 September 2018, mampu menyedot perhatian publik baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Olehnya itu, Festival Kayumaloa akan programkan menjadi agenda tahunan.
"Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, tentu pemerintah akan mendukung penuh dan ini (festival kayumaloa) akan menjadi agenda tahunan," katanya. 
Mantan Kepala Bappeda Litbang Pasangkayu itu, antusiasme masyarakat dalam pengembangan wisata bahari tentunya akan berdampak positif pada perkembangan ekonomi lokal.
"Dan itulah yang kita inginkan bagaimana perkembangan ekonomi lokal itu bisa berjalan. Dan kita juga berharap tidak hanya di Desa Polewali saja, mungkin di tempat lain juga ada yang bisa kita lakukan," imbuhnya.
Selanjutnya, kata Firman, Festival Kayumaloa, juga mampu membangun destinasi wisata, yang tentunya masyarakat bisa lebih mengenal lebih jauh masalah budaya dan ciri khas yang dimiliki daerah itu sendiri.
"Olehnya itu saya berharap ke seluruh pihak, agar ini bisa menjadi prioritas dalam tiap tahunnya. Tinggal ke depannya bagaimana kegiatan ini dikemas dengan baik agar tidak hanya wisatan lokal yang hadir, melain juga ada wisatawan manca negara," tegasnya. (bm)

12 September 2018

Tahun Baru Islam, Ini Dilakukan Siswa MTs DDI Pasangkayu


Pasangkayu - Pawai Ta’aruf yang diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Agama (Kemenang) Kabupaten Pasangkayu, menjadi pemendangan tersendiri ketika merayakan tahun baru Islam yaitu 1 Muharram 1440 H di Pasangkayu, Selasa 11 September 2018. Bagaimana tidak? Dalam kegiatan tersebut, juga dilibatkan para pelajar di satuan pendidikan lingkungan Kemenag Pasangkayu.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) DDI Pasangkayu misalnya, dia adalah salah satu sekolah yang cukup antusias dalam mengikuti Pawai Ta’aruf tesebut, sehingga tidak heran jika siswa MTs DDI Pasangkayu, ikut lengkap dengan spanduk bertuliskan “Selamat Tahun Baru Hijiriah 1 Muharram 1440”.
Kepala MTs DDI Pasangkayu, Nurhaeni, menilai apa yang dilakukan oleh Kemenag Kabupaten Pasangkayu, adalah hal yang positif sehingga perlu disupport penuh. “Kami sangat mendukung dan mensupport kegiatan Pawai Ta’aruf ini dengan mengikutkan santri MTs DDI Pasangkayu,” kata Nurhaeni, dikutip dari www.infotimur.com.
Nurhaeni, juga menilai bahwa Pawai Ta’aruf adalah media kampaye untuk menperkenalkan kepada santri bahwa bukan hanya tahun Masehi yang diperingati dengan euforia, tetapi tahun baru Hijriah pun perlu peringati. “Apa lagi di pawai ini, kita iku dengan Zikir Akbar,” terangnya.
Menurutnya sekarang ini ada banyak yang merayakan pergantian tahun masehi tetapi sangat jarang merayakan pergantian tahun baru Islam. Makanya dengan Pawai Ta’aruf semua juga bisa ikut dengan euforia.
Sementara Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pasangkayu, Hi. Mustafa Tangngali, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta atas atensi, perhatian dan partisipasi dalam rangka mengikuti Pawai Ta’aruf.
“Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat berkah dan pahala buat kita semua,” katanya yang ikut diamini oleh siswa.
Menurutnya Perayaan 1 Muharam adalah momentum untuk memberikan citra kepada masyarakat bahwa tahun baru Hijria tetap diperingati bukan hanya tahun baru Masehi saja, karena 1 Muharram telah memberikan inspirasi dengan perjalanan Rasulullah SAW berhijrah dari Mekka ke Madina.
“Kata hijrah merupakan kata intropeksi diri, bahwa apa yang dilakukan pada 1439 ada nilai-nilai positif tetap dilanjutkan dan ditingkatkan, kalau ada hal negatif yang dilakukan pada kemarin, maka di tahun 1440 harus ditinggalkan,” tandasnya. (*it/bm)

9 September 2018

Ternyata Katinting Sempurna sudah Empat Kali Juara


PASANGKAYU, Beritamatra – Kesuksesan Katinting Sempurna meraih juara satu di ajang Katinting Race Festival Budaya Pantai Kayumaloa 2018, adalah hal yang membanggakan bagi nelayan tradisonal Tanjung Babia Kelurahan Pasangkayu.

Selain mencatatkan sejarah menjadi yang pertama meraih gelar juara di event pertama kali digelar di Desa Polewali Keecamatan Bambalamotu itu, kemenangan Sempurna yang dijoki oleh Borahima, adalah kemenangan kali kempat disetiap ajang lomba Katinting.
Katinting yang dibina langsung oleh Kasat Intel Polres Matra, IPTU Rahmatullah itu, sebelumnya juga pernah memenangi lomba balap katinting sebanyak dua kali di Marambeau, dan satunya lagi pada lomba balap katinting yang digelar di Tanjung Babia.
“Kami bangga bisa menang. Seingat saya ini adalah kemenangan ke empat dengan perahu yang sama,” kata Borahima, kepada wartawan, Minggu 9 September 2018.
Disampaikan bahwa sebelum mengikuti lomba di Festival Kayumaloa, sebelumnya juga sudah dilakukan persiapan khusus, seperti melakukan pengecekan kondisi katinting dan kondisi mesin.
“Kami juga biasa tes-tes lintasan di Tanjung Babia, dan hasilnya kita bisa menang di sini (di pantai koa-koa). Kita berharap juga bisa menang di mamuju nanti,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, bahwa katinting Sempurna juga akan mengikuti even besar lomba katinting yang akan berlangsung di Kota Mamju dalam beberapa waktu ke depan.
“Kita ikut lomba ini juga adalah persiapan pemanasan untuk ikut pada lomba di mamuju nanti. Makanya kami sangat berterima kasih kepada Kasat Intel Polres Matra yang menjadi manager kami dalam setiap mengikuti lomba,” jelasnya.
Ditambahkan bahwa selama dalam putaran final di lintasan pantai koa-koa kayumaloa, dia tidak pernah keluar dari posisi terdepan. “Jadi sejak start saya sudah di depan sampai selesainya pertandingan. Kami senang dan bangga bisa juara,” pungkasnya. (bm)  


Tercepat, Katinting Sempurna Keluar sebagai Pemenang


PASANGKAYU, Beritamatra – Katinting yang diberi nama Sempurna, patut diwaspadai disetiap ajang Lomba Katinting Race di Kabupaten Pasangkayu. Pasalnya katinting asal Tanjung Babia Kelurahan Pasangkayu itu, baru saja sukses mencatatkan sejarah menjadi yang terbaik pada Lomba Katinting Race Festival Kayumaloa 2018, yang berlangsung di pantai Koa-koa Kayumaloa, Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, Minggu 9 September 2018.


Tampil di final, Katinting Sempurna, yang dijoki tunggal oleh Borahima itu, memastikan gelar juara setelah menjadi yang tercepat setelah finish dengan catatan limit waktu, 00.08.02 detik.
Katinting Cinta Arafah, yang dijoki oleh Sidar, dipaksa harus puas finish diurutan kedua dengan catatan limit waktu, 00.12.30 detik. Sementara finish diurutan ketiga diraih oleh katinting Kaneko III, yang dijoki oleh Awal, dengan catatan limit waktu 00.17.23 detik.
Sementara katinting Ratu Pantai, yang dijoki oleh Kasman, harus pasrah dengan posisi paling buncit dengan catatan limit waktu 00.19.40 detik. Meski diurutan terakhir, katinting Ratu Pantai sempat mendapat sorakan dukungan dari sejumlah warga yang menyaksikan lomba dari bibir pantai itu.
Berdasarkan hasil lomba ini, Borahima dengan katinting Sempurna miliknya digancar dengan bonus hadiah sebesar 5 juta rupiah. Disusul juara kedua, dengan bonus 3 juta rupiah, juara ketiga 2 juta rupiah dan juara keempat 1 juta rupiah.
Hal yang spesial pada lomba Katinting Race pertama kali Kayumaloa ini, disaksikan langsung oleh Bupati Pasangkayu, H Agus Ambo Djiwa. (bm)

8 September 2018

Bupati Apresiasi Pelaksanaan Festival Kayumaloa


PASANGKAYU, Metrosulawesi – Bupati Pasangkayu, H Agus Ambo Djiwa, mengapresiasi atas terselenggaranya Festival Pantai Kayumaloa, Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu, Sabtu 8 September 2018.

Menurutnya festival yang baru pertama kali digelar di Kayumaloa itu, tentunya akan menjadi ajang promosi budaya dan wisata Pasangkayu. Sehingga diharapkan kepada instansi terkait agar festival tersebut, dimasukkan dalam kalender ajang tahunan.
“Ini harus diperhatikan, saya berharap pelaksanaan berikutnya bisa lebih meriah lagi,” katanya saat membuka secara resmi Festival Kayumaloa.
Olehnya itu, kata bupati, partisipasi disemua sektor amat dibutuhkan sehingga sinergitas antara Pemkab dan Pemerintah Desa untuk menyukseskan kegiatan-kegiatan semacam itu dapat lebih digairahkan lagi.
“Pemerintah desa dan pemkab kita harapkan terus menjalin komunikasi yang baik, karena kita tahu kegiatan festival ini tentunya apat mendongkrak peningkatan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.
Disisi lain, kedatangan bupati diacara tersebut, juga dibuat meriah dengan adanya penyambutan Rebana (musik tradisional asli mandar) dan Sayyang Pattu’du’ (kuda menari) yang sering dilakukan ketika acara besar di tanah malaqbi Provinsi Sulbar.
Dalam fetival ini, juga diselenggarakan Lomba Gerobak Sapi (Gerobak Race) danlomba perahu Katinting (Katinting Race). Tidak main-main panitia menyiapkan total Rp. 31 juta.
“Total peserta yang terdaftar yakni untuk Gerobak Race sebanyak 35 orang dan Katinting Race sebanyak 27 orang,” kata salah seorang panitia. (b1).

Warnai Hari Jadi Astra, PT Letawa Melakukan Penanaman Mangrove di Lariang


PASANGKAYU,Beritamatra - Menyambut jadi ASTRA ke-30 tahun, PT Letawa melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akhir pekan kemarin.

Tidak sendirian, satu anak perusahan ASTRA Group yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit ini, mengajak warga dan karyawan dan para pelajar melakukan penanaman bibit mangrove yang berlangsung sehari itu.
Penanaman yang kesekian kalinya ini, bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan, terutama dibagian pesisir pantai, sehingga diharapkan dengan adanya penanaman tersebut, bisa mengurangi abrasi pantai di wilayah pesisir pantai lariang itu.
Camat Tikke Raya, Darwin ST, mengungkapkan dengan adanya penanaman yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT Letawa bida berdampak positif mengurangi abrasi yang selama ini meresahkan warga sekitar.
“Dengan adanya penanaman mangrove kiranya bisa menjaga  kelestraian alam, utamanya binatang burung langka agar bisa berkembang diareal pohon mangrove,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Area Operasional  PT Letawa, Terpisah Djoko M Latief, terkait adanya penanaman ini, semata-mata untuk berperan akti dalam menjaga lingkungan.
“Ini adalah bagian peran kami untuk menhaga lingkungan, yang secara kebetulan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi Astra ke 30 tahun ini,” singkatnya.
Diketahui di HUT kali ini, Astra Group mengusung tema “ Bakti Untuk Negeri” . selain penanaman Astra juga membagikan paket buku kepada warga dan pemberian pelayanan kesehatan. “Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat kepada masyarakat,” pungkasnya. (b1)

Festival Koa-koa Kayumaloa


Laporan khusus
DARMAWAN 
Kontributor TVRI Sulbar