27 May 2017

Udin Sarjo Akan Hengkang dari PDI-P

Safaruddin Kadulu
PASANGKAYU - Safaruddin Kadulu, menyatakan sikap bakal mundur sebagai kader DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Mamuju Utara. Meski akan hengkang dari partai berlambang banteng moncong putih itu, namun tidak mengurungkan niat maju bertarung di bursa Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 mendatang.
Hengkangnya Safarudddin, alias Udin Sarjo dari PDI-P Matra disinyalir mampu mempengaruhi kuota peraihan kursi di Dapil Satu Bambarasa (Bambalamotu, Bambaira, dan Sarjo). Sehingga petahana PDI-P dari Dapil Satu, tak lain adalah Ketua DPRD Matra, H Lukman Said SPd, yang dipastikan bakal banting tulang bekerja semaksimal mungkin meraih kembali kursi di Pileg 2019 nanti.
Didepan wartawan beberapa waktu lalu, Udin Sarjo, mengatakan tidak main-main akan mundur dari kader partai besutan mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri ini. Kata dia, alasan meninggalkan partai yang membesarkan namanya bersama bupati dua periode, H Agus Ambo Djiwa ini, dikarekanan sekitar ribuan pendukung fanatiknya menginginkan itu.
“Para pendukung inginkan saya duduk di Parlemen Matra, jadi solusinya harus hengkang dari PDI-P," ungkapnya.
Udin merupakan Kontraktor Lokal Matra ini, menambahkan, niatnya untuk mundur dari PDI-P telah disampaikan langsung kepada Ketua Umum PDI-P Provinsi Sulbar, tak lain Bupati Matra H Agus Ambo Djiwa.
Namun Bupati Agus sekadar memintanya untuk mempertimbangkan dengan baik, jangan sampai menyesal dikemudian hari nanti.
"Saya bilang ke pak Bupati (Agus Ambo Djiwa) ini permintaan pendukung, maka saya tambah yakin untuk hengkang dari PDI-P," jelas pria berkaca mata ini.
Menurut Udin, saat ini belum ada partai politik yang jelas mengantarkanya maju di Pileg 2019. Hanya saja ada beberapa parpol yang menginginkan dirinya bergabung, namun ia belum memutuskan dengan parpol mana akan bergabung. Parpol yang meminangnya bergabung, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, PERINDO, dan PAN.

"Parpol paling dekat adalah PAN, sebab saya dekat sekali dengan Pak Uksin,Ketua PAN Matra. Semoga aja berkah karena semua parpol sama saja,"pungkasnya. (A1/bm firmansyah)

25 May 2017

Ratusan Anak di Masimbu, Sambut Ramadan dengan Pawai Obor

Ratusan anak di Kelurahan Baras melakukan pawai obor keliling, dalam rangka menyambut bulan suci ramadan.
BAMBALOKA - Dalam rangka menyambut bula suci Ramadan, ratusan siswa SDN 001 Masimbu, bersama anak-anak se Kelurahan Baras, Kecamatan Baras, menggelar pawai obor yang dipusatkan di lapangan sepak bola PS Baras, Kamis malam, 25 Mei 2017.
Salah satu Guru SDN 001 Masimbu Takdir, mengatakan tujuan menyatukan anak-anak melakukan pawai obor ini, sebagai upaya menyatukan anak-anak dalam menyambut bulan suci Ramadan.
"Pawai obor ini untuk menyambut bulan suci ramadan, dan ini sudah setiap tahun dilakukan," katanya kepada Berita Matra.
Dikatakan bahwa selain mempererat silaturahmi, pawai obor juga untuk mengangkat kembali budaya ummat muslim sebelumnya, dimana saat menyambut bulan suci Ramadan dilakukan pawai keliling dengan obor terbuat dari bambu.
"Sebenarnya ini spontanitas dilakukan anak-anak, karena awalnya hanya para siswa kami yang diberitahukan, dan ternyata juga diikuti anak-anak lainnya, dan termasuk anak remaja," ucapnya.

Sementara salah seorang anak yang ikuti pawai obor, Andri, berharap agar ke depannya bisa lebih meriah lagi. "Ikut pawai, kampung kita lebih ramai. Saya kegiatan seperti ini terus diadakan," harapnya. (A1/bm).

24 May 2017

Tingkatkan Disiplin Pegawai, Camat Pasangkayu Terapkan Apel Pagi dan Sore



Firdaus S.Sos
PASANGKAYU – Ada pemandangan berbeda ketika, Firdaus S.Sos, dilantik menjadi Camat Kota Pasangkayu, ketika menerapkan satu terobosan baru yang mewajibkan semua pegawai dan Staf PNS di kantor tersebut, mengikuti apel pagi dan sore.
Apa yang dilakukan mantan Kabid Pemuda dan Olahraga ini, patut diacungi dua jempol karenya diyakini terobosan itu dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai dan staf, khususnya pada Pemerintah Kecamatan Pasangkayu, yang merupakan ibu Kota Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat itu.
“Saya coba menegakkan aturan apel dua kali dalam sehari ini, dasarnya untuk mempererat hubungan tali silaturahmi di kantor Camat,” katanya, kepada wartawan, Rabu, 24 Mei 2017.
Dia menyebut, bahwa apa yang dilakukan ini sebelumnya tidak pernah dilakukan di kantor Camat Pasangkayu dengan menggelar rutinitas apel pagi dan sore.  “Jadi memang perlu penyesuaian dulu agar kebijakan ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” ucapnya.
Menurutnya kegiatan apel pagi dan sore, prinsipnya untuk membiasakan disiplin staff dan tenaga honorer sebagai pelayan masyarakat. katanya, kegiatan apel ini pula diberi respons positif oleh Bupati Matra, Ir H Agus Ambo Djiwa MP, sehingga mampu meningkatkan kinerja demi pelayanan optimal terhadap masyarakat Pasangkayu.
"Tadinya mereka (Staff) enggan hadir mengikuti apel, namun disadari betul faedahnya cukup baik. Kini Mereka langsung mengikuti aturan apel itu dengan baik," terangnya.
Mantan Ketua Kerukunan Wasit di Matra ini, menyadari betul bahwa terobosan baru apel itu tetap akan mendapat kendala. Karena kadang sebagian staff datang kantor tidak tepat waktu. “Berkat aturan apel ini tidak ada lagi yang malas datang ke kantor camat. Dan saya selalu hadir memimpin apel pagi dan sore hari,” kata Firdaus.
Dikatakannya kegiatan apel pagi, dimulai pukul 07.30 Wita, sementara apel pulang sore hari mulai pukul 04.00 Wita. (A1/bm/firmansyah)

LSM KIPFA Polisikan Aliansi Firman Bappeda

Surat resmi laporan kepolisian dan Bukti SMS yang diterima
yang mengandung unsur intimidasi.
PASANGKAYU - Ketua LSM KIPFA Pasangkayu, Rudi Usman, resmi melaporkan pelaku sms teror yang mengatasnamakan aliansi pendukung Kepala Bappeda ke pihak Polres Matra, Senin, 22 Mei 2017.
Rudi Usman, melaporkan aksi teror via SMS ke Mako Polres Matra, dengan Nomor Register Pelaporan: STPL/66/V/2017, SPKT Reskrim Matra, tertanggal Senin 22 – 5 – 2017.
"Saya mendapat SMS indikasi mengancam waktu singgah di rumah kades Maponu,” jelasnya kepada wartawan.
Diketahui sms berbunyi mengancaman itu dari nomor pengirim +6285298495xxx. Isi pesan singkat itu, tak lain meminta agar tidak memuat soal berita Kepala Bappeda Matra. “Ini sudah ancaman, makanya kami laporkan ke pihak berwajib,” tegasnya.
Rudi mengatakan, ada dua dugaan kemungkinan yang melakukan teror tersebut. Pertama dari pihak yang santer diberitakan, yakni Firman Kepala Bappeda. Kedua mungkin dari pihak ketiga yang sengaja ingin memanfaatkan situasi ini.
Kata dia lagi, pihaknya memang santer menyorot Bappeda Pasangakayu terkait beberapa dugaan kasus, mulai dari keterbukaan informasi tentang anggaran publikasi, tim pedamping perencana desa dan masalah lainnya.
"Pekerja sosial kontrol memang serba salah, ketika kita bekerja dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi), harus siap menerima intimidasi dan sejenisnya, tetapi apapun itu kita tetap maju menjalankan tugas," jelasnya.
Ditambahkan Rudy, bahwa saat ini pihaknya sudah berkoordinasi ke Mabes Polri melalui Dewan Pengurus Pusat LSM KIPFA RI untuk meminta bantuan agar nomor tersebut dapat terlacak.
"Semoga bisa ketahuan pelakunya agar tidak saling tuding-menuding antar semua pihak yang ada" tutupnya.
Untuk diketahui, tindakan 'pengancaman' bisa dikenakan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 29 UU ITE:
"Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.”
Pasal 45 ayat (3) UU ITE:
“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau dendra paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). (A1/bm/firmansyah).

23 May 2017

Mendapat Sorotan, Kartini Agendakan Tinjau Proyek Irigasi di Bambaira

Kabid SDA Kartini Ambo Djiwa
PASANGKAYU - Masyarakat Desa Bambaira soroti Proyek Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi Persawahan Bambaira yang menelan dana Rp 2,6 Miliar. Pasalnya pekerjaan irigasi itu tidak memakai tulang besi, dan tidak menggunakan papan proyek. Sehingga masyarakat menilai proyek ini diragukan kualitas pekerjaannya, dan terkesan sengaja disembunyikan.
Salah seorang petani, Askar, mengatakan pekerjaan irigasi sawah di Bambaira sudah baik, namun tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Kata dia, pekerjaan rehab irigasi sepanjang 700 Meter ditambah susunan batu tapi tidak memakai tulang besi. Sehingga pekerjaan ini diragukan kualitasnya, dan tidak bakal bertahan lama.
"Musim hujan tiba kadang irigasi jebol dan air meluap merusak padi sawah, maka kami bersyukur irigasi diperbaiki. Tapi kami petani ragu jika diperbaiki tidak memakai besi didalamnya," ungkap petani sawah ini pada wartawan, Selasa, 23 Mei 2017.
Dia menambahkan, tidak ada sepotong besi di lokasi pekerjaan irigasi, maka dipastikan sambungan irigasi tidak memakai tulangan. Selain itu, ia menjelaskan kurang lebih dua pekan pekerjaan dilaksanakan namun tidak ditemukan papan proyeknya terpampang.
"Jadi kami tidak mengetahui jelas berapa dana dan waktu pelaksanaan proyek ini,"jelasnya lagi.
Secara terpisah, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Matra, Kartini Ambo Djiwa, dikonfirmasi awak media di ruangan kerjanya, membenarkan peningkatan dan rehabilitasi Irigasi sawah Bambaira bersumber dari APBD Matra yang melekat di dinas pekerjaan umum.
Kata dia, ada tiga peningkatan irigasi tahun 2017 ini, selain Bambaira juga ada pembangunan irigasi di Martajaya (Pasangkayu) dan Rontojali (Dapurang).
"Jadi tolong, ya, kawan-kawan Pers dan LSM dibantu mengawasi pekerjaan irigasi ini. Saya mau pihak rekanan bekerja dengan professional,"ungkap Kartini, yang merupakan keponakan kandung bupati Matra, Agus Ambo Djiwa ini.
Disinggung terkait keluhan masyarakat terhadap kualitas pekerjaan yang diduga tidak memakai besi tulangan. Dan proyek irigasi itu tidak memakai papan proyek sehingga terkesan disembunyikan, dan ia menegaskan dalam waktu dekat ini bakal turun langsung meninjau proyek yang dikerjakan PT Tiga Bintang Geriya Sarana ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah proyek selesai maka yang menikmati pasti masyarakat sendiri. Olehnya pekerjaan di lapangan harus disesuaikan dengan keinginan masyarakat.

"Terkait pengawasan pekerjaan kami juga gandeng pihak kejaksaan. Moga-moga tidak nakal dan mau mengambil keuntungan semata,"pungkasnya. (A1/bm/firmansyah)

21 May 2017

Operasi Putuh Jaya, Hindari Polisi Ini Dilakukan Pengguna Jalan

PASANGKAYU - Operasi terpusat dengan sandi "Operasi Patuh Jaya 2017" yang dilaksanakan di seluruh jajaran kepolisian daerah di Indonesia telah dilaksanakan dalam beberapa hari terakhir. Hal yang sama juga dilaksanakan oleh Polres Mamuju Utara (Utara) dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas jelang menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.
Keberadaan Operasi Patuh Jaya, Polres Matra di area bundaran Smart Pasangkayu,  Sabtu, 20 Mei 2017, sempat mengegerkan warga khususnya pengguna roda dua maupun roda empat sehingga tidak heran jika pengguna jalan baik yang akan masuk ataupun yang akan keluar dari Kota Pasangkayu, banyak warga sempat berpura-pura nongkrong di bundaran sebab takut melintasi. Bahkan ada yang melintas di jalan lain.
Kasat Lantas Polres Matra, AKP Edi Sartono S.Sos, mengatakan berdasarkan Operasi Patuh Jaya 2017 akan berakhir 22 Mei sejak dilaksanakan 09 Mei lalu.
“Operasi ini bertujuan menyambut bulan suci ramadan biar masyarakat tertib dan patuh pada Undang-Undang Lalulintas, sehingga menekan angka kecelakaan,” ujarnya.
Menurutnya lokasi dan waktu selama Operasi Patuh Jaya  dilakukan di Matra tidak ditentutakan. “Bisa saja malam hari, siang hari, ataupun di pagi hari,” tegasnya.
Dia menambahkan, harapan dari operasi kali ini tentunya mendapat dukungan dari masyarakat, untuk menertibkan lalulintas di jalan dan meminimalisir angka kecelakaan itu sendiri.

"Sebab pelanggaran yang berpotensi kecelakaan itu disebabkan kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK. Makanya di bulan Ramadan nanti akan ditertibkan,” demikan jelas AKP Edi Sartono. (A1/BM/FIRMASNYAH)

13 May 2017

Hadapi Jibril FC di Semifinal, Pembuktian Strategi Kamaludin

Kamaludin, bersama pemain PS Matra, Kaswin
PASANGKAYU – Pencinta sepak bola di Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dipastikan akan kembali memadati lapangan sepak bola Merdeka Pasangkayu, menyaksikan laga akbar perebutan tiket menuju partai puncak Bupati Cup 2017, yang akan mempertemukan PS Matra versus Jibril FC, kick off pukul 16.00 Wita, Minggu 14 Mei 2017.
Yang paling menyita perhatian jelang laga tersebut, adalah sosok pelatih PS Matra, Kamaludin, yang sejauh ini mampu membawa pasukannya lolos ke fase babak semifinal, usai mengalahkan PS Beringin Putra Palu, skor 4-0 di Perempatfinal, tanggal 10 Mei 2017 lalu.
Pertemuan coach Kamaludin dengan Jibril FC di laga kali ini adalah yang kedua kalinya dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir kali mereka dipertemuka, ketika Kamaludi, melatih Persipal Palu dalam laga final Piala Gubernur Sulbar 2015 lalu. Dimana laga itu, Persipal Palu keluar sebagai juara.
Di laga ini Jibril FC, juga tentunya mengusung misi balas dendam kepada coach Kamaludin. Artinya bahwa Jibril FC bukanlah lawan yang harus dianggap enteng dalam pertemua ini, karena dipastikan JibrilFC akan turun dengan materi pemain yang mumpuni.
Bagi Kamaludin, lain ketika menukani Persipal lain juga lain setelah percaya menangani PS Matra. Apa lagi di lagi ini, adalah bagian ajang pemenasang bagi PS Matra sebelum menghadapi Liga 3 Indonesia atau yang dulunya Liga Nusantara.
Secara kualitas pemain, kedua tim PS Matra dan Jibril FC diakui memiliki kualitas pemain yang bagus. PS Matra diperkuat pemain-pemain asal Palu, salah satunya adalah momber paling ditakuti yakni Zailun. Tidak hanya Zailiun, di lini tengah pemain Persipal Muh Rasul juga memperkuat PS Matra tahun ini

Akankah Coach Kamaludin, bisa kembali memberikan kemenangan dengan tim berbeda ? di laga kalin ini adalah panggung pembuktian bagi Kamaludin. (A1/bm)

12 May 2017

Resmi Dilantik, Bangun Sulbar akan Ada Safari Ramadan

foto-facebook
SULAWESI BARAT - Gubernur dan wakil Gubernur terpilih Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar, resmi dilantik menjadi Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) periode 2017-2022.
Bersama lima kepala daerah lainnya, ABM-Enny dilantik oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, di Istana Negera, Jumat, 12 Mei 2017. Prosesi pelatikan ini dihadiri oleh pejabat kabinet dan anggota DPR RI.
Sebelumnya seperti yang dilansir oleh FAJAR ONLINE.com, mantan Bupati Polman dua periode itu mengaku ia bersama Enny Anggraeni Anwar akan langsung bekerja pada Senin, 15 mendatang.
"Saya kumpul semua SKPD, dan mempersentasekan apa yang dicapai selama ini. Hasilnya akan dirangkum oleh tim saya, dan dibuatkan menjadi RPJMD lima tahun ke depan. Dan malamnya lepas sambut dengan pak Carlo," ujarnya.
ABM juga banyak melakukan sosialiasi ke kabupaten-kabupaten di Sulbar. "Sambil jalan RPJMD, akan ada a," ungkapnya. (A1/bm)

10 May 2017

Keterlibatan Masyarakat Diperlukan dalam Pembangunan Air Baku di Bulutaba

Arhammuddin, SE, M.Ap
PASANGKAYU - Sekretaris Bappeda Litbang Mamuju Utara, Arhammuddin, SE, M.Ap, menghimbau khususnya kepada Sekcam Bulutaba, agar segera memberikan sosialisasi terhadap masyarakat Kecamatan Bulutaba, terkait pengawasan pembangunan air baku yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Litbang Mamuju Utara, Arhammuddin, SE, M.Ap, dalam acara diskusi masalah pembangunan air baku, di aula Bappeda Litbang Matra, Rabu 10 Mei 2017.
Tujuan adanya sosialisasi ini, kata Arhammuddin, agar keterlibatan masyarakat berperan akti untuk bersama-sama merawat serta menjaga hasil dari pembangunan air baku ini di daerah Kecamatan Bulutaba.
“Pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah pusat sampai di daerah diharapkan berimplikasi positif terhadap kebutuhan masyarakat,” harapnya.

Tentunya jelas Arhammuddin,  sikap kooperatif dan pro aktif masyarakat dalam pembangunan juga menjadi amunisi untuk memaksimalkan hasil-hasil pembangunan. “Oleh karena itu dengan rasa syukur yang besar pemerintah berharap agar masyarakat bersikap kooperatif dalam menyukseskan pembangunan ini,” demikian kata Sekretaris Bappeda Litbang Matra ini. (A1/bm)

Pembangunan Air Baku di Bulutaba kembali Dibahas

Diskusi masalah air baku di Matra, di aula Bappeda Litbang Matra, Rabu, 10  Mei 2017.
PASANGKAYU – Salah satu atensi pembangunan Kabupaten Mamuju Utara (Matra) adalah ketersediannya air bersih di seluruh kecamatan se Kabupaten Matra. Hal itulah yang diinginkan oleh Bupati Matra Ir H. Agus Ambo Djiwa MP, sehingga adanya permintaan ke Kementerian PU & PR belum lama ini .
Menindaklanjuti hal tersebut, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, telah memberikan dukungan untuk penyediaan dan pengembangan air baku di Kabupaten Matra. Seperti yang diketahui bahwa pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia,  adalah yang memiliki otoritas di Bidang Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku di Sulbar.
Salah satunya pembangunan air baku untuk kebutuhan air bersih, khususnya yang ada di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bulutaba, sudah mulai didiskusikan oleh pihak terkait di aula Bappeda Litbang Matra, Rabu 10 Mei 2017. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten 1 H. Makmur, SE, M.Si, yang didampingi Sekretaris Bappeda Litbang Arhammuddin, SE, M.Ap.
Beberapa poin penting dalam diskusi tersebut, diantaranya dalam implementasi tugas dan fungsi Balai Wilayah Sungai Sulawesi III itu, ke depannya akan menjalankan beberapa berkerjaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Hal-hal yang dilakukan adalah penyediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat melalui pemanfaatan air tanah dan pembangunan embung air baku, pemanfaatan potensi mata air dengan captering dan jaringannya, perencanaan dan pembangunan tampungan air baku dengan memanfaatkan potensi air yang berada di wilayah Provinsi Sulbar.
Dalam pelaksanaan proyek besar yang dialokasikan bersumber dari APBN tahun 2018 ini, nantinya akan berlokasi di danau Desa Bukit Harapan Kecamatan Bulutaba dikarenakan melihat potensi sumber daya air yang cukup memadai untuk bisa memberikan air bersih di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Bulutaba, Kecamatan lariang, Kecamatan Tikke Raya dan Kecamatan Baras.
Untuk dikethui pelaksanaan kegiatan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku dimulai tahun 2016, dengan beberapa tahapan diantaranya persiapan, pengumpulan data sekunder, survey topografi dan geometri, survei hidrologi dan hidrometri, survei geoteknik, survei kwalitas air dan udara, survei sosial ekonomi, identifikasi dampak, rona lingkungan awal dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air melibatkan rekanan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III yaitu PT. Inakko Internasional Konsulindo. (A1/bm)

9 May 2017

FKUB di Matra Jadi Indonesia Mini Toleransikan Agama

Para peserta
PASANGKAYU - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Mamuju Utara menggelar Sosialisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Selasa, 9 Mei 2017.
Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Multazam Pasangkayu ini, mengusung tema "Kerukunan umat beragama sebagai modal dasar pembangunan ekonomi daerah dan memangkal bahaya radikalisme".
Pada kesempatan ini, H Ashari Djamaluddin, selaku tokoh agama Pasangkayu, mengatakan, dalam waktu dekat umat islam menyambut bulan suci Ramadan. Olehnya toleransi beragama makin ditingkatkan, guna menjaga ketertiban umat islam menjalankan ibadah di bulan berkah itu.
"Merokok di Jalan tidak boleh pas bulan Ramadan. Orang puasa harus dihargai  mencegah perpecahan,"jelas kakak kandung Uksin Djamaluddin ini.
Selain itu, Pendeta Harfi Limahelu, mengatakan mendukung toleransi umat beragama di Matra ini. Pada hakekatnya, kata dia, wilayah Matra tumbuh beragam agama maka cocok disebut Indonesia mini.
"Jika kita rukun disini pasti daerah ini makin berkembang ke depan," ungkapnya.
Disisi lain, PLt Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Matra, H Mustafa, menyampaikan guna wujudkan toleransi dengan baik. Pengembangan umat Islam, Keristen, Katolik, dan Hindu, dipandang perlu dilakukan.
"Disini kita bisa se-paham di Matra, seperti keinginan pak Bupati (Agus,red) jadikan Matra sebagai Indonesia mini dalam bertoleransi agama,"paparnya.
Dia menambahkan, khusus agama Nasrani hanya Keristen dan Katolik yang diakui pihak Kementerian. Maka tak ada lagi faham agama yang lain. Olehnya penyuluh agama yang ada saat ini, diantaranya Katolik 9 orang, Keristen 19 orang, Hindu 17 orang, dan Islam penyuluhnya 51 orang.
"Persentase penyuluh ini berdasarkan sebaran agama penduduk sendiri,"pungkasnya. (Firmansyah/bm)

8 May 2017

Potensi Lokal Diharapkan Segera Diidentifikasi melalui Penyusunan Road Map SIDa

Workshop kegiatan penyusunan road map SIDa, di Hotel Multazam Pasangkayu.
PASANGKAYU – Dalam rangka meningkatkan potensi wilayah, Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Bappeda Litbang Mamuju Utara menyelengarakan kegiatan Workshop Penyusunan Road Map Sistem Inovasi Daerah ( SIDa), bertempat di aula Hotel Multazam, Senin 08 Mei 2017.
Kegiatan ini, mendatangkan pembicara khusus dari Kemenristek Dikti Sekjen Assosiasi STP Indonesia, Gopa Kusworo. Di depan para peserta Gopa Kusworo, mengulas langkah-langkah perlu diperhatikan dalam penyusunan Road Map SIDa.
Sebagai peserta SKPD di lingkup Pemkab Matra, Camat Se-Kabupaten Mamuju Utara, bersama Perwakilan kelompok nelayan dan perwakilan kelompok tani. Diharapkan aktif dalam menduskusikan terkait kegiatan Workshop itu.
Sekretaris Bappeda Litbang Matra, Arhammuddin, SE, M.Ap, menyampaikan bahwa kegiatan ini berdasarkan mandat Peraruran Bersama Menteri Dalam Negara Riset dan Teknologi Ri dan Menteri Dalam Negeri RI nomor 03 tahun 2012 dan Nomor 36 tahun 2012.
“Roadmap Sistem Inovasi Daerah adalah salah satu dokumen yang menjabarkan secara lebih detail arah pembangunan daerah dalam hal pengembangan potensi-potensi lokal, dengan mengutamakan penumbuhkembangkan inovasi oleh Institusi-institusi pemerintah daerah baik secara sektoral maupun lintas sektor oleh lembaga kelitbangan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha serta masyarakat di daerah,” kata Arhammuddin.
Olehnya itu, jelas Arhamuddin, maka melalui penyusunan Road Map SIDa diharapkan agar potensi-potensi lokal dapat didentifikasi untuk selanjutnya dengan memperhatikan arah pembangunan yang telah direncanakan pada level pemerintahan yang lebih atas.
“Potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan secara inovatif untuk memperoleh outcome yang optimal,” jelasnya.
Mantan Presiden Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Palu itu, menghimbau dan berharap kepada SKPD agar outcome dan dampak dari kegiatan ini benar-benar dijalankan dan diaplikasikan di perencanaan tiap SKPD dan kecamatan.
“Dalam perencanaan ini jangan hanya disimpan sebagai dokumen laporan, akan tetapi ditindaklanjuti sesuai arahan indikasi program dan senatiasa melakukan evaluasi terhadap capaian target dan kinerja, karena dengan seperti itu kita bisa mengetahui perkembangan yang ada,” imbuhnya menekankan.

Dalam kesimpulan pembahasan dari kegiatan ini Kepala Bidang Litbang Bappeda, Ika Handani, SP, menilai bahwa pelaksanaan SIDa sangat perlu intervensi pemerintah daerah diantaranya pembentukan Tim Koordinasi SIDa yang dilindungi oleh Bupati, Wakil Bupati, di Ketuai oleh Sekretaris Daerah sesuai amanat peraturan bersama antara Kemenristek dan Kemendagri nomor 3 tahun 2012 dan nomor 36 tahun 2012 dan juga setiap SKPD perlu menyusun program / kegiatan secara bersama-sama dan terintegratif dalam rangka pengembangan produk-produk unggulan di setiap daerah. (A1/bm)

Liga Mahasiswa Nasdem Sosialisasikan Bank Sampah ke Sekolah-sekolah

Ketua Liga Mahasiswa Nasdem, memberi penjelesan terkait penangan sampah, Sabtu, 06 Mei 2017.
PASANGKAYU - Aksi peduli lingkungan dintunjukkan oleh Liga Mahasiswa Nasidem, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), dengan menggelar Sosialisasi Bank Sampah dan bakti lingkungan ke sekolah-sekolah.
Sosialisasi tersebut, patut diapresiasi mengingat kesadaran masyarakat di Matra dalam menjaga lingkungan masih terbilang rendah. Hal ini dibuktikan masih banyaknya warga yang sering kita jumpai membuang sampah di jalanan, atau meletakkan di sekolah.
Sosialisasi Bank Sampah dan bakti lingkungan ini, pertama kali dilaksanakan di SMAN 2 Pasangkayu, area Polres Matra, Sabtu 06 Mei 2017, dan dilanjutkan di SMAN 1 Pasangkayu, Senin, 08 Mei 2017.
Ketua Liga Mahasiswa, Kabupaten Matra Yudhy Gunawan Abdi, menyampaikan sosialisasi bank sampah ke sekolah-sekolah, adalah sebagai bentuk ajakan positif buat para remaja di Matra agar peduli dengan lingkungan dan ikut menjaga kelestarian alam.
"Masalah kebersihan lingkungan adalah hal yang tidak bisa kita anggap enteng, karena seperti kita ketahui munculnya penyakit karena kurangnya kepedulian kita menjaga lingkungan. Nah dalam kesempatan ini, kami dari Liga Mahasiswa Nasdem, mencoba melakukan aksi postif agar pemuda, khususnya adik-adik kita yang ada di sekolah-sekolah bisa peduli lingkungan di mana saja berada," kata Yudhy, kepada Berita Matra.
Menurut Yudhy, melalui sosialisasi bank sampah dan bakti lingkungan, juga sebagai perkenalan kepada para pelajar di Matra, terkait pentingnya menjaga kesehatan. "Karena kita tahu, kalau lingkungan sudah kita rusak, bukan hanya penyakit yang datang. Tapi bencana, seperti banjir juga akan terjadi," jelasnya.
Yudhy sendiri, menginginkan setelah kegiatan ini, para pelajar di Kota Pasangkayu bisa sadar agar peduli dengan lingkungan khusus menjaga sampah, membuang pada tempatnya.

"Yang kami lakukan ini juga untuk merangsang remaja untuk kreatif dalam penanganani sampah," pungkasnya. (A1/bm)

4 May 2017

Ketua DPRD Dukung ada Pemekaran di Matra

H LUKMAN SAID
PASANGKAYU - Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Utara (Matra), H Lukman Said SPd, menyambut baik wacana pembentukan Kabupaten Baras-Sarudu di wilayah Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Hal itu dinilai positif jika memang keinginan tersebut, benar-benar diinginkan oleh masyarakat demi mempercepat pemerataan pembangunan.
“Yang penting sesuai dengan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku. Pasti akan ada riakan-riakan yang muncul, namun seperti itulah memang dinamika perjuangan, penuh dengan tantangan,” ujarnya, seperti yang dilansir Radar Sulbar.co.id, Kamis 4 Mei 2017.
Sementara Wakil Ketua I DPRD Matra, Yaumil Ambo Djiwa menilai niat elemen pemuda Baras dan Sarudu untuk memisahkan diri dari Matra patut diapresiasi. Namun untuk membentuk sebuah daerah otonomi baru (DOB) saat ini bukanlah perkara mudah. Ada sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi.

“Saya mendukung. Silahkan saja jalan. Kalau memang memenuhi syarat kenapa tidak. Karena ada beberapa regulasi baru yang perlu dipahami terkait pemekaran daerah,” sebut salah satu inisiator KAPKP (komite aksi pembentukan kabupaten Pasangkayu) itu. (cps/A1/bm)

Pembahasan Rancangan Akhir RKPD Digenjot hingga Tengah Malam

pembahasan rancangan akhir RKPD
PASANGKAYU – Rancangan akhir Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Mamuju Utara (Matra) tahun 2018, terus digenjot dalam dua hari terakhir.
Berdasarkan laporan langsung dari ruang kerja Kepala Bappeda Kabupaten Matra, rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Firman, S.Pi, M, rapar rencangan akhir RPD itu berlanjut hingga tengah malam, Rabu 3 Mei 2017  lalu.
>
Pada prinsipnya rapat tersebut, adalah untuk membahas masalah penyempurnaan rancangan akhir RKPD Kabupaten Matra 2018. Hal-hal yang dilakukan seperti mencroscek data-data yang ada sehingga akan ketahuan apa-apa saja yang sudah uptodate serta program dan kegiatan apa sudah sesuai dengan RPJMD 2016 - 2021.

Hal ini juga disesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010 bahwa rancangan akhir RKPD harus selesai akhir bulan Mei ini. (A1/bm)

Pengusulan DAK Mulai Disosialisasikan

peserta sosialisasi 
PASANGKAYU – Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara (Matra) mulai mensosialisasikan masalah pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018. Acara sosialisasi yang dihadiri oleh unit SKPD di lingkup Pemkab Matra ini, berlangsung di aula kantor Bappeda Matra Rabu 03 Mei 2017.
Kepala Bappeda Matra, Firman, S.Pi, MP menjelaskan kegiatan sosialisasi tersebut, dipandang sangat penting buat daerah Kabupaten Matra sehingga dapat menyiapkan usulan-usulan program kegiatan yang menjadi kewenangan daerah untuk dialokasikan pada DAK ini.
“Sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi tentang model dan pola serta sistem perencanaan dan penganggaran khusus Dana Alokasi Khusus di tahun 2018,” jelasnya kepada sejumlah wartawana.
Dikatakan untuk pengusulan dana alokasi khusus tahun 2018, seyogyanya harus dipahami sesuai regulasi sistem penganggaran perencanaan yang berakhir pada tanggal 15 Mei tahun ini. Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda Matra juga menyebutkan poin penting dalam proses dan tahapan dana transfer untuk tahun 2018.
“Didalam pengalokasian dana transfer berdasarkan petunjuk dari Kementrian Keuangan bahwa proses dan tahapan dana transfer untuk tahun 2018 sudah mengacu kepada penghematan dan disiplin terhadap pengolahan keuangan daerah, dimana pengalokasian atau transfer daerah berdasarkan nilai kontrak, oleh karena itu seluruh stackholder atau dinas SKPD itu akan menyampaikan ringkasan kontrak berdasarkan masing-masing kegiatan sub bidang DAK yang dimaksud agar menjadi panduan dan pengalokasian dana transfer dari Kementrian Keuangan kepada Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah,” paparnya menjelaskan.
Olehnya diharapkan untuk pengusulan melalui E Plaining BAPPENAS yang melalui Bappeda Matra agar tetap konsisten dan segera mungkin untuk menyampaikan usulan berdasarkan petunjuk teknis atau panduan Dana Alokasi Khusus fisik tahun 2018 yang sudah disampaikan kepada seluruh SKPD.
“Dan mohon kiranya agar tetap dan bekerja bersama tim anggaran dan sesungguhnya hal ini bisa kita lakukan dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara seluruh SKPD di Kabupaten Mamuju Utara,” tegasnya.

Sebagai penekanan, bagi para SKPD yang tidak hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut, agar bisa berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Bappeda khususnya di Bidang Makro untuk mendapatkan formula atau dokumen petunjuk atau arahan dalam pengisian usulan DAK fisik yang menjadi panduan untuk seluruh SKPD melakukan pengusulan secara Nasional.  (A1/bm)