13 October 2018

Sekretaris FORMAT Jadi Pemateri Jurnalistik di Universitas Muslim Maros


MAROS – Sekretaris Forum Wartawan Mamuju Utara (FORMAT) Kabupaten Pasangkayu, Indra Anwar mendapat sambutan dan kepercayaan dikalangan mahasiswa Universitas Muslim Maros (Umma) Kabupaten Maros Sulsel baru-baru ini.
Ia...wartawan Korespondensi Saudagar wilayah Kabupaten Pasangkayu ini, dipercaya membawakan salah satu materi Jurnalistik pada Seminar Jurnalistik yang digelar Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muslim Maros (Himabas FKIP UMMA) bekerjasama dengan DPC PWRI Kabupaten Maros.



Seminar yang diikuti ratusan mahasiswa ini berlangsung di aula Baruga A Kabupaten Maros Provinsi Sulsel. Selain Indra Anwar juga dihadiri Redaktur Harian Fajar, Imam Zulkifli yang membawakan materi “Cukup Sebar Kasih Sayang, Hoaks Jangan”.
Indra Anwar, yang tampil sebagai pemateri kedua tentang bahasa Jurnalistik banyak menjelaskan seputar bahasa yang layak dalam mengolah sebuah berita.
“Bahasa Jurnalistik memiliki Varian tersendiri atau ragam tersendiri namun tetap mengikuti kaidah Kebahasaan seperti EYD,” jelasnya.
Disampaikan ciri-ciri bahasa hasil prodak Jurnalistik, diantaranya sederhana, Padat, lugas, jelas, dan menarik sehingga informasi yang dituangkan dalam sebuah berita benar-benar tersampaikan dalam sebuah tulisan.
“Sebenarnya menjadi menjadi seorang penulis itu susah-susah gampang asalkan kita mengetahui prinsip-prinsip jurnalis itu sendiri,” katanya.
Dekan FKIP UMMA HIkmah Rusdi memberi apresiasi kepada peserta yang mengikuti seminar Jurnalistik. Dirinya menyampaikam bahwa peserta yang hadir di aula pendopo merupakan orang-orang pilihan.
“Saran saya kepada peserta agar mengikuti sebaik-baik mungkin,"ungkapanya. (an/bm/A1)

Bantu Korban Gempa di Silae, PT Astra International Tbk Turunkan Dokter Muda


PALU – Sebagai bentuk kepedulian PT Astra International Tbk terhadap korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kab Sigi dan Kab Donggala, Sulawesi Tengah, melalui Program “Nurani Astra” langsung merespons cepat dengan memberikan bantuan pengobatan kepada masyarakat.



Program Nurani Astra yang dipusatkan di Posko Garuda Nurani Astra Kota Palu tersebut, kembali menurunkan dokter muda relawan dari PT Mamuang yang dipimpin oleh dr Fatimatuzzarah, untuk menjangkau korban gempa di wilayah Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu, Jumat (12/10/2018).
Dalam kesempatan itu, dr Fatimatuzzarah, menyatakan bahwa aksi kemanusian itu sengaja dilakukan agar dapat meringankan beban para korban bencana.
“Kami bertugas dengan niat mulia untuk memberikan bantuan pengobatan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala. Semoga apa yang dilakukan ini bisa membantu saudara-saudara kita yang ada dipengungsian,” ujarnya.
Sebagai dokter ia berharap dengan adanya bantuan medis ini dapat meringankan beban para korban bencana, sehingga Kota Palu, Sigi dan Donggala bisa bangkit dari keterpurukan.
“Palu harus bangkit dan kami sebagai relawan siap membantu,” terangnya bersemangat.
Sebelum diturunkannya tim medis di Wilayah Keluruahan Silae, informasi awal didapatkan dari salah seorang warga yang berobat ke Posko terpusat yang Jalan Garuda Kota Palu.
“Kami turun ke Silae karena ada informasi dari masyarakat bahwa di posko pengungsian di sekitar rumah mereka di daerah Silae belum terjamah bantuan medis sama sekali. Untuk itu kami langsung turun,” katanya menambahkan.
Ketua RT di Kelurahan Silae, Ridwan mengakui bahwa turunnya tim medis dari PT Astra Internasional adalah kunjungan bantuan medis pertama yang sampai di Silae.
“Saya sebagai ketua RT sangat berterima kasih kepada relawan di Posko Garuda Nurani Astra dan seluruh keluarga besar PT Astra International Tbk. Ini sangat membantu buat masyarakat Kelurahan Silae,” katanya berkata jujur.



Sementara jumlah pasien yang didapat oleh Tim Medis Posko Garuda Nurani Astra di daerah tersebut berjumlah 15 orang yang terdiri dari 4 orang pria, 6 orang wanita (wanita hamil 2) dan anak-anak berjumlah 5 orang. Penyakit yang ditemukan berupa ulkus e/r pedis, gatal-gatal, batuk, pilek, pusing berputar dan demam.
Khusus untuk pasien yang menderita ulkus saat tim datang ditemukan berbau busuk, kaki pasien bengkak karena terlalu lama digantung. Tim melakukan rawat luka, pembersihan (sterilisasi) dan dibuang nanahnya lalu ditabur antibiotik. Tim pun melakukan edukasi kesehatan kepada seluruh masyarakat di daerah tersebut.
Laporan Humas PT Astra Internasional Tbk


10 October 2018

Dihari Terakhir Tanggap Darurat, PPNI Pasangkayu Salurkan Bantuan ke Palu


PASANGKAYU - DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pasangkayu, mengirim 11 orang personil untuk membantu para korban gempa dan Tsunami Palu, Donggala dan Sigi, Kamis (11/10/2018).



Pengiriman tim perawat ini dilakukan bertepatan dihari terakhir masa tanggap darurat untuk evakuasi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Perawat Pasangkayu dengan sprit bertitel “Merawat Luka, Meraju asa” ini telah mendonasikan uang tunai sebesar Rp 5.647.000. Selain itu para perawat ini juga mengirim beberapa paket dengan rincian 185 paket sembako (Beras, telur, minyak goreng,mie instan,gula), 62 paket Personal hygiene kit (sabun, pasta gigi, sampo, sikat gigi), 51 Paket bayi (susu formula 0-3 tahun, popok, minyak telon) dan air mineral serta 10 karung beras.
Menurut koordinator tim Suardi, AMK peduli gempa ini PPNI Pasangkayu telah membuka donasi untuk korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala-Sigi untuk disalurkan langsung ke korban di tempat pengungsian.
“Kami buka sejak sejak 5 Oktober dan hari ini adalah gelombang pertama kami mulai menyalurkan ke Palu,” katanya
Dikatakan bahwa apa yang dilakukan PPNI Pasangkayu adalah murni aksi sosial agar para korban mendapatkan bantuan lebih cepat dan merata.
“Kami berharap agar saudara-saudara kita yang terkena dampak bebannya dapat berkurang dengan adanya bantuan dari kami perawat dan masyarakat umum yang telah berpartisipasi,” harapnya.

Penulis Egi Sugianto


6 October 2018

Pemuda di Duripoku Salurkan Bantuan ke Sigi

Pasangkayu - Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di daerah tetangga Donggala-Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menarik simpati masyarakat di Kabupaten Pasangkayu, khususnya dikalangan pemuda di Desa Saptanajaya Kecamatan Duripoku.


Sejak Selasa 2 Oktober 2018 lalu, anak muda di daerah tersebut, langsung mendirikan posko dan penggalangan dana untuk korban gempa yang di pantau langsung oleh Camat Duripoku Elsi SE MAP.
Puluhan pemuda dari berbagai kalangan ini, juga dilibatkan dua orang Pendamping Tenaga Perencana Desa Bappeda Litbang Pasangkayu, yakni Aryo dan Hendrik. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan dan simpati untuk Donggala-Palu-Sigi.
"Kami turun di jalan melakukan penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian kami anak muda di Kecamatan Duripoku," kata salah seorang relawan.
Sementara Camat Doripoku Elsi, mengapresiasi aksi positif yang dilakukan anak muda di wilayah pemerintahan yang dipimpinnya. Ia menyatakan bahwa aksi tersebut adalah murni kegiatan sosial sebagai bentuk empatik warga Doripoku.
"Kami bangga dengan pemuda dan pemudi yang peduli terhadap bencana yang menimpa saudara-saudara kita yang ada di tanah kaili sana," kata Elsi.
Camat Duripoku berharap dengan adanya bantuan tersebut kiranya dapat membantu meringankan beban para korban.
"Saya berharap aksi sosial semacam ini bisa terus digalakkan di kalangan anak muda di Duripoku. Dan apa yang dilakukan ini bisa bermanfaat bagi korban yang ada di Donggala Palu dan Sigi," harapnya.
Tepat pada Jumat 6 Oktober 2018, bantuan itu mulai disalurkan ke Kabupaten Sigi berupa pakaian bekas dan pakaian baru, selimut, pakaian dalam, perlengkapan mencuci, beras, masker, indomie dll. 
Tidak hanya itu para pemuda ini juga berhasil mengumpulkan uang tunai dari berbagai donatur di Kecamatan Duripoku sebesar Rp.7.526.000. 

Laporan khusus tim relawan Doripoku







5 October 2018

Bantu Korban Gempa, Mobil Bulog Makassar Alami Kecelakaan di Pedanda


Pasangkayu – Iring-iringan mobil milik gudang bulog Makassar Sulsel yang bermuatan logistik bantuan korban gempa Donggala-Palu, mengalami kecelakaan di Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Pasangkayu, Jumat (5/10/2018).



Dari informasi yang dihimpun di TKP, kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 09.00 WITA. Dimana mobil Hilux dengan Nomor Polisi DD 8753 RL yang dikemudikan oleh Zubair tiba-tiba oleng dan menabrak salah satu rumah di daerah tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
“Ada banyak mobil lewat yang bermuatan logistik bantuan. Yang dari Makassar ini tiba oleh dan menyeruduk rumah warga,” kata Budi, salah seorang warga.
Sementara Zubair, yang diketahui pemilik mobil ini, langsung diamankan oleh pihak lantas Polres Matra. “Sudah ada polisi yang datang. Tadi saya lihat sopirnya (Zubair) dibawa ke Polres,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan dilokasi mobil tersebut, mengalami rusak berat di bagian depan. Parahnya rumah warga tanpa penghuni yang diketahui milik warga atas nama Milu, juga ambruk.
“Rencananya, iringan-iringan mobil Bulog dari Makassar itu mau menuju ke Palu untuk menyalurkan bantuan,” sebut warga nama Fikar. (bm)

Lainnya Mengungsi, Sejumlah Sarjana Sibuk Daftar CPNS di Pasangkayu

Pasangkayu - Gempa bumi yang mengguncang Donggala-Palu juga berdampak ke Kota Pasangkayu. Pristiwa ternyata tak menurunkan semangat dan rasa kawatir para sarjana yang di Pasangkayu dan sekitarnya. Pasalnya saat warga sibuk  ngungsi, sejumlah sarjana ini justru sibuk mendaftar CPNS secara online.



Pemandangan ini sungguh berbanding terbalik saat yang lain tengah mengamankan diri ditempat pengungsian bersama keluarganya karena trauma gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala. Dimana para sarjana memenuhi warkop untuk daftar CPNS secara online beberapa waktu lalu.
Salah seorang pendafar CPNS Firman, menngaku pendaftaran CPNS dilakukan karena takut ketinggalan  waktu pendaftaran yang diberikan  pemerintah meskipun saat ini jaringan belum stabil.
“Kita takut ketinggalan dengan dedline waktu pendafaran makanya kami datang ke warkop untuk mendaftar meski teman-teman yang lain masih mengungsi,” katanya.
Menurutnya ia dan rekan-rekanya harus segera menyelesaikan pendaftaran CPNS agar tahap demi tahap bisa dilalui dengan baik. Apa bila tidak segera melakukan pendaftaran, kata dia tentu akan menyusahkan ketika batas waktu pendaftaran mendekati tutup.
“Yang kita buru-buru mendatar juga karena listrik dan jaringan, karena setelah gempa ini sudah listrik dan jaringan,” tukasnya.  (bm)

 Lainnya Sibuk Mengungsi, Sejumlah Sarjana Justru Sibuk Daftar CPNS di Pasangkayu
Pasangkayu - Gempa bumi yang mengguncang Donggala-Palu juga berdampak ke Kota Pasangkayu. Pristiwa ternyata tak menurunkan semangat dan rasa kawatir para sarjana yang di Pasangkayu dan sekitarnya. Pasalnya saat warga sibuk  ngungsi, sejumlah sarjana ini justru sibuk mendaftar CPNS secara online.
Pemandangan ini sungguh berbanding terbalik saat yang lain tengah mengamankan diri ditempat pengungsian bersama keluarganya karena trauma gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala. Dimana para sarjana memenuhi warkop untuk daftar CPNS secara online beberapa waktu lalu.
Salah seorang pendafar CPNS Firman, menngaku pendaftaran CPNS dilakukan karena takut ketinggalan  waktu pendaftaran yang diberikan  pemerintah meskipun saat ini jaringan belum stabil.
“Kita takut ketinggalan dengan dedline waktu pendafaran makanya kami datang ke warkop untuk mendaftar meski teman-teman yang lain masih mengungsi,” katanya.
Menurutnya ia dan rekan-rekanya harus segera menyelesaikan pendaftaran CPNS agar tahap demi tahap bisa dilalui dengan baik. Apa bila tidak segera melakukan pendaftaran, kata dia tentu akan menyusahkan ketika batas waktu pendaftaran mendekati tutup.
“Yang kita buru-buru mendatar juga karena listrik dan jaringan, karena setelah gempa ini sudah listrik dan jaringan,” tukasnya.  (bm)

Semburan Air Dari Tanah Gegerkan Warga Baras


Pasangkayu - Belum lama  warga dikagetkan semburan lumpur mengeluarkan api di Mamuju Tengah, kali ini warga kembali digegegerkan semburan air yang keluar di  Dusun Salukaili Desa Kasano Kecamatan Baras Kabipaten Pasangkayu, Kamis (4/10/2018).



Penomena kemunculan  semburan air ini tepatnya dalam cafe warga itu menimbulkan banyak spekulasi. Pasalnya semburan air di bawa tanah tepat dalam cafe yang diduga tempat perkumpulan  muda-mudi.
Salah seorang waga Andi Hendra, mengaku kaget atas kemunculan air itu. Namun ia belum bisa memastikan semburan  air keluar dari tanah ini apakah mengandung gas atau tidak, tapi ia menduga akibat  getaran tanah yang disebabkan gempa bumi beberapa waktu lalu.
“Air ini sudah tiga hari muncul. Kami menduga ini gara-gara gempa di Donggala- Palu,” katanya.
Menurutnya setelah kemunculan semburan air itu, warga sekitar mulai panik karena masih dalam sesuana trauma gempa yang terjadi di Donggala-Palu.
“Tapi kembali lagi kita berfikir karena disini ada sumur bor. Terlepas dari itu, kita berharap ada tim ahli yang turun mengecek agar bisa dipastikan tidak mengandung gas dan agar masyarakat juga bisa tenang,” harapnya.
Disampaikan bahwa menurut keterangan dari masyarakat kemuculan semburan air ada sekitar lima titik. “Tapi hanya satu ini yang besar tepat di dalam rumah,” sebutnya.
Lokasi semburan air terletak di bagian selatan wilayah pasangkayu ini, mulai didatangi sejumlah warga yang penasaran menyaksikan secara langsung semburan air dari bawaah itu. (bm)

2 October 2018

Bantu Korban Gempa, Pemda Pasangkayu Buka Rest Area Dapur Umum


Pasangkayu -  Salah satu bentuk keprihatinan terhadap korban gempa daerah tetangga Donggala-Palu Sulawesi Tengah (Sulteng), Pemda Kabupaten Pasangkayu bersama masyarakat menggerakkan seluruh kemampuan untuk membantu para korban dengan menyalurkan bantuan sejak, Senin 1 Oktober 2019.



Kabupaten Pasangkayu yang berjarak sekitar 120 KM adalah salah satu daerah yang bisa di akses lewat jalur darat ketika mendrop bantuan menuju Donggala-Palu. Sadar akan hal itu, Pemkab Pasangkayu berinisiatif dengan membangun Posko Dapur Umum (Rest Area) yang dimotori langsung oleh Bupati Pasangkayu Ir H Agus Ambi Djiwa MP.
Kabag Humas Pemda Pasangkayu, Suri Fitria, menyampaikan Posko Dapur Umum (Rest Area) tersebut, akan difungsikan sebagai tempat area peristirahatan bagi para pengungsi yang melintas di Kabupaten Pasangkayu. Sebaliknya juga dibuka untuk umum bagi para penyalur bantuan dari berbagai daerah ketika ingin melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.
“Posko Dapur Umum dan Rest Area ini adalah iniseatif bupati sendiri. Kiranya dengan posko ini membantu saudara-saudara kita yang lagi tertimpah musibah,” katanya, kepada wartawan Selasa 2 September 2018.
Menurut dia, dengan adanya Posko Dapur Umum atas kerjasama yang baik dengan dengan rumah sakit setempat dan instansi erkait lainnya untuk memberikan pelayanan umum dilengkapi dengan pemberian obat-obatan para korban gempa.
“Semua pihak terlibat disini, ada dari tim medis dan PMI bekerja sama dengan BPBD Pasangkayu dan lain-lainnya,” ucapnya.
Untuk diketahui Posko Dapur Umum atau Rest Area itu ditempatkan di alun-alun bundaran smart atau tepat di depan Masjid Al-Madaniah Pasangkayu.
“Kami berharap titik ini dapat jadi titik temu berbagi informasi logistik sehingga bisa bermanffat kepada kepada saudara-saudara kita, baik yang lagi mengungsi juga maupun yang akan mengirim bantuan kesana,” pungkasnya.
Egi Sugianto

Pasca Gempa Palu, Warga Pasangkayu Antre di SPBU Berjam-jam


Pasangkayu – Empat hari pasca gempa di Donggala-Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) juga berdampak pada kelangkaan pasokan BBM di sejumlah SPBU. Tidak hanya di Palu, di daerah tentangga seperti di Kabupaten Pasangkayu juga mengalami hal serupa.



Kelangkaan pasokan BBM terlihat jelas di Kabupaten Pasangkayu sejak beberapa hari terakhir yang memaksa kendaraa antre berjam-jam di SPBU Bulucindolo Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Selasa 2 September 2018.
Salah seorang warga Aryo, menuturkan bahwa kelangkaan BBM di Pasangkayu menyisahkan cerita bercampur keluhan tersendiri. Pasalnya setiap pengendara yang hendak mengisi BBM harus rela antre berjam-jam.
“Tadi saya mengisi BBM ikut antre sekitar dua jam lebih. Baru kali ini saya antre panjang,” katanya.
Disampaikan bahwa sejak ia memasuki SPBU Bulucindolo di Pasangkayu dari jam 16.45 Wita, nanti baru jam 19.12 Wita baru selesai dan meninggalkan SPBU. “Kondisi seperti ini sudah terjadi dari 3 hari yang lalu. Mungkin ini pengaruh gempa di Palu, tapi kami beruntung masih dapat bensin,” ucapnya.
Atrean panjang sekitar 300 meter dari SPBU itu terjadi disebabkan tidak berfungsi penjualan pengecer. Belum lagi banyaknya warga yang dari luar Palu yang akan bepergian arah ke Makassar ikut mengisis BBM di Pasangkayu. (bm)

1 October 2018

Belum Bisa Dipastikan Kapan Aliran Listrik dari Palu Bisa Normal

Pasangkayu – PT PLN (Persero) Rayon Pasangkayu, belum bias memastikan kapan aliran listrik dari Sulewana Poso Energy-Palu Sulawesi Tengah bisa normal masuk ke Kota Pasangkayu, pasca gempa magnitudo 7,4 di Donggala-Palu Sulawesi Tengah.



Demikian disampaikan oleh Manager PLN Rayon Pasangkayu, Mansyur Yunus, terkait kondisi kelistrikan di daerah pasa gempa yang terjadi beberapa waktu lalu. Meski demikian pihaknya tetap akan berupaya agar aliran listrik dibeberapa wilayah bisa dialiri menggunakan PLTD.
“Kalau dari Palu kami belum bisa pastikan. Soalnya banyak sekali tiang tumbang pasca gempa,” katanya di Kantor PLN Area Pasangkayu, Selasa 2 Oktober 2018.
Sebagai manager, Masnyur Yunus, menghimbau kepada masyarakat pasangkayu agar bisa bersabar karena pihak PLN Rayon Pasangkayu sudah berupaya melakukan perbaikan bersama tim bantuan dari Kota Makassar, Polewali dan Majene.
“Mohon bersabar, kami tetap melakukan upayakan pemulihan di pasangkayu agar bisa cepat ditangani dan bisa cepat terealisasi agar menyala kesluruhan,’ ucapnya.
Disampaikan bahwa untuk saat ini, kekuata dua pembangkit PLTD yang sudah menyala mampu menghasilkan listrik dengan kekuatan 600 kw. Riniannya satu induk PLTD bisa menghasilkan hingga 250 kw.
 “Kemungkinan akan bertambah karena malamnya ada beban puncak dan mesin lain sementara dibenahi,’ jeleasnya.
Sementara dua mesin PLTD yang beroperasi rata-ratanya bisa menghabiskan hingga 1.600 liter bahan bakar dalam sehari. “Dalam kondisi seperti ini, kami berharap kepada masyarakat agar bisa menghemat listriknya mengurangi pemakaian yang tinggi-tinggi,” imbuhnya. (bm)