23 February 2017

Ini Penyampaian Asisten Bupati, Musrenbang Kecamatan Bulutaba

KECAMATAN BULUTABA – Setelah Kecamatan Baras, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan Kabupaten Mamuju Utara 2017, dilanjutkan di Kecamatan Bulutaba, Kamis (23/02/2017).
Bupati Mamuju Utara, Ir H Agus Ambo Djiwa MP, yang diwakili oleh Asisten Bidang ekonomi dan pembangunan, Musbar Lasibe, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa Musrenbang itu sendiri didasari amanah Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan.
“Dalam Undang-Undang mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembanguan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek atau tahunan,” jelasnya.
Olehnya itu diharapkan kepada kepala desa di wilayah pemerintahan Kecamatan Bulutaba, agar kegiatan Musrenbang kecamatan itu, sudah membawa usulan program kegiatan di tahun 2018.
“Musrenbang tingkat kecamatan ini merupakan finalisasi Musrenbang di tingkat desa dan ini tentunya kita tidak merasa ketinggalan dalam memberikan kontribusi dalam mengusung program kegiatan di setiap tahunnya,” jelasnya lagi.
Kemudian selanjutnya kepada para SKPD dari semua sektor juga himbuan agar kiranya dapat memberikan pemaparan program kegiatan untuk tahun ini, khussnya di tingkat Kecamatan Bulutaba.
Hal ini maksudkan untuk memberikan gambaran kepada kepala desa maupun pemerintah kecamatan bahwa program SKPD yang sudah turun di tahun 2017 tidak akan lagi masuk pada program tahun 2018.
“Kenapa demikian, agar sehingga program di tahun 2018 bisa lebih mempertajam atau mensikronisasikan sesuai visi misi Bupati Mamuju Utara,” terangnya.
Dalam Musrenbang di Kecamatan Bulutaba kali ini, Musbar Lasibe yang mewakili Bupati Mamuju Utara didampingi oleh Sekretaris Bappeda Arhamuddin Arham SE, dan dihadiri Aggota DPRD Mamuju Utara, serta diikuti Pimpinan SKPD, Camat Bulutaba, Kepala Desa se Kecamatan Bulutaba, dan tokoh masyarakat Kecamatan Bulutaba. (bm/)

22 February 2017

Perseba Baras Dianggap Tim Kuat dari Mamuju Utara

PALU Sulawesi Tengah – Tim Perseba Baras memulai debutnya di ajang Raksatama Cup 2017, selaku tim pendatang baru dari Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Perseba yang bermarkas di Bambaloka Kecamatan Baras ini , dianggap salah satu tim yang bakal bisa bertahan hingga ke putaran selanjutnya di turnamen sepak bola paling bergengsi di Kota Palu Sulawesi Tengah itu.
Tampil di lapangan Yonif/711 Raksatama, Kota Palu, Senin 21 Februari 2017, Akbar Usman dkk bermain imbang 2-2 menghadapi tim ternama di Kabupaten Donggala, Kabonga Utama. Meski gagal meraih poin penuh di lagaperdana grup D, Perseba Baras tetap saja dijadikan salah satu tim yang patut diperhitungkan.
“Perseba baru mengenal Raksatama Cup, kegagalan meraih kemanangan di laga pertama bukan berarti tidak bisa bersaing. Hasil imbang tentunya menjadi bahan evaluasi agar meraih kemenangan di laga berikutnya,” kata, kata Irham warga Palu, yang menyaksikan laga Perseba Baras versus Kabonga Utama.
Menurut Irham, ciri khas permainan Perseba Baras sedikit berbeda dengan pola permainan, yang biasa dimainkan dengan klub-klub lokal di Palu. Pola mainan Perseba Baras kurang mempermainkan bola di derah sendiri dan mengandalkan umpan-umpan jauh.
“Jika itu dilakukan dengan baik, dan didukung fisik pemain yang bagus. Saya yakin Perseba Baras bisa tampil agresif lagi di laga berikutnya,” ucapnya.
Sebagai pengamat, Irham menyarankan agar Perseba Baras memanfaatkan waktu jeda dengan menggelar latihan bersama sebelum turun ke laga selanjutnya menghadapi PS Semengat Baru, 1 Maret 2017 mendatang.

“Komunikasi antar pemain yang belum berjalan dengan baik, mungki itu salah satu faktor sehingga Perseba Baras tidak bermain lepas menghadapi Kabongan Utama,” demikian kata Irham. (sdr/bm)

Kendaraan Operasional Wajib Disimpan di Puskesmas

dr. Alif Satria
PASANGKAYU – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dr Alif Satria, menegaskan, keberadaan dua unit kendaraan operasional ambulance dan mobil puskesmas keliling, diharuskanya tetaap berada di lingkungan Puskesmas tiap wilayah kecamatan selama 1x24 jam.
Ditemui wartawa di ruang kerjanya, Rabu 22 Februari 2017, dr Alif Satria menyampaikan, selain tupoksi keberadaan mobil operasional itu, standby penuh waktu berada di Puskesmas kecamatan. Dia pun mengarahkan bahwa jangan sampai ada pungutan liar (pungli), yang dilakukan oleh oknum sopir terhadap masyarakat.
"Tidak boleh ada pembayaran apapun, kalau ada berarti itu pungli dan harus dihentikan," katanya menegaskan.
Menurutnya dana operasional mobil ambulance berdasarkan petunjuk teknis(Juknis) bidang kesehatan, hakikatnya sudah melekat di pembayaran iuran BPJS, yang dibayarkan tiap bulanya oleh masyarakat. Hanya saja, kata dia, apabila pengurusan BPJS belum dilengkapi, maka petugas kesehatan dibolehkan meminta uang muka, dengan catatan dilengkapi berkasnya kemudian uang tersebut baru dikembalikan.
"Jadi kalau ada sopir mobil ambulance meminta uang bensin, maka itu sudah tidak dibenarkan dan segera laporkan dikepolisian," imbuhnya.
Ketika disinggung terkait maraknya sopir ambulance di Mamuju Utara, yang meminta pembeli bensin terhadap masyarakat, dan ada mobil ambulance yang keberadaanya tidak standby di puskesmas kecamatan, melainkan hanya dikandangkan di rumah pribadi kepala puskesmas.
“Jika ada laporan pihak Puskesmas yang bertentangan dengan aturan juknis kesehatan maka kita akan tindaklanjuti,” katanya demikian. (bm/firman-muis)

21 February 2017

Berakhir Imbang, Kaswin dan Akbar Usman Sumbang Gol

PALU, SULAWESI TENGAH – Penampilan perdana Perseba Baras di perdana Grup D Raksatama Cup 2017, gagal meraih kemenangan stelah ditahan imbang oleh PS Kabongan Utama skor 2-2, di lapangan Yonif 711/Raksatama, Selasa 21 Februari 2017.
Perseba Baras yang diperkuat pemain-pemain Liga Nusantara PS Matra, dipak harus puas berbagi angka sama-sama satu dengan Kabonga Utama, salah satu tim terbaik dari Kabupaten Donggala. Di laga ini sejatinya, Perseba Baras menargetkan kemenangan demi mengamankan peluang lolos ke laga berikutnya, tapi apa hendak dikata hasil seri jadi penentu pertandinan yang dipimping oleh wasit C nasional asal Sulawesi Tengah, Rahman Pontoh itu.
Dua pemain andalan Perseba Baras, Kaswin dan Akbar Usman, masing-masing mencatatkan namanya di papa skor. Gol pembuka dicetak oleh Kasim di babak kedua menit ke- 46. Kemudian dibalas oleh stiker Kabonga Utama, pada lima menit kemudia. Striker Igo Modrik mencetk gol balasan di menit ke- 51.
Sebelum pluit panjang, Perseba Baras sempat merayakan kemenangan karena sudah unggul skor 2-1, lewat gol yang dipersembahkan oleh Akbar Usman, di menit ke-88. Hanya berselang berselang dua menit kemudian gol penyama dari Kabongan Utama, lahir dari kaki Hermawansyah, tepat di menit ke-90, gol itu sekaligus gol penutup hasil seri 2-2, antara Perseba Baras melawan Kabongan Utama.
Disajikan Oleh Wartawan Olahraga Radar Sulteng : Egi Sugianto

Ikut Lagi Turnamen di Palu, Pemerintah Harusnya Perhatikan Prestasi Olahraga

Inilah kondisi pembangunan stadion BulucindoPasangkayu, yang memperihatinkan. Masih jauh dari bayang-bayangan kapa bisa digunakan.   
KECAMATAN BARAS – Tim sepak bola Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, kembali mengikuti turnamen sepak bola di Palu Sulawesi Tengah, kali ini ikut berkompetisi di turnamen Raksatama Cup 2017. Sebelumnya, Peseba Baras gagal lolos ke babak 16 Aditama Cup, yang juga dilaksanakan di Palu beberapa waktu lalu.
Terkait pemberangkatan pemain-pemain Perseba Baras ke Palu, membawa nama Kabupaten Mamuju Utara, ternyata menggunakan dana pribadi atau tanpa bantuan dari pemerintah setempat.  “Kami ke Palu ikut sebuah turnamen murni karena keinginan anak-anak akan sebuah prestasi, dan kami berangkat dana sendiri secara patungan untuk ongkos pulang pergi,” kata Manager Perseba Baras, Ramli, kepada wartawan Berita Matra, Selasa 21 Februari 2017.
Meski management Perseba Baras, tidak mempersoalkan soal ada tidaknya bantuan dari pemerintah terkait pembinaan olahraga di Kabupaten Mamuju Utara. Hal ini jelas memuka mata kita, kalau pemangku kepentingan tidak membuka diri membantu kemajuan prestasi olahraga.
“Kami ditanya teman-teman di Palu, apakah kami datang ke Palu dibiayai oleh perusahaankarena ditahu banyak perusahaan sawit di Mamuju Utara  ataukah dibiayai oleh pemerintah. Kami terpaksa menjawab tidak, karema memang tidak ada,” ucapnya.
Jika begitu kenyataannya, pertanyaanya dimanakah, Pengurus Komiten Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mamuju Utara, selaku induk organisasi olahraga di daerah, yang mengurusi semua pembinaan olahraga.
“Kami ke palu karena kasian anak-anak mau bermain bola dipertandingan resmi, sayang kalau bakat anak-anak kita tidak salurkan,” kata pengurus Perseba Baras Edi Kurniawan.

Melihat kondisi ini, sebenarnya pemerintah harus memberikan dukungan materi dan moril, sebab nama nama Kabupaten Mamuju Utara, dipertaruhkan bersaing dengan klub-klub besar di Palu, dengan sebuah prestasi olahraga. (bm) 

20 February 2017

Kabar Baik, Pemerintah Bangun Destinasi Wisata Pantai Pasangkayu

Ir H Agus Ambo Djiwa., MP,  dan Firman., S.Pi., MP, 
PASANGKAYU – Selain akan membangun monumen, Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara, juga akan melakukan penataan pesisir pantai pasangkayu melalui pembangunan Lanscape pantai pasangkayu.
Rapat koordinasi tentang rencana pembangunan monumen dan sarana lainnya di alun-alun Smart, di ruang kerja bupati, 16 Februari 2017 lalu. Bupati Mamuju Utara, Ir H. Agus Ambo Djiwa MP, menyampaikan bahwa wisata pantai adalah salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Mamuju Utara. Sepanjang batas utara kawasan pantai merupakan potensi yang dapat dioptimalkan. Disamping itu juga dapat menjadikan sebagai peluang untuk menghasilkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) kabupaten.
“Selain itu, dengan adanya kegiatan wisata akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Untuk itu perlu adanya perencanaan pembangunan tempat wisata baru atau perbaikan area wisata yang telah ada agar dapat mendukung lebih banyak kebutuhan masyarakat akan area wisata,” jelasnya.
Apa bila wisata tersebut, benar-benar direalisasikan tentunya wisata lokal masyarakat Mamuju Utara tidak mesti harus keluar daerah untuk keperluan berlibur, karena cukup di kota pasangkayu saja sudah dapat menikmati hari libur bersama keluarga.
Kepala Bappeda Mamuju Utara, Firman., S.Pi., MP, menyahuti penataan pesisir pantai sehingga akan diseriusi dalam program pemerintah susuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Utara.  Disadari bahwa selaman ini pantai pasangkayu hanya ramai saat hari libur saja, masyarakat yang berkunjung ke pantai juga relatif sedikit.
“maka dari itu tentunya Pemda Mamuju Utara akan menata dan membangun kawasan wisata pantai di Kota Pasangkayu sehingga ke depan pantai ini akan menjadi pantai yang indah dan mempunyai berbagai fasilitas,” kata Kepala Bappeda Mamuju Utara.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara, Budiyansa ST, menyebutkan bahwa desain untuk pembangunan alun-alun Kota Pasangkayu dan pantai pasangkayu sudah dirancang khusus. Sementara pembangunan Landscape dan air mancur RTH dengan dana sekitar 1,8 Milyar. (bm/rilis Humas Bappeda Mamuju Utara)

19 February 2017

Pemkab akan Bangun Monumen di Pasangkayu

Bupati Mamuju Utara, H Agus Ambo Djiwa, pemimpin rapat rapat koordinasi tentang rencana pembangunan monumen dan sarana lainnya di alun-alun Smart, yang berlangsung di ruang kerja bupati 16 Februari 2017 lalu.
PASANGKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Utara, akan membangun monumen di Kota Pasangkayu. Tidak tanggung-tanggung rencana pembangunan monumen ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,2 milyar.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi tentang rencana pembangunan monumen dan sarana lainnya di alun-alun Smart, yang dipimpin langsung oleh Bupati Mamuju Utara, H Ir Agus Ambo Djiwa, MP, di ruang kerja bupati, 16 Februari 2017 lalu.
Tidak hanya monumen Smart, Pemkab Mamuju Utara juga merencanakan penataan pesisir pantai pasangkayu melalui pembangunan Lanscape pantai pasangkayu. Nama monumen itu, juga belum dilauching secara resmi, tapi kabarnya nama monumen itu diberi nama “Smart City”.
Dalam rapat kali ini, dihadiri Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara, Budiyansa ST, Kepala Bappeda Mamuju Utara, Firman., S.Pi., MP  dan Anggota DPRD Mamuju Utara, serta para Staf Khusus Bupati.
Bupati Mamuju Utara, H Agus Ambo Djiwa, saat memberikan keterangan bahwa Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) Mamuju Utara menjadi suatu kebutuhan, pemerintah daerah diwajibkan mengalokasikan lahan untuk ruang terbuka hijau.
Dimana presentasenya, kata bupati berkisar 30 persen, dikarenakan pemerintah harus dapat mengontrol daerahnya agar supaya dapat menjadi daerah yang memiliki lingkungan yang sehat, sehingga dari itu pemerintah daerah akan mengembangkan alun-alun kota yang berintegrasi dengan membangun monumen dan sarana lainnya seperti sarana olahraga, kuliner dan lain-lain.
Sementara Kepala Bappeda Mamuju Utara, Firman., S.Pi., MP, mengatakan perencanaan pembangunan monumen di alun-alun Smart serta perencanaan pembangunan pantai pasangkayu merupakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Utara yakni “Mewujudkan Masyarakat Masyarakat Mamuju Utara Yang Sejahtera, Maju dan Bermartabat”.
Menurutnya selama pantai yang ada di Kota Pasangkayu tidak terlalu diminati pengunjung wisata lokal, dan biasanya aktivitas di sekitar pantai baru terlihat saat hari libur. Olehnya Pemda Mamuju Utara, akan segera menata menata dan membangun kawasan wisata pantai sehingga ke depan pantai pasangkayu akan menjadi pantai yang indah dan mempunyai berbagai fasilitas.
Dijelaskan bahwa manfaat RTHKP meliputi sarana untuk mencerminkan identitas daerah, sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan, sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial, meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan, menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah, sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja.
“Manfaat lainnya bisa dijadikan sebagai ruang evakuasi untuk keadaan darurat, memperbaiki iklim mikro dan meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan,” jelasnya.
Tarkait rencana pembangunan pantai tersebut, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju Utara, Budiyansa ST, mengaku bahwa desain untuk pembangunan alun-alun Kota Pasangkayu dan pantai pasangkayu sudah dirancang khusus.
“Untuk pembangunan Monumen dan sarana lainnya pada alun-alun Smart sekitar 2,2 milyar dan pembangunan Landscape dan air mancur RTH sekitar 1,8 Milyar,” kata Budiyansa. (bm/**)

Sumber Rilis Humas Bappeda Matra

16 February 2017

ABM Ungguli SDK, JSM-Hamas Paling Buncit

foto-fb-geoogle
PASANGKAYU - Pasangan calon Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) nomor urut (3). Ali Baal Masdar dan Enny Angraeny Anwar (ABM -Enny) terus memimpin peroleh suara di Pilgub Sulbar kali ini.
Berdasarkan pantauan Berita Matra hingga pukul 23.13 wita, Kamis (16/02/2017) malam, melalui website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan link (https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/sulawesi_barat), ABM-Enny, meraup suara terbesar dengan persentase sebesar 39,24 persen.
Hasil ini jelas mengalahkan pasangan unggulan nomor urut (1). H Suhardi Duka-Kalma Katta (SDK-Kalma), yang hanya mengoleksi dengan persentase perolehan suara sebesar 36,24 persen.
Berada diurutan paling buncit adalah pasangan nomor urut (2) Mayjen (Purn) Salim S Mengga dan Hasanuddin Mas'un (JSM-Hamas), dengan persentase perolehan suara sebesar 24,50 persen.
Data itu berdasarkan Hasil Hitung TPS (Form C1) Provinsi Sulawesi Barat, dengan data masuk sebesar 2.311 dari 2.756 TPS yang ada. (bm/**)

14 February 2017

Diduga Bagi-bagi Uang, Pendukung Paslon di Baras Ditangkap

PASANGKAYU - Pendukung salah satu tim pasangan calon (paslon) akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian dan Panwas Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, karena diduga akan melakukan money politic jelang pencoblosan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Barat.
Seperti yang dilansir Katinting.com, diketahui salah seorang warga Rusdi, yang sementara diduga pendukung Paslon Nomor 1 yakni SDK-Kalma, ditangkap di Desa Kasano Dusun Lambara Kecamatan Baras,  Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Selasa (14/02/2017) malam. Rusdi, ditangkap setelah pihak kepolisian dan Panwas Kecamatan Baras melakukan pengintaian terhadap gerak gerik pelaku. Diketahui saat itu, pelaku berhenti disalah satu rumah warga langsung ditangkap berikut barang buktinya.
Saat diperiksa Rusdi menggunakan mobil minibus nomor polisi DC 1246 XB, ia tidak berkutik saat mobil yang dikendarai digeledah oleh polisi dan Panwas dan berhasil didapati barang bukti uang tunai sejumlah Rp. 1.700.000,-, dua handphone dan sebuah kaset DVD dengan sampul gambar Paslon nomor urut 1 SDK-Kalma.
Selain itu Panwas juga melakukan pemeriksaan seorang petugas PPS Desa Bulu Parigi yang diduga mengantarkan uang kepada saksi paslon nomor urut tiga sebanyak tiga ratus ribuh rupiah.
Drs Nasrul Natsir, Ketua Panwas Mamuju Utara mengatakan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) dilakukan oleh pihak kepolisian karena curiga dengan gerak – gerik pelaku, setelah berhenti disalah satu rumah warga, mobil pelaku kemudian digeledah oleh pihak kepolisian dan berhasil mengamankan uang tunai, handpone dan sebuah kaset DVD.

Meski didapati dalam OTT, Rusdi tidak ditahan dan PPS yang diduga terlibat mengantarkan uang saksi, Panwas Matra akan dilakukan penyidikan. (bm/**)

Mahasiswa Ingatkan Pilih Pemimpin, Gunakan Hati Nurani

PASANGKAYU - Sejumlah mahasiswa bersama pengurus Lembaga Pelajar Mahasiswa (LPM) Matra Palu Sulteng, kembali turun di jalan Selasa (14/02/2017), dengan melakukan aksi damai “tolak money poltik” jelang Pilkada Proinsi Sulawesi Barat, yang akan digelar 15 Februari 2017.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.30 WITA ini, start dari bundaran tugu sawit dan berakhir di budanran Smart Kabupaten Mamuju Utara, Ketua Umum LPM Matra Palu Sulteng, Tasrun, didaulat memimpin jalan aksi tersebut.
Menolak money politik pada penyelenggaraan Pilkada Sulbar disuarakan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palu itu, mengingat beberapa hari terakhir isu soal adanya dugaan bagi-bagi uang, bengitu santer dibicarakan di beberapa daerah di provinsi Sulbar.
“Ini murni aksi damai. Kami turun di jalan melakukan orasi untuk menghimbau  masyarakat agar memilih pemimpin karena sesuai dengan hati nurani, bukan karena diiming-imingi uang dari Pasangan Calon tim pemenangan Paslon tertentu,” jelas Koordinasi Aksi, Tasrun, kepada Berita Matra.
Disampaikan bahwa massa aksi yang berjumah puluhan orang tersebut, adalah mahasiswa penduduk asli Kabupaten Mamuju Utara, dari daerah kecamatan berbeda-beda. “Aksi damai kali ini, kami anggap penting untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas menentukan pilihan, untuk lima tahun ke depan,” jelas mahasiswa Fisip Untad itu.
Menurutnya dalam menyambut Pilkada dengan harusnya mengedepankan kedewasaan berfikir, bersikap dan tanggung awab bersama dalam mensukseskan Pilkada yang damai. “Sebab sekali lagi, bahwa pilihan saudara akan menentukan masa depan Sulbar lima tahun kedepan. Perbedaan pilihan bukan untuk dibeda-bedakan, akan tetapi harus menjadi perekat persaudaraan, persatuan dan perdamaian agar kita tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan,” imbuhnya di mimbar orasi.

Sementara pantau Berita Matra, di lokasi mimbar bebas di alun-alun bundaran Smarat Palu, mahasiswa dengan atribut spanduk bertuliskan “Aksi damai” membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 17.00 Wita. (sdr/bm)