31 December 2016

Berita Matra Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2017

RAYAKAN PERGANTIAN TAHUN : Suasana pelepasan lampion di alun-alun Smart Kabupaten Mamuju Utara, Minggu dini hari (01/01/2017). foto beritamatra.
Tahun Baru, Harapan Baru dan Semangat Baru, kami Redaksi Berita Matra mengucapkan Selamat Tahun Baru 2017.
Pemimpin Umum/Redaktur Pelaksana, Sugianto. S Karim. Sekretaris Redaksi/Keuangan/Iklan : Eka Sri Wulandari SE. Staf/Redaksi/Reporter/Wartawan : Sulaeman. S, Arsyad Ibrahim, Saharuddin. SH, Sudirman Diman, Rahman. Fotografer : Moh Akib, Eko Sugiono. Telp : 085-255-915-009. Email : beritamatra@gmail.com

29 December 2016

83 Pejabat Eselon II, III dan IV Pemkab Matra Dilantik

PELANTIKAN : Sejumlah pejabat lingup Pemkab Matra melakukan penandatangan naskah pelantikan di kantor Bupati Matra, (29/12/2016). Foto-FB.
PASANGKAYU – Sebanyak 83 pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mamuju Utara (Matra), diambil sumpahnya dan diantik oleh Bupati Matra Ir H Agus Ambo Djiwa MP, di kantor Bupati Matra, Kamis (29/12/2016).
Dalam acara pelantikan kali ini, juga dahadiri Wakil Bupati (Wabup) Matra, Drs H Muhammad Saal, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Matra, H M Natsir, Ketua DPRD Matra, H Lukman Said SPd, dan unsur pimpinan lainnya.
Pengukuhan, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat pengawas itu berjalan dengan baik yang didampingi rohaniawan masing-masing agama, yakni Islam, katolik dan Kristen Protestan.
Sementara pelantikan Camat dilakukan dengan pemasangan lencana dan tanda pangkat, serta penyematan pin jabatan, juga dilakukan oleh Bupati Matra, H Agus Ambo Djiwa. Para camat di masing-masing kecamatan, sebelumnya telah dilakukan evaluasi kerja selama enam bulan lamanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Matra, Kasmuddin SPd MSi, mengatakan bahwa pelantikan dilakukan berdasarkan hasil keputusan Bupati Matra tertanggal 28 Desember 2016, tentang pengangkatan pengawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Struktural di lingkup Pemkab Matra.
“Kepada yang belum mendapatkan jabatan, tentu ini tidak menjadi kendala, karena jabatan adalah hasil evaluasi atas kinerja. Olehnya diharapkan agar dapat proaktif memberikan layanan kepada masyarakat,” jelas Kasmuddin.
Menurutnya dalam pelantikan ini, bupati menginginkan agar pejabat terutama yang baru dilantik agar bisa melakukan terobosan, menciptakan ide-ide cermerlang dan bermutu sebagai bahan utama perumusan kebijakan di masing-masing bidang.
“Kepada yang mendapatkan promosi jabatan ini, agar segera menyusun progra kerja untuk meningkatkan kualitas dengan mempedomani standar pelayanan,” kata Kasmuddin, mengutip arahan bupati diacara pelantian. (bm/**)

APBD Disahkan, Bupati Imbau SKPD Segera Menayangkan Program Kegiatan

SAMBUTAN : Bupati Kabupaten Matra, H Agus Ambo Djiwa, saat memberi sambutan saat rapat
paripurna di kantor DPRD Matra (27/12/2016).
PASANGKAYU - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mamuju Utara (Matra) tahun 2017, secara resmi disahkan melalui rapat paripurna DPRD Matra, yang dipimpin oleh Ketua DPRD Matra Lukman SaiD SPd, di kantor DPRD Matra, Selasa (27/12/2016).
Rapat paripurna DPRD Matra, yang dihadiri langsung oleh Bupati Matra Ir H Agus Ambo Djiwa MP, bersama wakil Bupati Matra Drs H Muhmmad Saal, telah disahkan jumlah pemdapatan daerah sebesar Rp. 809.554.167.824 itu.
Dalam sambutannya Bupati Matra, H Agus Ambo Djiwa, mengapresiasi atas upaya kerja keras anggota DPRD Kabupaten Matra sehingga APBD 2017 dapat disahkan di akhir tahun ini. “Penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak, anggota dewan yang menyetujui  disahkannya ABPD Kabupaten Mamuju Utra tahun anggran 2017,” ucapnya.
Masih dalam sambtan, H Agus Ambo Djiwa, menghimbau kepada seluruh SKPD agar segera menayangkan semua program kerja mulai tanggal 28 Desember 2016 di LPSE dan selanjutnya di awal tahun minggu pertama agar segera dilaksanakan proses tender perencanaan.
“Olehnya diharapkan para seluruh SKPD untuk taat pada mekanisme yang telah ditetapkan bersama,” imbuhnya menegaskan.
Berdasarkan amanat pasal 104 ayat 1 Peraturan Menteri dalam Negeri No 13 tahun 2006, Tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri no 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah bahwa Kepala Daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampiran kepada DPRD untuk mendapatkan persetujuan bersama.
“Kebijakan anggaran berdasarkan money follow program prioritas melalui pemastian bahwa hanya program yang benar-benar bermanfaat dan mendukung program nawa jiwa yang akan dialokasikan dan bukan karena tugas pokok dan fungsi SKPD, hal ini mengisyaraktkan bahwa pencapaian prioritas daerah memerlukan adanya koordinasi dari seluruh stackholder dengan mengintegrasikan prioritas daerah program unggulan dan kegiatan prioritas berbasis perdesaan,” jelas Bupati Matra. (bm/**)

28 December 2016

Sambut Tahun Baru, Desa Kalola Gelar Kemah Bakti

DIABADIKAN : Kepala Desa Kalola, Logawali (depan/ke lima dari kanan) foto bersama di acara pebukaan kemah bakti di lapangan Persikal Kalola, Rabu (28/12/2016). DOK/FACEBOOK.
BAMBALAMOTU – Dalam rangka memeriahkan pelepasan dan menyambut tahun baru 2017, Pemerintah Desa Kalola Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) menyelenggarakan kemah bakti yang diikuti para pelajar, pemerintah desa dan Kader Posyandu.
Bertempat di lapangan Persikal Kalola, Rabu (28/12/2016), Kepala Desa Kalola Logawali, yang didaulat membuka secara resmi kegiatan itu, mengapresiasi dan meminta seluruh masyarakat agar terlibat menyukseskan hingga selesainya kegiatan.
Terlaksannya kegiatan tersebut, atas upaya kerja keras Pemerintah Desa Kalola, bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader Posyandu, pelajar dan masyarakat umum. Tujuannya kemah bakti ini untuk menjalin silaturahmi, sekaligus sarana hiburan khususnya di malam pergantian tahun.
Sekretaris Desa (Sekdes) Kasman, mengatakan selama berlangsungnya kemah bakti juga akan dirangkaikan dengan kegiatan lomba, selain itu juga akan dilaksanakan kegiatan aksi sosial. “Di malam tahun baru sebagai puncak kemah bakti akan dilaksanakan lomba tari dan puisi,” kata Sekdes Kalola, dikutip Fokus Metro Sulbar.
Acara perkemahan ini disambut baik oleh warga Desa Kalola dan sekitarnya. Kegiatan semacam itu dinilai lebih bermanfaat ketimbang melakukan hal-hal yang tidak jelas. “Kegiatan semacam ini (kemah bakti, red) ada muatan pendidikan didalamnya terutama bagi adik-adik para pelajar yang ada di Kalola, disamping itu tentunya akan ditemukan teman baru dan cerita baru,” kata salah seorang mahasiswa Untad asal desa kalola. (est/bm/**)

26 December 2016

Kepala Bappeda Matra Sampaikan Fungsi Utama Pendamping Desa

Saat Jadi Narasumber Acara Workshop di Yogyakarta
Foto-FB Bappeda Mamuju Utara
YOGAKARTABupati Mamuju Utara (Matra) Ir H Agus Ambo Djiwa MP, yang diwakili oleh Kepala Bappeda Matra, Firman SPi MP, jadi narasumber dalam acara Workshop Pendamping Desa di Sleman Yogyakarta, Jumat (16/12/2016) lalu.
Seperti yang dipublikasikan melalui facebook Bappeda Mamuju Utara, dalam kesempatan itu, Kepala Bappeda Matra, berbicara masalah peran Tenaga Pendamping Perencana Desa dalam membantu Pemerintah Desa sampai Kecamatan dalam pelaksanaan pembangunan yang berbasis Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat atau yang dikenal dengan sebutan SMART.
Katanya Program Tenaga Pendamping Perencana Desa Bappeda Matra berdiri sejak 2011, yang dihadapkan dengan dua permasalahan pokok, yaitu kemiskinan di pedesaan serta kemandirian dan daya saing yang masih relative rendah, makanya dengan trobosan Tenaga Pendamping Perencana Desa dipercaya dapat meningkatkan pembangunan berbasis SMART tersebut.
Selain itu, keberadaan Tenaga Pendamping Desa juga berfungsi sebagai penggerak masyarakat desa dimana dapat melakukan perencanaan pembangunan di desa secara partisifatif, memotivasi masyarakat untuk menggali gagasan dan memanfaatkan sumber daya di desa. Kemudian membina kegiatan swadaya masyarakat desa terhadap kesadaran hukum, kesadaran lingkungan hidup, pengembangan budaya lokal, pemanfaatan teknologi tepat guna serta pembinaan mental, spiritual.
Selanjutnya fungsi utama Tenaga Pendamping Perencana desa adalah sebagai fasilitator.
Tenaga Pendamping Perencana Desa Bappeda Matra adalah perpanjangan tangan Bappeda yang ada di desa untuk mendekatkan proses pelayanan perencanaan, percepatan informasi dari desa ke kabupaten.
Masih dalam acara Workshop, Bappeda Matra merekrut Tenaga Pendamping Perencana Desa dari anak lokal desa setempat. Tujuan merekrut anak lokal desa setempat di pandang anak lokal lebih mengerti tentang kondisi dan paham tentang daerahnya dan peduli terhadap desanya sehingga kerjanya bisa nyata dan lebih efektif serta biaya yang ditimbulkannya lebih sedikit karena tinggal di rumahnya sendiri di desa tersebut.
Untuk diketahui honor yang diberikan dari Pemkab Matra ke Tenaga Pendamping Perencana Desa ini memang terbilang sedikit karena keterbatasannya APBD Kabupaten Matra. Namun setelah adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat adanya pendamping desa dan direkrut dengan sistem pemerintah pusat serta gajinya yang cukup besar, hal ini berdampak kepada Tenaga Pendamping Perencana Desa Bappeda Matra.
Meskipun Tenaga Pendamping Desa dari Kementerian Desa yang ditempatkan di daerah dan desa dengan gaji yang tinggi, Kabupaten Matra tetap konsisten terhadap konsep dan penerapan Tenaga Pendaming Perencana Desa, Kecamatan dan di Kabupaten sebagai Program berkelanjutan berbasis Sumber Daya lokal atau sumber daya organik dalam istilah Research IRE. (bm/**)

21 December 2016

Ini Pandangan DPRD Matra Soal RAPBD 2017

PASANGKAYU –  Pandangan Fraksi tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Mamuju Utara (Matra) 2017, yang dipimpin oleh Wakil ketua DPRD Matra Muzawir Izham, di gedung DPRD Matra, ada lima fraksi yang memberikan masukan dan kritikan, sedangkan satu fraksi tidak memberikan masukan maupun krtikan.
Seperti yang dilansir oleh Fokus Metro Sulbar Rabu (21/12/2016), Fraksi Demokrat mengkritisi pendapatan dan belanja daerah yang termuat dalam pasal 1 di RAPBD tahun 2017. Menurut Demokrat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mestinya segera memberi penjelasan terkait adanya selisih angka-angka antara pendapatan dan belanja yang termuat dalam pasal tersebut.
Sedangkan Farksi Golkar meminta proses perencanaan pembangunan 2017 mendatang bisa lebih dipercepat dari tahun sebelumnya. Lain halnya dengan pandangan Fraksi Amanat Reformasi. Pihaknya mengharapkan agar terbangun koordinasi lintas SKPD dapat ditingkatkan agar tidak menimbulkan tumpang tindih rancangan anggaran.
Fraksi ini juga menginginkan agar penyusunan program hendaknya terencana dengan baik agar manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
Ketua Fraksi Indonesia Raya Arwi, berharap bahwa hendaknya anggaran yang besar dipergunakan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial dan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat
Dikatakan Arwi,  fraksi Fraksi Indonesia Raya setelah melakukan perhitungan khusus pada belanja tidak langsung yang tidak diketahui peruntukkannya sebesar 23 Milyar. Maka dari itu mesti ada jawaban secara tertulis dari pemerintah daerah, katanya.
"Hal ini mesti ada jawaban secara tertulis dari pemerintah daerah mengenai peruntukkan 23 Milyar tersebut,"ungkapnya.
Fraksi yang memaparkan pandangannya terkahir yakin Fraksi Hanura, mereka lebih menyoroti proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) yang berkisar Rp. 27 Milyar. Fraksi Hanura meminta SKPD terkait menggenjot PAD tersebut agar bisa terealisasi tepat waktu dan sesuai target.
Sebelum mengetuk palu, Muzawir Ihsam menyampaikan agar pemerintah dapat menjawab pandangan dari fraksi tersebut secara tertulis. (bm/**)

19 December 2016

2017, Pendapatan Daerah Ditargetkan Rp 809 Miliar

SERAHKAN : Bupati Matra, Agus Ambo Djiwa (kanan) saat menyerahkan Ranperda RAPBD Matra tahun 2017, kepada anggota DPRD Matra di gedung DPRD Matra, Senin (19/12/2016). (foto - Indra A/FMS)
PASANGKAYU – Wakil rakyat yang duduk  sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) lingkup Pemerintahan Kabupaten Mamuju Utara (Matra) telah melangsungkan rapat paripurna di gedung DPRD Matra, Senin (19/12/2016).
Rapat Paripurna yang dipimping langsung oleh H Yaumil Ambo Djiwa, itu membahas penyerahan Ranperda APBD tahun 2017 dan Penetapan Program Legislasi tahun 2017. Yaumil, menyampaikan bahwa proses rapat pelaksanaan penyusunan ranperda APBD diawali dengan kegiatan penyusunan KUA PPAS yang telah disepakati bersama antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Matra), sehingga hal itulah yang menjadi acuan penyusunan APBD 2017 mendatang.
Selanjutnya Yaumil, menerangkan bahwa program legislasi daerah merupakan instrumen perencanaan pembentukan produk hukum yang telah disusun secara terencana, terpadu, dan tersistematis. Perencanaan pembentukan daerah dilakukan dengan suatu legislasi daerah, dibahas dan disepkati bersama antara DPRD dan tim penyusun Perda Kabuapten Matra.
Sementara Bupati Matra Ir H Agus Ambo Djiwa MP, menyampaikan bahwa program pembentukan daerah merupakan instument perencanaan Perda Kabupaten Matra yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis berdasarkan keputusan DPRD Matra No 15 tahun 2016, tentang persetujuan penetapan program legislasi daerah tahun 2016.
"Dengan ditetapkannya program pembentukan Perda tahun 2017, Insya Allah akan memberikan manfaat yang lebih menjamin legalitas berbagai kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Mamuju Utara.” Jelasnya seperti yang dilansir oleh Fokus Metro Sulbar.
Bekenaan dengan itu, Bupati Matra, mendeskripsikan ranperda APBD tahun 2017 yaitu pendapatan daerah ditargetkan Rp.809.000.554.000, belanja daerah dianggarkan sebesar Rp 824.771.356.824, surplus defisit yakni Rp 15.292.681.000, pembiayaan daerah direncanakan memyerap anggaran Rp 12.292.685.671, pengeluaran pembiayaan direncanakan Rp 75.823.671.000, dan pembiayaan netto Rp 15.292.685.671.

“Olehnya kepada semua pihak yang terkait dalam proses pembahasan penyusunan Ranperda APBD tahun 2017, agar dapat berperan aktif pada setiap tahapan penyusunan sehinngga APBD sehingga dapat disetujui dan ditetapkan sebelum berakhirnya tahun 2016,” imbuhnya demikian kata Bupati Matra Agus Ambo Djiwa. (bm/**)

15 December 2016

Perubahan Nama Kabupaten Matra Dipertanyakan


Ketua LPM Matra Palu Sulteng, Tasrun. (foto Eko Sugiono)
PASANGKAYU – Usulan Pemkab Matra untuk mengganti nama Kabupaten Mamuju Utara (Matra) menjadi Kabupaten Pasangkayu dinilai tidak memiliki esensi dan terkesan buang-buang anggaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Pelajar Mahasiswa (LPM) Matra Palu Sulteng Tasrun, terkait usulan perubahan nama tersebut, dan apa bila hal itu dibiarkan tanpa ada kajian yang jelas maka jelas akan membuat anggaran daerah tersedot banyak untuk keperluan perubahan administrasi pemerintahan mengikuti pengubahan nama kabupaten.
“Saya rasa masih masih begitu banyak sektor pembangunan lain yang lebih membutuhkan anggaran, daripada perubahan nama,” ujar Tasrun, kepada wartawan Kamis (15/21/2016).
Ketua LPM Matra Palu Sulteng yang baru dilantik ini, dengan tegas mempertanyaan esensi perubahan nama sesungguhnya. Kala masalah histori, lanjut Tasrun itu masih bisa diperdebatkan.
“Alasan ada anggaran pusat yang salah sasaran ke kabupaten lain, menurut saya itu tidak masuk akal. Sudah berapa banyak anggaran yang dibuang untuk keperluan mengurus perubahan nama ini?Belum lagi banyaknya anggaran yang dibutuhkan keperluan administrasi pemerintahan, seperti perubahan KTP, dan simbol-simbol pemerintahan yang lain,” terangnya.
Dikatakan bahwa Pemkab Matra saat ini mestinya lebih fokus mengurusi problem-problem kerakyatan yang mendasar, seperti masalah pemdidikan, kesehatan, infrastruktur dan terutama mengenai penanganan konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan.
“Mestinya pemerintah lebih fokus pada penanganan persolan kerakyatan. Misalnya masalah konflik lahan yang sudah bertahun-tahun itu, sampai sekarang belum mendapat penanganan yang maksimal dari pemerintah,” pungkasnya. (est)


50 Anak Ikut Sunatan Massal PT Lettawa


FOTO BERSAMA : Sejumlah anak-anak yang ikut sunatan massal foto bersama (foto/lenera sulawesi)
KECAMATAN TIKKE RAYA – PT Lettawa menggelar aksi sosial sunatan massal yang diikuti 50 anak di Kecamatan Tiike Raya Kabupaten Mamuju Utara (Matra) pada Rabu (14/12/2016). Kegiatan ini memang telah rutin dilakukan oleh anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (PT AAL) area Celebes 1 (C1).
Sunatan massal yang dipusatkan di Poliklinik Kebuna (Polibun)  PT Lettawa itu, diberi tema “Menuju Generasi yang Sehat Jasmani dan Rohani”. Anak-anak di sekitar perusahaan PT Lettawa, yang didampingi orang tuanya dengan semangat mengikuti acara sunat massal.  
Pimpinan PT Lettawa, yang diwakili oleh Mucklis Ainur ST, mengatakan kegiatan sunatan massal tersebut, adalah salah satu kepedulian perusahaan di bidan kesehatan, khususnya untuk anak-anak sekolah di lingkup Kecamatan Tikke Raya dan sekitarnya. “Kami sangat peduli kepada anak sekolah yang belum disunat, untuk itu kita melaksanakan sunatan massal ini,” katanya seperti yang dilansir Lentera Sulawesi.

Sekadar diketahui kegiatan sunatan massal ini, diakomodir anak  perusahaan PT AAL itu melibatkan dokter dari PT Pasangkayu, PT Mamuang, PT Lettawa, PT  LTT. Kemudian sunnatan massal ini juga didukung  10 orang medis yang dipimpin  oleh dr  Anna Marbun dari  Polibun Surya Raya Lestari 1 (SRL1). (bm/**)

5 December 2016

Warga Sawi Keluhkan Pembangunan Jembatan


MEMPRIHATINKAN : Inilah kondisi jembatan di Dusun Sawi Kecamatan Bambalamotu, yang dikeluhkan warga setempat. foto Arsyad/Berita Matra.
BAMBALAMOTU – Proyek pembangunan jembatan di Dusun Sawi, Kecamatan Bambalamotu dikeluhkan warga karena pembangunan jembatan tersebut terhenti, dan belum ada tindak lanjut sampai detik ini.
Akibat terhentinya proses pembangunan jembatan itu, warga sekitar mengeluhkan karena kesulitan mendapat akses jalan yang baik, apa lagi jembatan ini menghubungkan antara Dusun Polemaju dan Dusun Karama.
Salah seorang siswa SMAN 1 Bambalamotu, Kumar (16), mengatakan terhentinya proyek itu, terpaksa setiap hari warga dan pelajar yang melintas harus melewati jalan dan jembatan alternatif yang dibuat oleh warga.
“Karena pembangunan jembatan yang belum terselesaikan, kami merasa dirugikan. Bayangkan pak, kita setiap hari harus berputar melewati jalan pintas dan itu berlumpur,” ujarnya, kepada Berita Matra, Kamis (1/12/2016).
Menurutnya sudah hampir tujuh bulan proyek pembangunan jembatan berjalan tetapi sampai saat ini, belum terselesaikan. “Saya lihat beberapa minggu terakhir pembangunan jembatan terhenti, tolong dicek itu, ada apa,” ucapnya pintahnya.
Sebagai masyarakat biasa Kumar, mengharapkan perhatian pemerintah agar pembangunan jembatan tersebut secepatnya ditindak lanjuti, untuk menghindari hal-hal yang yang berpotensi membahayakan warga setempat.
Senada dengan itu, warga lainnya, Asmadi (31) menyampaikan semestinya pembangunan ini menjadi perhatian pemerintah karena jembatan itu merupakan jalur akses dari lima kampung yang ada di Sawi, diantaranya Polemaju, Karama, Sawi, Purna praja dan  Wirabuana.
“Perekonomian dari lima lingungan yang ada di Kecamatan Bambalamotu Dusun Polemaju sampai wirabuana beberapa bulan terakhir terganggu karena pembangunan jembatan yang sampai sekarang belum selesai,” ungkapnya.
Dikatakan jika hal itu dibiarkan maka stabilitas perekonomian masyarakat juga terganggu khususnya pelaku usaha menengah, karena akses jalan tidak dapat dilintasi dengan baik. “Kasian melihat anak sekolah yang tiap harinya melewati jalan pintas, itu sangat berlumpur,” tandasnya.
Terpisah dikonfirmasi Jamil selaku Kontraktor atau penanggung jawab proyek pembangunan jembatan tersebut mengatakan, terhentinya pelaksanaan proyek pembangunan karena anggaran yang tersedia hanya untuk badan jembatan, sementara untuk penimbunan ujung jembatan itu tersedia anggaran tersendiri. “Ini akan dilanjutkan ketika ada tambahan anggaran dari pemerintah,” ucapnya. (ars)

1 December 2016

Merampok Emas, Pelakunya Dikepung Warga, Polisi Datang , Akhirnya..........

DIAMANKAN : Salah satu pelaku rampok di Kayumaloa, Desa Polewali, akhirnya diamankan warga
bersama pihak kepolisian, Kamis (1/12/2016). (foto Nur/Warga Bambalamotu) 
PASANGKAYUDua dari empat orang pelaku perampokan emas yang terjadi di Kayumaloa, Desa Polewali, Lecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) berhasil dibekuk. Kedua pelaku yakni Sa’di (35) dan Surahman (36) sudah diamankan di Polres Matra.
Perampokan yang terjadi, di Kecamatan Bambalamotu Kamis (1/12/2016) itu, sempat menghebohkan warga karena pelaku yang diketahui bukan penduduk bambalamotu coba melarikan diri setelah mobil yang ditumpangi pelaku ini mengalami kecelakaan setelah menabrak rumah warga.
Usaha pelarian pelaku rampok berujung sia-sia. Puluhan warga yang mengetahui pencurian tersebut mengepung bersama anggota kepolisian di Kampung Cuco, Kelurahan Bambalamotu hingga akhirnya dua pelaku rampok akhirnya tertangkap.
“Pelaku berhasil ditangkap, pelaku kita kepung dan mereka tetap berusaha kabur hingga polisi yang datang mengambil tindakan, dengan penangkap pelaku rampok,” kata warga yang mengaku bernama Lasahar ini.
Warga bambalamotu mengapresiasi kerja cepat kepolisian yang datang dengan cepat, dalam hitungan jam saja pelaku rampok akhirnya bisa ditankap, dan langsung diamankan ke Polsek Bambalamotu, yang terletak di daerah Randomayang.
Setelah ditelusuri belakangan diketahui bahwa Sa’di adalah warga Dusun Colli Pakue, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara Surahman, adalah warga Kampung Rawadas, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Jatim).
Terpisah Ahmad, adalah korban perampokan emas 1 Kg dan uang tunai jutuaan rupiah diketahui mengalami  luka robek pada bagian kepala, akibat peristiwa perampokan yang dialaminya. (est/bm).