Pasangkayu – Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Pasangkayu, memfasilitasi
pelaksanaan pelatihan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) angkatan
ke-XXIII 2018.
Kegiatan yang
diselenggarakan oleh Balai Latihan Masyarakat (BLM) Makassar Kementerian Desa,
Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI itu, sejatinya dilaksanakan
selama lima hari mulai 15 hingga 19 November 2018 mendatang.
|
foto bersama |
Laporan Panitia
Pelaksana dari Balai Latihan Masyarakat
Makassar, Giyarjo, Ssos, disampaikan bahwa khusus pelatihan Pengelolaan BUMDesa
angkatan XXIII untuk wilayah Kecamatan Bambalamotu Kabupateb Pasangkayu diikuti
sebanyak 40 orang peserta perwakilan masing-masing pengurus BUMDes.
“Kegiatan pelatihan ini
akan berlangsung selama 5 hari di Aula Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat,” jelasnya.
Kepala Dinas PMD
Kabupaten Pasangkayu, Arfan Lasibe yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Wahyuddin, Ssos MAP, dalam sambutannya ia menyatakan bahwa
terselenggaranya kegiatan pelatihan masyarakat desa ini tidak terlepas dari
tujuan, arah dan ruang lingkup dari pembangunan nasional.
“Kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang menyebar ke seluruh wilayah nusantara juga merupakan bagian
dari pembangunan daerah, dengan mewujudkan desa-desa sebagai pusat pertumbuhan
wilayah baru,” katanya di awal sambutan.
Selain itu, lanjut
Wahyuddin untuk mendukung percepatan pusat pertumbuhan ekonomi yang telah ada
atau sedang berkembang. Salah satu misi pemerintah saat ini adalah membangun
daerah perdesaan yang dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat.
“Tujuannya untuk
meningkatkan produktifitas dan keanekaragaman usaha pedesaan, ketersediaan
sarana dan fasilitas untuk mendukung ekonomi pedesaan, membangun dan memperkuat
institusi untuk mendukung rantai produksi dan pertumbuhan ekonomi pedesaan,”
jelas Wahyuddin.
Menurutnya pilar pokok
pembangunan desa adalah peningkatan kapasitas masyarakat dan peningkatan
kapasitas kelembagaan desa. Penekanan pada tiga pilar ini merupakan langkah
awal untuk mengkondisikan pembangunan desa agar menjadi desa yang mandiri dan
otonom.
Peningkatan kapasitas
sumber daya manusia pedesaan bertujuan agar masyarakat mampu membangun dirinya
sendiri, menggali potensi diri dan lingkungannya untuk meraih kesempatan
ekonomi, politik dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial yang lebih baik.
“Salah satu upaya
mewujudkan masyarakat desa yang mandiri, produktif dan sejahtera dapat
dilakukan melalui peningkatan daya mampu, keterampilan dan sikap hidup yang
produktif yaitu dengan memberikan pelatihan yang dapat memberikan pemahaman
tentang pentingnya sikap hidup produktif. Salah satunya adalah perlu dilaksanakan
Pelatihan Pengelolaan BUMDesa kali ini,” paparnya.
Disampaikan bahwa
tujuan pelatihan Pengelolaan BUMDesa adalah untuk menambah wawasan,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap warga
masyarakat desa agar mampu mengelola sumber daya yang ada di desanya secara
bermartabat, bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran masyarakat di desa.
Kemudian untuk
mencukupi kebutuhan barang secara mandiri dalam rangka memperkokoh ketahanan
ekonomi di desa.
“Juga mendorong
penganekaragaman usaha ekonomi di desa,” terangnya.
Olehnya itu diharapkan
kepada peserta pelatihan kiranya dapat mengikuti kegiatan ini secara
sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta
keterampilan sebagai pelayan masyarakat.
“Selanjutnya kami juga
menyampaikan terima kasih kepada pihak Balai Latihan Masyarakat Makassar atas
pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Semoga ke depan pihak BLM Makassar akan
tetap berkenan untuk mengadakan kegiatan pelatihan lainnya di wilayah Kabupaten
Pasangkayu khususnya dan pada umumnya wilayah Provinsi Sulawesi Barat,”
demikian kata sambutan Wahyuddin. (bm)