18 October 2018

Kecamatan Baras Mulai Laksanakan Asistensi Dokumen RKP Desa


PASANGKAYU - Pemerintah Kecamatan di lingkup Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai melaksanakan Asistensi Dokumen RKP Desa 2019. Kegiatan itu digelar di aula kantor Kecamatan Baras, Kamis (18/10 2018).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Camat Baras H Abd Rakhman U, SPd MPd, yang dihadiri oleh beberapa Kepala Desa (Kades) dan sekretaris desa. Diantaranya dari Desa Kasano, Buluparigi, Motu, Balanti, dan Desa Towoni.
Bertindak sebagai fasilitator kegiatan ini dipandu langsung oleh para pendamping desa pemberdayaan (PDP), Pendamping Desa Tekhnik Infrastruktur(PDTI) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) dari Kementerian Desa serta pendamping perencana yang melekat di Bappeda Litbang Kabupaten Pasangkayu.
Menurut salah satu pendamping desa dari Kementerian Desa, Rahmadi Usman, tahapan kegiatan dimulai dari musyawarah desa. Kemudian desa menyusun dokumen RKP dan dilanjutkan dengan menyesuaikan dokumen RKP sesuai dengan Permendagri 114 tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa dan permendagri 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa.
“Hari ini Kamis kemarin, red) kita sudah tiba pada tahapan menyesuaikan dokumen RKP,” katanya.
Sebagai pendamping Rahmadi Usman, mengingatkan agar desa yang akan menyusun dokumen RKP tersebut, ini tidak lepas dari rambu-rambu aturan yang ada.
“Karena aturan sudah ada, mula-mula desa melaksanakan musyawarah perencanaan di desa. maka kami berharap kepada semua desa agar mengacu ke aturan yang sudah ada,” imbuhnya.
Hal itu ditegaskan oleh para pendampin sehingga nantinya pembangunan di desa benar-benar menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
RILIS PENDAMPING DESA KEMENTERIAN DAN PENDAMPING LOKAL

Jelang Bursa Inovasi, PMD Berharap Identifikasi Program Berjalan


PASANGKAYU – Koordinator TAPM Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pasangkayu, Naharuddin, SE berharap agar semua kecamatan melakukan proses identifikasi program yang akan dibursakan dalam Program Inovasi Desa (PID) tahun ini.

Bursa Inovasi Desa sendiri sejatinya akan digelar di bulan Oktober ini, tapi menyusul adanya musibah gempa bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah yang berdampak ke Kota Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bursa itu ditunda dalam beberapa waktu ke depan.
“Semua kecamatan mulai melakukan proses. Proses itu untuk mengetahui identifikasi awal program yang akan dibursakan,” kata Naharuddin belum lama ini.
Menurutnya berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan, diketahui bahwa baru beberapa persen yang sudah mulai melakukan proses identifikasi awal, yang akan dibursakan dianggarkan dalam APBDes.
“Harapan kita di 2019 yang menjadi komitmen desa di dalam pelaksanaan bursa ini, desa mampu menjabarkan dalam dokumen minimal di RKP desa,” terangnya.
Jika belum bisa menganggarkan di 2019, lanjut Naharuddin, paling tidak desa sudah ada proses perencanaan di RKP untuk dilaksanakan paling lambat di 2020 mendatang.
“Kalau belum bisa di anggarkan di 2019, tapi kita berharap di 2020 sudah bisa dilaksanakan,” harapnya.
Dijelaskan munculnya ide kreatif dari masyarakat ataupun pemerintah desa betul-betul disupport dengan sinergitas yang ada mulai dari PMD sampai Bappeda untuk bagaimana mendorong desa terhadap inovasi produktivitas yang ada agar masuk dalam penganggran dokumen perencanaan desa
“Mudah-mudahan atas sinergitas ini PMD, Bappeda dan Stackholder yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi desa ini dapat mendorong bagaimana desa melakukan perencanaan yang lebih baik,” jelasnya.
Naharuddin, menambahkan sesunggungnya PID ini mucul agar bagaimana kualitas proses perencanaan itu semakin baik di masa yang akan datang.
Penulis Naskah : Egi Sugianto

17 October 2018

Inovasi Desa Pasangkayu Selangkah Lebih Maju di Sulbar


PASANGKAYU – Koordinator Provinsi Wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) P3MP-PID Sulbar, Nurhamzah SS, menilai pelaksanaan Inovasi Desa di Kabupaten Pasangkayu selangkah lebih maju daripada kabupaten lainnya yang ada di Sulbar.

Demikian disampaikan oleh Koordinator P3MP-PID untuk Sulbar itu, usai menghadiri pelaksanaan pelatihan Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) di Kabupaten Pasangkayu beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan bahwa pelaksanaan pelatihan sekaligus Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Program Inovasi Desa dan Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) adalah gerakan pertama kali untuk Inovasi Desa di Sulbar.
“Kabupaten Pasangkayu yang baru pertama kali melaksanakan pelatihan, sementara kabupaten lain masih berproses. Ini adalah penggerak awal dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Inovasi Desa,” katanya, Kamis 27 September 2018.
Disampaikan bahwa tahapan selanjutnya yang akan dilakukan anggota TPID yang sudah dibekali dengan pemahaman melalui pelatihan itu, selanjutnya akan berproses menangkap inovasi-inovasi desa yang kemudian akan dibawa ke bursa inovasi desa tahun ini.
“Bursa Inovasi Desa adalah ajang dimana akan terjadi pertukaran informasi pengetahuan sehingga akan muncul ide-ide inovatif untuk mendorong pembangunan desa maju dan sejahtera di Pasangkayu,” papar Nurhamzah.
Diharapkan dengan munculnya ide-ide inovatif melalui bursa tersebut, akan muncul komitmen di masing-masing pemerintahan desa untuk dimasukkan dalam perencanaan desa.
“Dan akan lebih ideal lagi kalau ditetapkan dalam APBDes di tahun 2019,” imbuhnya dengan serius.
Menurutnya salah satu indikator suksesi TPID ini adalah teranggarkannya kegiatan-kegiatan inovatif, sehingga seiring dengan tujuan TPID agar bagaimana pemanfaatan dana desa bisa berjalan sesuai yang diharapkan di tahun ke empat sejak dilaksanakan mulai 2015.
“Indikator penting dalam kegiatan Inovasi Desa adalah bagaimana kegiatan itu dapat memberi manfaat sebesar-besarnya ke masyarakat banyak. Makin banyak manfaat yang ditimbulkan tentu semakin banyak yang merasakan maka kualiatas dari inovasi lebih bangus,” demikian harapan Nurhamzah.
Penulis Naskah : Egi Sugianto

Seriusi Penanganan Kemiskinan, Pemerintah Siapkan Fasilitator SLRT


PASANGKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu, tengah menyiapkan fasilitator Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya menekan kemiskinan di daerah ini.



Sedikitnya ada 50 orang fasilitator yang telah disiapkan sebagai SLRT yang dibina melalui proses peningkatan kapasitas di aula kantor bupati Pasangkayu, Rabu 17 Oktober.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pasangkayu, Andi Nursaid, menjelaskan adanya pengadaan fasilitatot SLRT tersebut adalah hasil kerjasama antara Kementrian Sosial (Kemensos) RI dan Pemkab Pasangkayu.
Ke depannya, jelas Andi Nursaid, para tenaga fasilitator ini nantinya akan ditempatkan di desa-desa yang ada di Pasangkayu. Mereka bertugas untuk mengidentifikasi, menginventarisir serta menangani keluhan masyarakat miskin dan rentan miskin di Pasangkayu.
“Semua keluhan masyarakat miskin dan rentan miskin selanjutya diteruskan ke sekretariat SLRT kabupaten. Dengan demikian diharapkan keluhan masyarakat bisa ditangani secara cepat,” katanya.
Sementara Wakil Bupati Pasangkayu, Drs H Muhammad Saal, mengapresiasi atas kerjasama Kemensos RI yang telah memilih Pasangkayu sebagai sasaran program itu.
Dengan hadirnya fasilitator SLRT, ia berharap agar pendataan dan pemetaan masyarakat miskin dan rentan miskin di Pasangkayu bisa dilakukan dengan baik.
“Kami berharap agar para fasilitator yang terpilih ini bisa menjalankan tugasnya sebaik-baiknya. Saya juga berharap fasilitator SLRT bisa membangun kerjasama baik dengan para kepala desa,” harapnya.
Asnur EksposSulbar

15 October 2018

Kisah Paijan, Karyawan PT Mamuang yang Menargetkan 100 Kali Donor Darah Semasa Hidupnya


Laporan Wartawan : Egi Sugianto, Kecamatan Pedongga


Bertempat di Polibun PT Mamuang diselenggarakan kegiatan Donor Darah untuk bantuan korban gempa Palu, Donggala dan Sigi, Senin 15 Oktober 2018. Kegiatan itu adalah digelar melalui PT Astra Internasional Tbk, yang diikuti 100 orang karyawan dan staff.
Siang menjelang sore itu, dengan cuaca mendung dipadukan dengan gerimis sedang, tiba-tiba muncul salah satu Karyawan PT Mamuang yang bersemangat tinggi ingin berbagi melalui donor darah. Dia adalah Paijan ditemani salah satu anaknya.
Menariknya ternyata Paijan, yang merupakan alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Sulawesi Tengah itu, adalah pendonor aktif yang menargetkan 100 kali donor darah sebelum di panggil sang Ilahi. Sungguh mulia hati pak Paijan ini.
“Bang saya mau Salat dulu. Sebentar kita lanjutkan ceritanya,” kata Paijan meminta izin menunaikan ibadah salat Ashar terlebih dahulu.
Usai melaksanakan Salat, Paijan mulai menceritakan kembali pengalamannya yang ingin mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali sebelum ajal menjemput.
“Kalau tuhan memberi umur panjang saya ingin berbagi melalui donor darah sebanyak 100 kali, sebelum saya meninggal," ucapnya membuka percakapan.
Bapak dua anak kelahiran 11 November 1985 itu, tercatat di Palang Merah Indonesia (PMI) sudah 12 kali mendonorkan darahnya kepada orang yang ia tidak kenal.
“Mulanya saya mendapat kartu catatan dari PMI waktu saya ikut donor darah di Kota Manado Sulawesi Utara, dan sampai saat ini sesuai dicatatan saya sudah 12 kali ikut donor darah,” kenangnya.
Paijan, mengaku semenjak dipercaya sebagai karyawan Mandor di bagian Hama Penyakit Tanaman (HPT) PT Mamuang sudah sebanyak empat kali melakukan donor darah.
“Termasuk donor darah untuk korban gempa Palu, Donggala dan Sigi, yang akan saya ikuti ini,”
Dikatakan bahwa sebenarnya sudah ada 21 kali donor darah semasa hidupnya ketika dimulai mendonor darah sejak duduk dibangku SMA.
"Seingat saya sudah 21 kali donor, tapi yang tercatat baru 12 kali di buku catatan PMI," sebutnya.
Pak Paijan, menceritakan selama kurang lebih 4 tahun lamanya bekerja di PT Mamuang, pihak perusahaan sering sekali melaksanakan kegiatan donor darah termasuk saat dihari jadi 30 tahun PT Astra Internasional Tbk belum lama ini.
"Kalau pimpinan kami disini menginformasikan ada kegiatan donor darah pasti saya ikut karena hanya donor darahlah kita bisa berbagi," cerita Pak Paijan yang tinggal di Afdeling OL (lima) itu.
Menurutnya disaat orang membutuhkan dirinya untuk mendonorkan darahnya pasti ia akan membantu selagi masih bisa mendonorkan darah sesuai kelayakan yang ditetapkan oleh dokter.
"Kalau ada yang butuh saya pasti bantu kalau saya dinyatakan bisa. Karena setetes darah itu sangat bernilai tinggi melebih dari materi yang ada, makanya saya selalu terpanggil kalau ada yang membutuhkan dan tentu saya berikan secara ikhlas," terangnya.
Untuk diketahui Paijan, mulai tercatat di PMI sebagai pendonor aktif sejak 20 Maret 2016 silam.
"Saya menargetkan kalau bisa 4 kali dalam setahun melakukan donor, saya tidak melihat seberapa besar uangnya tapi yang saya lihat adalah sisi kemanusiannya," tambahnya.
Menurutnya diawal pertama kali mendonor darah sebenarnya sangat takut dengan tajamnya jarum suntik, tapi setelah mendapat penjelasan dari dokter bahwa mendonorkan darah itu, selain karena sehat rohani secara kesehtan juga bagus.
"Dulu saya takut tapi sekarang saya justru merasa lebih sehat setelah aktif berdonor darah," kata pemilik golongan darah A ini. (**)

Donor Darah untuk Korban Gempa di LTT Melebihi Target


PASANGKAYU – Kegiatan kegiatan donor darah berbagi untuk negeri bantuan korban gempa dan Tsunami Palu, Donggala dan Sigi yang digelar di Polibun PT Lestari Tani Teladang (LTT) melebih target, Senin (15/10/2018).



Hal tersebut disampaikan oleh Administratur PT LTT Dani Sitorus, terkait pelaksanaan donor darah yang berlangsung di Polibun LTT.
“Kalau dilihat dari peserta donor darah ini, sepertinya melebihi target,” katanya kepada wartawan.
Disampaikan bahwa awalnya khusus di LTT ditargetkan sekitar 100 orang pendonor dari kalangan karyawan dan staff. Tapi nyatanya setelah selesai dilaksankan sebanyak 150 kantong darah brhasil dikumpulkan.
“150 ini yang dinyatakan berhasil mendonorkan darahnya. Sementara yang minat ada sebanyak 180 orang,” ucapnya.
Menurutnya untuk keseluruhan PT Astra Internasional telah menargetkan sebanyak 200 kantong darah untuk disalurkan ke korban gempa Palu, Donggala dan Sigi melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Polewali Mandar.
“Awalnya secara keseluruhan kita targetkan sebanyak 200 orang dan ini pasti melebih target karena belum digabungkan data pendonor darah di PT Mamuang,” urainya.
Sementara diketahui bahwa pelaksanaan donor darah di PT Mamuang juga membludak yang diikuti sekitar 105 orang dan akan berlangsung hingga malam Senin (15/10/2018).
“Kemungkinan besar jumlah kantong darah yang berhasil dikumpulkan akan mendekati angka 300 kantong darah,” sebutnya.
Dani Sitorus, menambahkan bahwa kegiatan kemanusian melalui donor darah itu adalah lanjutan dari kegiatan sosial yang dilakukan PT Astra untuk membantu para korban gempa di Sulawesi Tengah.
“Kami juga sudah mengirim alat berat kesana (Sulawesi Tengah) dan mengirim tim evakuasi dan tim relawan medis untuk penangan kesehatan,” terangnya.
Dani Sitorus berharap agar kegiatan donor darah ini bisa meringankan beban para korban gempa khususnya yang lagi membutuhkan darah.
“Pihak PMI langsung akan mengirimkan ke Palu setelah dilakukan pemeriksaan di Polewali Mandar,” pungkasnya.
Penulis Naskah : Egi Sugianto

Ratusan Karyawan PT Mamuang Ikut Donor Darah untuk Korban Gempa


PASANGKAYU – Ratusan karyawan dan Staf PT Mamuang antusias menyambut kegiatan donor darah berbagi untuk negeri bantuan korban gempa dan Tsunami Palu, Donggala dan Sigi yang digelar di Polibun PT Mamuang, Senin (15/10/2018).



Kegiatan yang awalnya dijadwalkan pukul 13.00 Wita tersebut, terpaksa harus molor hingga pukul 16.00 Wita karena banyaknya minat pendonor darah yang sebelumnya dilaksanakan di PT Lestari Tani Teladang.
Meski harus menunggu lama, ternyata tidak menyurutkan semangat berbagi sekantong darah ditunjukkan oleh karyawan dan Staf PT Mamuang. Hal itu juga diperlihatkan oleh Administratur PT Mamuang Andi He Jaya, yang menjadi pendonor darah pertama yang digelar di Polibu PT Mamuang ini.
Menurut Andi He Jaya, awalnya sama sekali tidak terpikirkan kalau peserta donor darah dari kalangan karyawan dan staf akan membludak seperti itu karena sebelumnya juga baru dilaksanakan kegiatan serupa dalam rangka memperingati hari jadi astra.
“Awalnya kami hanya menargetkan sekitar 60 orang saja, tapi yang mendaftar lebih banyak dari itu,” katanya berbicang kepada wartawan.
Dikatakan bahwa kegiatan donor darah yang dilaksanakan di PT Mamuang bertujuan untuk membantu korban gempa di Palu, Donggala dan Sigi. Kegiatan ini melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Polewali Mandar.

“Kegiatan donor darah ini melalui program Nurani Astra berbagi untuk negeri,” jelasnya.
Disampaikan bahwa secara umum pihak Astra sudah mendistribusikan bantuan berupa sembako, juga ikut dalam evakuasi korban pasca gempa di Palu, Donggala dan Siggi. Tidak hanya itu, kegiatan lain seperti pemeriksaan dan penangan kesehatan juga telah dilakukan di Palu.
“Bahkan kami juga sudah menyiapkan air bersih di pengungsian dan terakhir juga dilakukan pemberian materi traumahealing di sana,” sebutnya.
Secara pribadi Andi He Jaya, menilai peran aktif karyawan dan staf PT Mamuang dalam peduli antar sesama adalah sesuatu yang sangat membanggakan karena sudah mau berbagi.
“Ini adalah bukti nyata dalam berbagi. Apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat untuk saudara-saudara kita agar Sulawesi Tengah Secara Umum bisa bangkit,” tandasnya.
Penulis Naskah : Egi Sugianto

Program Nurani Astra Wujud Komiten Berbagi untuk Negeri


PASANGKAYU – Program Nasional Nurani Astra yang diprogramkan oleh PT Astra Internasional Tbk, benar-benar dijalankan oleh beberapa anak perusahaan di Indonesia. Salah satunya yang dilakukan oleh anak perusahaan khususnya di Area Celebes 1 Provinsi Sulawesi Barat.



Kegiatan rutin Donor Darah Berbagi untuk Negeri akhirnya kembali digelar untuk merespons para korban gempa di bumi Tadulako Provinsi Sulawsi Tengah, yang saat ini masih banyak yang membutuhkan darah.
Dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupate Polewali Mandar, kegiatan Donor darah tersebut, sukses dilaksanakan di dua tempat terpisah yakni di PT Lestari Tani Teladang dan di PT Mamuang, Senin (15/10/2018).
Salah satu dokter yang dipercaya sebagai Ketua Posko Kesehatan Astra Palu, dr Sufri Halwi Mkes, mengatakan kegiatan Nurani Astra Donor Darah berbagi untuk negeri telah dilakukan di PT Lestari Tani Teladang dan di PT Mamuang.
“Kami dari tim medis sudah melakukan kegiatan donor darah ini. Sementara beberapa kantong dara yang terkumpul kita sudah titipkan di RS Ako Pasangkayu,” katanya kepada wartawan di Polibun PT Mamuang.
Disampaikan bahwa sejumlah kantong darah yang sudah berhasil dikumpulkan nantinya akan di kirim ke Kantor PMI Polman untuk diperiksa sebelum didistribusikan ke Palu, Donggala dan Sigi.
“Kita akan periksa dulu darah yang berhasil kita kumpulkan. Selanjutnya akan didistribusikan langsung kepada korban gempa melalui PMI Palu,” jelasnya.
Dikatakan bahwa kegiatan donor darah ini yang dilakukan oleh pihak astra adalah lanjutan kegiatan sebelumnya setelah fokus pada evakuasi korban dan layanan kesehatan medis dengan membuka posko terpusat di Kantor Astra Palu di Jalan Garuda.
“Mulainya pihak astra menargetkan 200 kantong darah, tapi saya melihat antusias para karyawan bersama staff di sini sangat antusia. Kemungkinan ini akan melebih target,” pungkasnya.
Penulis Naskah Egi sugianto

14 October 2018

Catatan Geng Kopi Kapro Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Donggala dan Sigi


Catatan : GENG KOPI KAPRO M2G
Peduli Bencana Gempa dan Tsnami Palu-Donggala-Sigi


Peristiwa bencana gempa dan tsunami yang menimpa saudara-saudara kita di Kota Palu, Donggala, dan Sigi sungguh menyita perhatian diseluruh belahan penduduk negeri ini.
Dalam persitiwa itu, sekejap rumah tempat mereka tinggal luluh lantak. Siapa yang mengira, mereka tiba-tiba kehilangan anggota keluarga yang dicintainya dan hampir semua infrastruktur lumpuh. Begitu juga dengan jaringan komunikasi, ruang-ruang publik, aliran listrik, rumah ibadah, sekolah,  dan lainnya. 
Memang, jarak mereka nun jauh di sana. Hanya lewat berita dan info di media sosial kita turut bersimpati atas kondisinya. Olehnya itu Geng Kopi Kapro M2G turut andil membantu para korban gempa di pulau sulawesi ini.
Geng Kopi Kapro yang beranggotakan puluhan orang ikut turut serta membagikan bantuan langsung ke Pengunsi, khususnya di Wilayah Kelurahan Duyu Kecamatan Palu Barat, Kota Palu Sulawesi Tengah  berupa pakaian dan makanan.
Salah seorang anggota Geng Kopi Kapro M2G, Hasran, yang saat itu langsung mengutus satu rang untuk melakukan survei tempat pengungsian bencana gempa tsunami di Palu Donggala karena melihat di media sosial masi banyak yang belum mendapatkan tenda tenda dan kebutuhan yang lain.
Saat itu, Sabtu 13 Oktober 2018, atas kerjasama yang baik Geng Kopi Kapro mampu mengumpulkan, sembako untuk disalurkan ke tempat pengungsian. Sehingga masyarakat yang ada di wilayah itu merasa sangat terbantukan atas aksi yang dilakukan oleh Geng Kopi Kapro.
Laporan dari tim Geng Kopi Kapro 

Berikut foto-foto dokumentasi Geng Kopi Kapro 







Peduli Gempa dan Tsunami PT Mamuang akan Laksanakan Donor Darah


Pasangkayu - Jika tida ada aral melintang PT Mamuang kembali menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan yakni kegiatan donor darah dengan tujuan untuk membantu para korban gempa di Palu Donggala dan Sigi.


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Adimistratur PT Mamuang, Andi He Jaya itu, dikemas dalam bingkai “PT Mamuang Peduli" yang dijadwalkan digelar di Polibun Mamuang Senin siang (15/10/2018).
Menurut HSE Officer Argo Susanto, kegiatan donor darah memang sudah sering dilaksanakan di lingkungan PT Mamuang. Namun kali ini kegiatan donor darah tersebut diperuntukan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah.
“Kami menyelenggarakan kegiatan ini, karena kami mendapati informasi banyak korban gempa di Palu Donggala, dan Sigi yang membutuhkan darah,” katanya Minggu (14/10/2018).
Disampaikan bahwa kegiatan donor darah akan ditargetkan sekitar 50 kantong darah dai para pendonor karyawan PT Mamuang dan masyarakat sekitar.
“Besok siang (SENIN 15 OKTOBER 2018) akan laksanakan di PT Mamuang dengan melibatkan tenaga medis yang ada,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini kiranya dapat membantu meringankan penderitaan para korba gempa di Palu, Donggala dan Sigi.

Laporan : CD Penggalangan, PT Astra Agro Lestari